terlepas sama sekali dari garis-garis yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah atasannya. Hubungan antara pemerintah pusat dan
daerah tetap terpelihara dengan melakukan pengawasan untuk mecegah timbulnya perselisihan yang tidak dikehendaki.
Pengawasan preventif merupakan tindakan pencegahan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap penyelenggaraan urusan rumah tangga
sendiri. Pengawasan ini dilakukan dengan memberikan pengesahan lebih dahulu oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah atasannya terhadap suatu peraturan
sebelum peraturan itu dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
B. Pengertian-Pengertian
Otonomi berasal dari kata autonomos atau autonomia yunani yang berarti “keputusan sendiri” self ruling. Otonomi mengandung pengertian kondisi
atau ciri untuk tidak dikontrol oleh pihak lain atau kekuatan luar atau bentuk pemerintahan sendiri, yaitu hak untuk memerintah dan menentukan nasibnya
sendiri.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan pada makalah kami ini hanya sebatas: 1. Sejarah, visi dan konsep dasar otonomi daerah, dan
2. Pembagian kewenangan pemerintahan.
2
BAB II PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang ingin kami angkat pada pembahasan makalah ini adalah :
1. Seperti apa sejarah, visi dan konsep dasar otonomi daerah, dan 2. Bagaimana pembagian kewenangan pemerintahan baik untuk
pemerintah pusat maupun daerah.
3
BAB III PEMBAHASAN
A. SEJARAH OTONOMI DAERAH
1. UU No.1 Tahun 1945 2. UU No. 22 Tahun 1948
3. UU NO.1 Tahun 1957 4. UU NO.18 Tahun 1965
5. UU No. 5 Tahun 1974 6. UU No.22 Tahun 1999
7. UU No.25 Tahun 1999 8. UU NO.32 Tahun 2004
B. OTONOMI DAERAH DAN DESENTRALISASI
Istilah otonomi daerah dan desentralisasi dalam konteks bahasan system penyelenggaraan pemerintahan sering digunakan secara aduk.
1. Desentralisasi pada dasarnya mempersoalkan pembagian kewenangan kepada organ-organ penyelenggara Negara, sedangakan otonomi
menyangkut hak yang mengikuti pembagian wewenang tersebut. 2. Otonomi dalam arti sempit dapat diartikan mandiri sedangkan dalam
makna luas sebagai berdaya. Jadi otonomi daerah berarti kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan
mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
C. VISI OTONOMI DAERAH
1. Politik: Harus dipahami sebagai sebuah proses untuk membuka ruang bagi lahirnya Kepala Pemerintahan Daerah yang dipilh secara
demokratis, memungkinkan berlangsungnya penyelenggaraan pemerintahan yang responsife;
4
2. Ekonomi: Terbukanya peluang bagi pemerintah di daerah mengembangkan kebijakan regional dan local untuk mengoptimalkan
lpendayagunaan potensi; 3. Sosial: Menciptkan kemampuan masyarakat untukmerespon dinamika
kehidupan di sekitarnya.
D. KONSEP DASAR OTONOMI DAERAH