4 Tindakan pada siklus I dirasa kurang memuaskan walaupun secara umum
mengalami peningkatan skor. Namun masih ada anak yang memiliki skor nilai rendah. Untuk itu peneliti perlu melakukan tindakan dengan
mengadakan siklus II.
2. Pelaksanaan Siklus II
Sesuai dengan analisa dan refleksi dalam pembelajaran siklus satu yang menerapkan strategi pembelajaran secara terbimbing,
dimana guru
masih terus
berperan sebagai
pembimbing anak maka diperoleh hasil pembelajaran yang belum memuaskan. Di sini ada satu anak yang
pencapaian skor nilainya masih belum mencapai nilai batas ketuntasan. Untuk itu peneliti merubah strategi
pembelajaran yang demokratis. Dimana anak yuang lebh pandai dan sudah bisa supaya membantu
temannya yang tertinggal. Dengan tujuan anak merasa lebih
tertarik dan
antusias untuk
mengikuti pembelajaran dengan metode karya wisata dalam
meningkatkan ketrampilan bicaranya. Meskipun guru juga tetap sebagai pembimbing. Tindakan siklus
II dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2009. Pada siklus II ini peneliti meminta anak yang sudah bisa untuk bercerita
pada temannya tentang benda atau makhluk yang ditemui di obyek, dengan tujuan anak yang belum
bisa akan terus terangsang untuk melakukan bicara atau mengucapkan kata-kata.
Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan :
a. Perencanaan
Memberikan rangsangan kepada anak untuk lebih senang berbicara atau mengucap kata dengan melakukan karya wisata, Adapun langkah-langkah
persiapannya :
1. Menentukan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD ; 2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP ;
3. Mempersiapkan anak untuk diajak ke suatu obyek ; 4. Mengajak anak untuk memperhatikan apa saja yang ada di obyek ;
5. Menyusun evaluasi yang berupa : a.
Lembar kegiatan pengamatan bicara anak pada saat karya wisata ;
b. Lembar
perolehan nilai berdasarkan skor yang ditentukan ; c.
Meminta anak untuk saling bekerja sama dalam pelaksanaan karya wisata nantinya yaitu anak yang sudah bisa membantu anak yang
tidak bisa.
b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II ini juga merupakan perbaikan dari siklus I, namun pada siklus II ini peneliti lebih
menekankan pada kerjasama dan keaktifan anak. Adapun langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal a.
Berdoa ; b.
Absensi c.
Apersepsi mengingatkan pada anak tentang karya wisata yang dilakukan pada siklus I ;
d. Mengajak anak keluar kelas menuju obyek alam
2. Kegiatan inti a.
Guru memperlihatkan pada makhluk atau benda yang ditemui di obyek ;
b. Guru meminta anak yang sudah bisa untuk mengucapkan nama benda
benda yang ditunjuk. c.
Guru meminta anak yang belum bisa untuk memperhatikan ucapan temannya yang sudah bisa ;
d. Guru merangsang anak untuk bercerita tentang benda atau makhluk
yang dilihat e.
Anak terangsang untuk bercerita atau bicara ;