Validitas Data Teknik Analisis Data
komponen selama penelitian berlangsung. Penjelasan lebih lanjut diuraikan sebagai berikut :
1. Reduksi Data
H.B Sutopo 2002: 91 mengemukakan “Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan,
penyederhanaan dan abstraksi data dari fieldnote.” Sedangkan menurut Mattew B Miller dan Michael Hubberman 1992: 16
menyatkan “Reduksi data sebagai proses pemilihan, penyusunan, perhatian pada pederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan.” Tahap reduksi data penelitian ini dimulai dengan pengambilan keputusan
tentang pilihan kasus berupa studi kasus tunggal, pilihan teknik sampling menggunakan purposive sampling dan pengumpulan data berupa observasi yang
diperkuat dengan wawancara dan dokumentasi. Sebagai salah satu bentuk analisis maka proses mempertegas, memperpendek, membuat fokus dan
mengatur data serta mengklarifikasikan data sesuai sesuai kebutuhan penelitian.
2. Penyajian Data
Menurut H.B Sutopo 2002: 92 sajian data merupakan suatu rakitan organisasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan
penelitian dapat dilakukan. Inti dari penyajian data dalam penelitian ini adalah mengorganisir informasi
anak tunarungu yang mengalami gangguan bicara secara sistematis. Untuk mempermudah peneliti menggabungkan dan merangkai keterkaitan antar data
yaitu observasi dan wawancara dalam menyusun penggambaran proses dari penerapan ketrampilan bicara.
3. Penarikan Kesimpulan
Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ditermui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan,
pola-pola dan pernyataan-pernyataan. Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan dibuat setelah memperoleh data dari hasil observasi anak tunarungu yang
mengalami gangguan bicara dan upaya meningkatkan ketrampilan bicara serta wawancara dengan guru tunarungu.
Ketiga komponen tersebut digambarkan seperti pada bagan berikut :
Skema Model Analisis Interaktif HB Sutopo 2002: 96