atau jasa yang siap untuk dipakai konsumen Nuraini, 2003. Biaya produksi dalam pengertian ekonomi produksi dibagi atas biaya tetap
dan biaya tidak tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan ada atau tidak ada ayam di kandang, biaya ini harus tetap keluar. Misalnya : gaji
pekerja bulanan, penyusutan, bunga atas modal, pajak bumi dan bangunan, dan lain-lain. Sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan berhubungan
dengan jumlah produksi ayam pedaging yang diusahakan. Semakin banyak ayam semakin besar pula biaya tidak tetap yang dikeluarkan dalam produksi
peternakan secara total Rasyaf, 1995. Menurut Lipsey et al., 1995 biaya tetap adalah jumlah biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah output tertentu sedangkan biaya yang berkaitan langsung dengan output yang bertambah besar dengan meningkatnya
produksi dan berkurang dengan menurunnya produksi disebut biaya tidak tetap.
2.5 PendapatanTotal Revenue
Pendapatan adalah jumlah nilai yang diterima dan diperoleh dari hasil usaha. Penerimaan adalah hasil penjualan output yang diterima produsen. Penerimaan
dari suatu proses produksi dapat dihitung dengan mengalikan jumlah produksi yang dihasilkan dengan harga jual produksi tersebut Budiono, 1990.
Nuraini 2003 mengatakan, besarnya pendapatan total akan tergantung kepada banyaknya penjualan produk atau jasa. Dengan demikian maka besarnya
penerimaan pendapatan akan tergantung kepada dua variabel, yaitu variabel harga dan variabel jumlah yang dijual.
2.6 Analisis BC Ratio Benefit Cost Ratio
Efisiensi usaha ditentukan dengan menggunakan konsep Benefit Cost Ratio BCR, yaitu imbangan antara total penghasilan Output dengan total biaya
Input. Nilai BCR 1 menyatakan usaha tersebut menguntungkan. Semakin besar nilai BCR maka usaha dinyatakan semakin efisien Karo - karo et al., 1995.
BenefitCost ratio adalah merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya. Semakin besar BC ratio maka akan semakin besar pula
keuntungan yang diperoleh petani mengalokasikan faktor produksi dengan lebih efiisien Soekartawi,2003. BC Ratio adalah nilai atau manfaat yang diperoleh dari
6
setiap satuan biaya yang dikeluarkan. Dimana BC Ratio diperoleh dengan cara membagikan total penerimaan dengan total pengeluaran.
BC Ratio 1 : Layak BC Ratio = 1 : Impas
BC Ratio 1 : Tidak layak
BC-Ratio = T o t a l h a s il p r o duk s i p e n d a p a t a n
T o t al b i a y a p r o duk s ipengeluaran
2.7 Analisa Laba-Rugi
Keuntungan adalah tujuan setiap usaha. Keuntungan dapat dicapai jika jumlah pendapatan yang diperoleh dari usaha tersebut lebih besar daripada
jumlah pengeluarannya. Bila keuntungan dari suatu usaha semakin meningkat, maka secara ekonomis usaha tersebut layak dipertahankan atau
ditingkatkan. Untuk memperoleh angka yang pasti mengenai keuntungan atau kerugian, yang harus dilakukan adalah pencatatan biaya. Tujuan pencatatan
biaya agar peternak atau pengusaha dapat mengadakan evaluasi terhadap bidang usaha Murtidjo, 1995.
Laba merupakan ukuran yang membedakan antara apa yang perusahaan masukkan untuk membuat dan menjual produk dengan apa yang
diterimanya. Perhitungan laba jelas untuk keputusan manajemen. Bila laba konsisten positif, perusahaan dapat tetap berada dalam bisnis tersebut, tetapi
jika perusahaan mengalami penurunan produksi pengusaha dapat mencari produk yang lain yang akan diolah yang dapat mendatangkan keuntungan
Hansen et al., 2006. Keuntungan laba suatu usaha secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
Ket : K = Keuntungan Total Revenue = Total penerimaan
Total Cost = Total pengeluaran Laporan laba rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh
7
K = TR-TC
pada suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga akan tergambar jenis- jenis biaya yang akan dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode yang sama
Kasmir et al, 2005.
2.8 Ampas Sagu