Bungkil Kedelai Kulit Ari Kedelai Urea

Sumber : Wahyuni 2008.

2.11 Bungkil Kedelai

Bungkil kedelai adalah kedelai yang sudah diambil minyaknya. Kandungan protein bungkil kedelai sekitar 48 dan merupakan sumber protein yang amat bagus sebab keseimbangan asam amino yang terkandung didalamnya cukup lengkap dan tinggi. Wahyu 1992, kandungan zat nutrisi bungkil kedelai dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kandungan Zat Nutrisi Bungkil Kedelai Zat Nutrisi Kandungan Nutrisi Protein Kasar 48 Lemak Kasar 0,51 Serat Kasar 0,41 Kalsium 0,41 Posfor 0,67 Energi Metabolisme kkalkg 2290 Sumber: Scott 1982.

2.12 Kulit Ari Kedelai

Kulit ari kacang kedelai ampas tempe mempunyai kandungan zat nutrisi cukup tinggi yaitu mengandung protein 11,45-12,44, serat kasar 34,74-42,29, lemak kasar 2,67-4,03 dalam bahan kering. Selain itu mengandung asam amino metionin sebesar 0,4 dan lisin 0,2. Kandungan proteinnya hampir sama dengan dedak padi, tetapi serat kasarnya cukup tinggi. Kandungan serat kasar yang tinggi merupakan faktor pembatas untuk menggunakan kulit ari kedelai dalam jumlah besar Suci dan Sumiati, 1995. Lebih lanjut Wiryani 1991 menyatakan hasil analisis kulit ari kacang kedelai berdasarkan bahan kering terdiri dari protein 11,58, lemak 2,10, serat kasar 50,80 dan abu 2,61.

2.13 Urea

Urea merupakan bahan pakan sumber nitrogen yang dapat difermentasi. Urea dalam proporsi tertentu mempunyai dampak positif terhadap peningkatan 10 konsumsi protein kasar dan daya cerna. Urea bila diberikan kepada ruminansia akan melengkapi sebagian dari kebutuhan protein bagi ternak, karena dapat membantu kerja mikroorganisme dalam rumen Anggorodi, 1984. Urea sebagai pakan ternak berfungi sebagai sumber NPN Non Protein Nitrogen dan mengandung lebih kurang 45 unsur Nitrogen sehigga pemakaian urea mampu memperbaiki kualitas rumput yang diberikan kepada domba, namun perlu diingat bahwa penggunaan urea terlalu tinggi konsentrasinya dalam rumen dapat menimbulkan keracunan. Penggunaan urea tidak bisa lebih dari setengah persen dari jumlah bahan kering dan lebih dari 2 g untuk setiap bobot badan 100Kg ternak Basri, 1990.

2.14 Mollases