Definisi Anak Menurut Tempat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Anak

Usia secara jelas mendefinisikan karakteristik yang memisahkan anak-anak dari orang dewasa. Namun, mendefinisikan anak-anak dari segi usia dapat menjadi permasalahan besar karena penggunaan definisi yang berbeda oleh beragam negara dan lembaga internasional. Department of Child and Adolescent Health and Development, mendefinisikan anak-anak sebagai orang yang berusia di bawah 20 tahun. Sedangkan The Convention on the Rights of the Child mendefinisikan anak- anak sebagai orang yang berusia di bawah 18 tahun. WHO 2003, mendefinisikan anak-anak antara usia 0–14 tahun karena di usia inilah risiko cenderung menjadi besar. 17 Menurut Badan Pusat Statistik, komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok umur terdiri dari penduduk berusia muda 0-14 tahun, usia produktif 15-64 tahun dan usia tua ≥65 tahun. 9 Masa perkembangan anak dibagi oleh banyak ahli dalam beberapa periode dengan tujuan untuk mendapatkan wawasan yang jelas tentang definisi dan perkembangan anak. Hal ini disebabkan karena pada saat-saat perkembangan tertentu anak-anak secara umum memperlihatkan ciri-ciri dan tingkah laku karakteristik yang hampir sama. Menurut Kartono 1995, periode perkembangan anak terdiri dari masa bayi usia 0-1 tahun periode vital, masa kanak-kanak usia 1-5 tahun periode estatis, masa anak-anak sekolah dasar usia 6-12 tahun periode intelektual dan periode pueral usia 12-14 tahun pra-pubertas atau puber awal. 18 Universitas Sumatera Utara

2.2. Definisi Malaria

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium bentuk aseksual yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang infektif. 19 Malaria ialah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronis, yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium dan ditandai dengan demam yang dapat meningkat hingga 41 C atau lebih tinggi dengan atau tanpa gejala menggigil, anemia dan splenomegali. Malaria positif adalah penderita dengan gejala malaria dan dalam darahnya ditemukan parasit Plasmodium melalui pemeriksaan mikroskopis. 20,21 2.3. Epidemiologi Penyakit Malaria

2.3.1. Distribusi Penyakit Malaria a. Menurut Orang

Malaria dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil. Pada bayi biasanya terlindung dari malaria klinis selama beberapa bulan pertama kehidupannya karena adanya antibodi ibu dari plasenta ke janin. Namun, bayi yang lahir dari ibu dengan malaria plasenta, lebih 41 kemungkinan mengalami malaria parasitemia pada usia yang lebih muda. Diagnosis malaria plasenta ditegakkan dengan menemukan parasit malaria dalam sel darah merah atau pigmen malaria dalam monosit pada sediaan darah yang diambil dari plasenta bagian maternal atau darah tali pusat melalui biopsi pada saat pelepasan Universitas Sumatera Utara plasenta sewaktu partus. Gambaran histologik infeksi aktif berupa plasenta yang berwarna hitamabu-abu, eritrosit terinfeksi pada sisi maternal. 22,23 Plasenta selain sebagai sumber makanan bagi janin, juga mempunyai fungsi sebagai protective barrier dari berbagai kelainan yang terdapat dalam darah ibu sehingga parasit malaria akan ditemukan di plasenta bagian maternal dan hanya dapat masuk ke sirkulasi janin bila terdapat kerusakan plasenta. Prevalensi malaria plasenta biasanya ditemukan lebih tinggi daripada malaria pada sediaan darah tepi wanita hamil, hal ini karena plasenta merupakan tempat parasit bermultiplikasi. 23 Biasanya infeksi malaria tidak membedakan jenis kelamin laki-laki atau perempuan akan tetapi yang paling berisiko adalah ibu hamil, karena dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu maupun janin. 21 Data Steketee dkk dalam Suparman 2005, tentang pengaruh buruk malaria pada kehamilan di daerah endemis malaria Sub-Sahara Afrika tahun 1985-2000 cukup tinggi. Resiko anemi 3-15, BBLR 13-70, dan kematian neonatal 3-8. 23 Wanita hamil, terutama gravida pertama, tampak sangat rentan terhadap infeksi malaria. Pada daerah geografis endemis Plasmodium falciparum, ditemukan angka serangan 4-12 kali lebih besar daripada angka serangan pada wanita tidak hamil. Angka serangan yang lebih tinggi pada wanita hamil mungkin disebabkan sebagian hilangnya imunitas selama kehamilan. Laporan dari berbagai negara menunjukan insidens malaria pada wanita hamil umumnya cukup tinggi, dari El vador 55,75 yaitu 63 kasus dari 113 wanita hamil, dari berbagai tempat bervariasi antara 2-76. 24 Universitas Sumatera Utara Jika ditemuka n perbedaan angka kesakitan malaria pada laki-laki dan perempuan atau pada berbagai golongan umur sebenarnya disebabkan oleh faktor- faktor lain seperti aktivitas, imunitas dan status gizi. 21 Penelitian Balyan 2003, di Desa Aek Badak Jae Kecamatan Angkola Jae Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 1999-2001, proporsi penderita malaria menurut jenis kelamin tertinggi pada laki-laki sekalipun tidak begitu menyolok yaitu 50,76 pada laki-laki dan 49,24 pada perempuan. 25 Penelitian Idun 2008 di RSUD Karimun, Kabupaten Karimun tahun 2005- 2006, terdapat 273 penderita malaria parasit positif, 144 orang 52,75 laki-laki dan 129 orang 47,25 perempuan. 11 Penelitian Nasution 2005 di Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal tahun 2004 terdapat 1.772 penderita malaria, 770 orang 43,45 laki-laki dan 1.002 orang 56,55 perempuan, kelompok umur 1-5 tahun 482 orang 27,20, 6-11 tahun 346 orang 19,52, 12-18 tahun 174 orang 9,82, 19-55 tahun 702 orang 39,62 dan ≥56 tahun 68 orang 3,84. 16

b. Menurut Tempat

Batas dari penyebaran malaria adalah 64 LU Kota Archangel di Rusia dan 32 LS Kota Cordoba di Argentina. Ketinggian yang dimungkinkan adalah 400 meter di bawah permukaan laut, misalnya di Laut Mati sampai pada wilayah dengan ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut, misalnya di Londiani, Kenya. Bahkan sampai pada wilayah dengan ketinggian 2.800 meter di atas permukaan laut, misalnya di Chochabamba Bolivia. Diantara batas lintang dan ketinggian ini ada daerah- daerah yang bebas malaria, tergantung dari keadaan lingkungannya. Universitas Sumatera Utara Plasmodium vivax mempunyai distribusi geografis yang paling luas, mulai dari daerah yang beriklim dingin, subtropik sampai ke daerah tropik. Plasmodium falciparum jarang sekali terdapat di daerah yang beriklim dingin, namun paling sering ditemukan pada wilayah beriklim tropis. Wilayah penyebaran Plasmodium malariae hampir sama dengan Plasmodium falciparum, meskipun lebih jarang terjadi dan dengan distribusi yang sporadik. Dari semua jenis spesies Plasmodium pada manusia, Plasmodium ovale paling jarang ditemukan, termasuk di wilayah Afrika yang beriklim tropis dan sekali-sekali ditemukan di kawasan Pasifik Barat. Di Indonesia penyakit malaria tersebar di seluruh pulau dengan derajat endemisitas yang berbeda-beda dan dapat berjangkit di daerah dengan ketinggian sampai 1800 meter di atas permukaan laut. 26 Tidak dijumpai lagi daerah endemis malaria di negara-negara yang mempunyai iklim dingin dan subtropis, akan tetapi malaria masih menjadi penyebab utama masalah kesehatan masyarakat di beberapa negara tropis dan subtropis; transmisi malaria yang tinggi dijumpai di daerah pinggiran hutan di Amerika Selatan Brasil, Asia Tenggara Thailand dan Indonesia dan di seluruh Sub-Sahara Afrika. 3 Tahun 2008, diperkirakan 243 juta kasus malaria diseluruh dunia. Sebagian besar 85 terjadi di wilayah Afrika, kemudian diikuti wilayah Asia Tenggara 10 dan wilayah Mediterania 4. Diantaranya mengalami kematian sekitar 863.000 orang, 89 terjadi di wilayah Afrika, 6 di wilayah Mediterania dan 5 di Asia Tenggara. 27 Daerah dengan kasus malaria klinis tinggi tahun 2005 dilaporkan dari kawasan Timur Indonesia antara lain dari Provinsi Papua dengan AMI 208,82 per Universitas Sumatera Utara 1.000 penduduk, Nusa Tenggara Timur 100,4 per 1.000 penduduk, Maluku Utara 67,24 per 1.000 penduduk dan Sulawesi Tenggara 6,92 per 1.000 penduduk. Untuk kawasan Indonesia bagian barat API masih cukup tinggi antara lain di Provinsi Jambi 13,55 per 1.000 penduduk, Bangka Belitung 11,18 per 1.000 penduduk dan Sumatera Utara 7,24 per 1.000 penduduk. 28 Di Provinsi luar Jawa-Bali, tahun 2008 AMI tertinggi di Papua Barat, yaitu 167,47 per 1.000 penduduk, diikuti Nusa Tenggara Timur 104,10 per 1.000 penduduk, Papua 84,74 per 1.000 penduduk dan Maluku Utara 51,42 per 1.000 penduduk. Untuk wilayah Jawa dan Bali, API tertinggi di Provinsi Jawa Timur yaitu 0,71 per 1.000 penduduk diikuti Jawa Barat 0,58 per 1.000 penduduk, yang terendah di Porvinsi Banten dan D.I. Yogyakarta yaitu masing-masing sebesar 0,03 per 1.000 penduduk. 9 Penyebaran malaria di Provinsi Sumatera Utara dibagi ke dalam dua daerah yaitu daerah endemis dan daerah non endemis. Yang termasuk ke dalam daerah endemis adalah Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Nias, Tapanuli Tengah, Asahan, Labuhan Batu dan Deli Serdang. 29

c. Menurut Waktu