2. Host Defenitive Nyamuk Anopheles Agent ParasitPlasmodium Environment Lingkungan 1. Lingkungan Fisik

a.1.4. Status Gizi Anak-anak yang gizinya kurang baik dan tinggal di daerah endemis malaria lebih rentan terhadap infeksi malaria. a.1.5. KekebalanImmunitas Kekebalan terhadap suatu penyakit menular dapat digolongkan menjadi dua, yakni kekebalan tidak spesifik non-spesific resistance dan kekebalan spesifik spesific resistance. Kekebalan tidak spesifik adalah pertahanan tubuh pada manusia yang secara alamiah dapat melindungi badan dari suatu penyakit. Untuk kekebalan spesifik dapat diperoleh dari dua sumber yaitu genetik dan kekebalan yang diperoleh acquired immunity. Kekebalan yang bersumber dari genetik biasanya berhubungan dengan ras warna kulit dan kelompok-kelompok etnis, misalnya orang kulit hitam cenderung lebih resisten terhadap penyakit malaria jenis vivax. Kekebalan yang diperoleh acquired immunity ini diperoleh dari luar tubuh anak. Kekebalan dapat bersifat aktif, dan dapat bersifat pasif. Kekebalan aktif dapat diperoleh setelah orang sembuh dari penyakit tertentu, kekebalan aktif juga dapat diperoleh melalui imunisasi, yang berarti ke dalam tubuhnya dimasukkan organisme patogen penyakit. Kekebalan pasif diperoleh dari ibu melalui plasenta dan dapat juga diperoleh melalui serum anti bodi. Kekebalan pasif hanya bersifat sementara.

a.2. Host Defenitive Nyamuk Anopheles

Hanya nyamuk Anopheles betina yang menghisap darah, darah ini diperlukan untuk proses pematangan telurnya. Faktor perilaku nyamuk merupakan hal yang Universitas Sumatera Utara sangat menentukan dalam proses penularan malaria disamping faktor lain seperti : umur nyamuk, kerentanan nyamuk terhadap infeksi gametosit, frekuensi menggigit manusia dan siklus gonotrofik yaitu waktu yang diperlukan untuk matangnya telur. 23

b. Agent ParasitPlasmodium

ParasitPlasmodium hidup di dalam tubuh manusia dan dalam tubuh nyamuk. ParasitPlasmodium hidup dalam tubuh nyamuk dalam tahap daur seksual pembiakan melalui kawin dan hidup dalam tubuh manusia pada daur aseksual pembiakan tidak kawin, melalui pembelahan diri. Agent penyebab malaria dari genus Plasmodium, familia Plasmodiidae, dan dari Orde Coccidiidae. Penyebab malaria di Indonesia sampai saat ini ada empat macam Plasmodium yaitu : b.1. Plasmodium falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. b.2. Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana. b.3. Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria kuartana. b.4. Plasmodium ovale, jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat. Seorang penderita dapat ditulari oleh lebih dari satu jenis Plasmodium, biasanya infeksi semacam ini disebut infeksi campuran mixed infection. Tapi umumnya hanya dua jenis parasit yaitu campuran antara Plasmodium falciparum dengan Plasmodium vivax atau Plasmodium malariae. Campuran tiga jenis parasit jarang sekali terjadi. 21 Universitas Sumatera Utara

c. Environment Lingkungan

Environment adalah lingkungan dimana manusia dan nyamuk berada. Nyamuk akan berkembang biak bila lingkungannya sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan oleh nyamuk untuk berkembang biak. Faktor lingkungan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu : 21,26, 33

c.1. Lingkungan Fisik

c.1.1. Suhu Udara Suhu udara sangat mempengaruhi panjang pendeknya siklus sporogoni atau masa inkubasi ekstrinsik. Makin tinggi suhu sampai batas tertentu makin pendek masa inkubasi ekstrinsik, dan sebaliknya makin rendah suhu makin panjang masa inkubasi ekstrinsik. Pengaruh suhu terhadap masa inkubasi ekstrinsik berbeda bagi tiap spesies. Pada suhu yang melebihi 32 C, parasit dalam tubuh nyamuk akan mati, meskipun dalam tubuh manusia parasit dapat tetap hidup pada suhu 40 C. c.1.2. Kelembaban Udara Kelembaban yang rendah memperpendek umur nyamuk. Kelembaban mempengaruhi kecepatan berkembang biak, kebiasaan menggigit serta pola istirahat nyamuk. Tingkat kelembaban 63, merupakan angka yang paling rendah untuk memungkinkan hidupnya nyamuk. c.1.3. Hujan Terdapat hubungan langsung antara hujan dan perkembangan larva nyamuk menjadi bentuk dewasa. Besar kecilnya pengaruh tergantung pada jenis hujan, derasnya hujan, jumlah hari hujan, jenis vektor, dan jenis tempat perindukan Universitas Sumatera Utara breeding places. Hujan yang diselingi oleh panas akan memperbesar kemungkinan berkembang biaknya Anopheles. Menurut Stasiun Klimatologi Gabe Hutaraja, Kabupaten Mandailing Natal, curah hujan relatif rata-rata di Kabupaten Mandailing Natal tahun 2008 mencapai 2.990 mmtahun. c.1.4. Angin Kecepatan angin pada saat matahari terbit dan terbenam yang merupakan saat terbangnya nyamuk ke dalam atau ke luar rumah adalah salah satu faktor yang ikut menentukan jumlah kontak antara manusia dan nyamuk. c.1.5. Sinar Matahari Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan larva nyamuk berbeda-beda. An. sundaicus lebih suka tempat yang teduh, sebaliknya An. hyrcanus spp lebih menyukai tempat yang terbuka. An. barbirostris dapat hidup baik ditempat teduh maupun di tempat terang. c.1.6. Arus Air An. barbirostris menyukai tempat perindukan yang airnya statis atau mengalir sedikit. An. minismus menyukai tempat perindukan yang alirannya cukup deras dan An. letifer di tempat yang airnya tergenang.

c.2. Lingkungan Kimiawi