Organ reproduksi wanita dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu organ reproduksi bagian luar eksterna, dan oergan reproduksi bagian dalam interna.
3. Organ reproduksi bagian luar Ellya, 2010 h. Mons veneris yaitu bagian yang menonjol didepan simfisis, terdiri dari
jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. i.
Labia mayora bibir besar merupakan bagian lanjutan dari mons veneris yang berbentuk lonjong. Kedua bibir ini akan bertemu dan membentuk
perineum. j.
Labia minora bibir kecil yaitu lipatan bagian dalam bibir besar tanpa rambut. Bibir ini mengelilingi orifisium vagina.
k. Klitoris terletak dibawah prepusium klitoridis dan diatas orifisium uretralis.
l. Vestibulum, dibatasi oleh bibir kecil bagian atas klitoris.
m. Hymen selaput darah, jaringan yang menutupi lubang vagina. n. Kelenjar bartolin dan skene.
4. Organ reproduksi bagian dalam Ellya, 2010 f.
Vagina liang senggama terletak antara kandung kemih dan rectum. g. Uterus rahim, berbentuk seperti buah alpukat, terletak dalam rongga
panggul kecil diantara kandung kemih dan anus. h. Tuba fallopii adalah tubule-muskuler yang panjang sekitar 12 cm dengan
diameternya 3-8 mm. i.
Ovarium terdapat dua buah yaitu kanan dan kiri. Ovarium mengarah pada uretrus dan melekat pada ligamntum.
j. Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat diantara kedua lambar
ligamentum.
Gambar 2.1 Organ Reproduksi Interna
Gambar 2.2 Organ Reproduksi Eksterna
2.6 Fisiologis Organ Reproduksi Wanita
Pada saat puberitas sekitar usia 13-16 tahun, dimulai pada pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Pengeluaran
hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder seperti pembesaran payudara,
pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak dan pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche Ellya, 2010.
Selanjutnya menarche diikuti menstruasi yang sering tidak teratur karena folikel de graaf belum melepaskan ovum disebut ovulasi. Pada usia 17-18 tahun
menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari. Sejak saat itu wanita mulai memasuki masa reproduksi aktif sampai mencapai usia 45 tahun dan mati haid
sekitar pada umur 55 tahun Ellya, 2010.
2.7 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Remaja Putri Dalam Menjaga Organ Reproduksi Bagian Luar
2.7.1 Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan adalah proses seseorang menjadi “tahu” terhadap suatu objek setelah melalui penginderaan yang dimilikinya seperti telinga, mata, hidung, raba
dan lain sebagainya. Selama proses penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat diperlukan suatu identitas perhatian dan persepsi
terhadap suatu objek Notoatmodjo, 2007. Hasil penelitian Salmah 2012 di SMA Negeri 2 Ambon diketahui bahwa
dari 162 responden yang memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 84 responden 51,9 dan responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 78
responden 48,1. Dari hasil penelitian Juliana 2013 di SMA Negeri 3 Manado diketahui bahwa sebanyak 38 responden 23,1 berpengetahuan kurang dengan
tindakan menjaga kebersihan genetalia eksterna yang tidak baik, dan responden dengan pengetahuan baik sebanyak 126 orang 76,9 mempunyai pengetahuan
baik tentang tindakan menjaga kebersihan genetalia eksterna.