commit to user 27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Awal Tanah Alfisol Jumantono
Berdasarkan analisis laboratorium terhadap kharakteristik awal tanah Alfisol Jumantono dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Analisis Awal Tanah Alfisol Jumantono.
No Sifat tanah
Hasil Pengharkatan
1 pH H
2
O 5.5
masam 2
Bahan Organik 4.7
rendah 3
Kapasitas Tukar Kation 20.93 cmol+kg
-1
sedang 4
Kejenuhan Basa 36
rendah 5
C-Organik 2.72
sedang 6
N-Total 0.29
rendah 7
CN 9.38
rendah 8
Kadar Lengas 16.63
9 Tekstur Tanah
pasir = 37,26 lempungan
debu = 10.75 lempung = 51.98
Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Ilmu Tanah FP UNS Juni, 2009. Keterangan : Pengharkatan menurut Balai Penelitian Tanah 2005.
Pengharkatan menurut Sumaryo, 1982. Berdasarkan Segitiga Tekstur Tanah USDA.
Mineralisasi, respirasi dan nitrifikasi dalam tanah berlangsung optimum pada konsentrasi ruang pori tanah terisi air 60, dan pada pH optimum 7.5
Paul, 2007. Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa tanah Alfisol Jumantono memiliki pH H
2
O 5.5 sesuai pengharkatan termasuk masam dengan kandungan bahan organik yang rendah bernilai 4.7 dan bertekstur tanah
lempungan. Menurut Handayanto dan Hairiah 2007, tanah berliat banyak mempunyai pori-pori mikro yang terisi oleh air, maka tanah berliat umumnya
beraerasi buruk. Pada kondisi ini, CO
2
yang dihasilkan oleh fauna tanah, akar tanaman dan mikroorganisme tanah menjadi terakumulasi, oleh karena itu
seringkali terjadi bahwa kandungan CO
2
dalam tanah berliat bisa ratusan kali lebih tinggi dibandingkan CO
2
atmosfer. Pada kebanyakan tanah mineral bahan organik tanah memberikan
kontribusi 20-60 kapasitas tukar kation KTK tanah yang sumber muatannya bergantung pH, jadi jika pH meningkat maka KTK juga meningkat
27
commit to user 28
Handayanto dan Hairiah, 2007. Pada pengukuran KPK tanah Alfisol Jumantono diperoleh nilai sebesar 20,93 cmol+kg
-1
termasuk sedang hampir sebanding dengan rendahnya pH tanah dan kejenuhan basa yang hanya
bernilai 36. Menurut Tan 1991, kejenuhan basa merupakan sifat yang berhubungan dengan kapasitas tukar kation dan pH tanah.
Hasil analisis N total tanah Alfisol Jumantono yaitu 0.29 tergolong rendah, maka didapat CN tanah Alfisol Jumantono yang sangat rendah adalah
bernilai sebesar 9.38. Namun Handayanto dan Hairiah 2007 menyatakan bahwa pada kondisi lapangan konsep nisbah CN yang mempengaruhi
keseimbangan mineralisasi-imobilisasi tersebut ternyata tidak dapat diberlakukan secara umum karena adanya keragaman fraksi organik yang sulit
dirombak oleh organisme tanah. Dengan diketahui kharakteristik awal tanah Alfisol Jumantono memiliki
kandungan N total yang rendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan pupuk urea sebagai sumber N pada tanah guna memenuhi kebutuhan akan
unsur N tanpa mengganggu pengaruh aplikasi seresah sebagai perlakuan dalam penelitian.
B. Analisis Awal Kualitas Seresah