commit to user 24
1000 = faktor konversi 1mg N=1000ng N 5
= aliquot filtrate ml 10
= bobot tanah semula g 100.-1dm= faktor untuk soil dry matter
Populasi mikroba heterotrop dihitung dengan metode hitungan cawan plate count yaitu dengan menginokulasi medium dengan satu
seri pengenceran suspensi tanah 10
-3
–10
-5
. Medium yang digunakan meliputi Nutrient Agar untuk bakteri. Jumlah koloni dihitung setelah
diinkubasikan selama 2X24 jam Rao, 1999. b. Analisis Data
Untuk mengetahui perbedaan antar masing-masing perlakuan terhadap masing-masing peubah digunakan uji sidik ragam
keragaman dan uji korelasi menggunakan program Minitab versi 13.
D. Pengamatan Parameter Peubah
1. Variabel bebas : seresah pangkasan dan dosis seresah pangkasan 2. Variabel terikat utama : NH
4 +
tanah, NO
3 -
tanah, potensial nitrifikasi, populasi bakteri heterotrof, N jaringan tanaman Zea mays L., dan berat
kering Zea mays L. 3. Variabel terikat pendukung : C-Organik, N total, P tersedia, K tertukar, CN
rasio, pH H
2
O, suhu, tanah.
commit to user 25
E. Tata Laksana Penelitian
1. Persiapan seresah pangkasan Seresah pangkasan segar dikeringanginkan, diambil contohnya
kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 70
o
C sampai beratnya konstan untuk mengestimasi jumlah seresah yang akan ditambahkan.
2. Pengambilan sampel tanah Penentuan sampel tanah dilakukan secara sengaja purposive
diambil dari Kebun Percobaan Jumantono Fakultas Pertanian UNS secara acak sederhana sebanyak 12 titik sampel dari kedalaman 0-20 cm
kemudian tanah dikomposit dan dikeringanginkan. Menurut penelitian
yang telah dilakukan Purwanto, dkk 2007 bahwa pengambilan contoh tanah untuk pengukuran karakteristik fisik dan kimia tanah, enumerasi
mikroba heterotrop dan pengukuran nitrifikasi potensial merupakan komposit dari 3 sub contoh yang berdekatan. Selama pengangkutan, suhu
tanah dipertahankan dingin dalam coolbox sampai waktu perlakuan selanjutnya.
3. Pengambilan sampel tanah awal Pengambilan sampel tanah awal dilakukan untuk mengetahui C-
Organik, N total, P tersedia , K tertukar, CN rasio, pH H
2
O, pH KCl, KPK, dan tekstur tanah.
4. Persiapan media tanah Tanah yang sudah dikeringanginkan lalu disaring dengan saringan
diameter 2 mm. Selanjutnya menimbang tanah seberat 7 kg dan memasukkannya dalam kantong plastik dan dicampur dengan pupuk urea
sebesar 5.652 gramcm
2
dan masing-masing perlakuan dosis seresah secara homogen ke dalam pot-pot yang sudah disiapkan berdiameter 30 cm.
Konversi dosis seresah 5 Mgha sebesar 35.325 grampot, dosis 10 Mgha sebesar 70.65 grampot dan dosis 15 Mgha sebesar 105.975 grampot.
Setiap sub petak dipupuk urea 200 kg ha
-1
atau setara 96 kg N ha
-1
sebagai subtrat nitrifikasi Dierolf et al., 2001. Pot yang sudah disiapkan
diletakkan secara acak dan untuk masing-masing potnya diletakkan di atas
commit to user 26
wadah untuk menampung untuk menampung air siraman. Setiap pot dibenamkan 3 biji jagung, kemudian dilakukan penyiraman secukupnya.
Selanjutnya melakukkan penjarangan pada umur 7 HST, dari 3 biji yang sudah tumbuh ditingggalkan tanaman yang tingginya sama dalam satu
RAL untuk masa inkubasinya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan pertubuhan awal yang sama.
5. Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan tanaman Zea mays L., meliputi penyiraman dan
penyulaman. Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pada pagi hari agar tanaman cukup air sehingga tanah tetap pada kondisi kapasitas lapang.
Penyulaman dilakukan jika ada benih yang mati atau tidak tumbuh. Untuk penyulaman waktunya lebih cepat akan lebih baik 7 HST.
6. Pengukuran variabel dan pengambilan sampel tanah Pengukuran dilakukan setiap 10 HST atau setelah aplikasi seresah.
Contoh tanah untuk pengukuran nitrifikasi potensial diambil secara aseptik pada daerah perakaran Zea mays L., sedangkan untuk pengukuran N-
mineral diambil pada kedalaman 0-10, dan 10-20 cm. Masing-masing contoh tanah dipertahankan dingin dalam cool-box selama pengangkutan
sampai pelaksanaan ekstraksi dan inkubasi di laboratorium. Pengukuran konsentrasi NH
4 +
, NO
3 -
dilakukan di laboratorium kimia dan kesuburan tanah, sedangkan pengukuran nitrifikasi potensial tanah dilakukan di
laboratorium Biologi Tanah, UNS Surakarta. Pengukuran tinggi tanaman Zea mays L. dilakukan setiap 2 hari sekali, sedang N jaringan tanaman dan
berat kering tanaman Zea mays L. diamati pada akhir masa vegetatif maksimal atau 60 HST.
commit to user 27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Awal Tanah Alfisol Jumantono