3. Siklus ketiga a.
Perencanaan
Siklus  ketiga  diawali  dengan  perencanaan  perbaikan  treatment, pelaksanaan siklus berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua.
Perencanaan pada siklus ketiga adalah sebagai berikut : 1
Peneliti menyiapkan instrumen, simulasi observasi 2
Peneliti  merencanakan  pelaksanaan  simulasi  dalam  lima  kali observasi dalam satu tahap
3 Membentuk  kelompok  dengan  dasar  data  observasi  pada  siklus
pertama,  siswa  yang  aktif  dibagi  dan  dikelompokkan  kepada  siswa yang kurang aktif, yaitu dengan kelompok A sebagai kelompok yang
setuju  dengan  pendapat  dalam  kartu  diskusi  simulasi  sedangkan kelompok B adalah yang menyanggah pendapat dari isi kartu diskusi,
posisi anggota kelompok diacak lagi oleh peneliti dan dibalik,  yang semula  kelompok  A  adalah  kelompok  yang  selalu  mendukung
pendapat  dalam  kartu  diskusi  menjadi  kelompok  penyanggah, kemudian  kelompok  B  yang  selalu  menyanggah  pendapat  berubah
menjadi  kelompok  yang  selalu  mendukung  pendapat  dalam  kartu diskusi.
4 Memilih  ketua  dan  sekretaris  dari  siswa  pada  siklus  pertama  yang
kurang  aktif,  ketua  bertugas  mengawasi  jalannya  diskusi  jangan sampai melenceng dari tema diskusi.
5 Peneliti  merencanakan  target  keberhasilan  adalah  50  peningkatan
dari satu tahap pelaksanaan layanan
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perlakuan pada siklus ini diawali dengan membagi kelompok yang  dilakukan  oleh  peneliti,  dan  pembagian  ketua  dan  skretaris  oleh  peneliti
pula, yang dijabat oleh Zamrud sebagai ketua dan Derek sebagai sekretaris. Pelaksanaan simulasi dimulai tanggal 24, sampai dengan 28 Agustus yang
disebut data awal atau best rate, kemudian tanggal 1 sampai dengan 5 September dipakai sebagai data pembanding atau post rate.
Seperti  pada  siklus  sebelumnya,  pelaksanaan  simulasi  diawali  dengan pembacaan aturan main simulasi. Kemudian ketua melempar dadu dan sekretaris
yang membuka kartu diskusi sesuai dengan nomor pada anak dadu berada. Pada saat  diskusi  peserta  sangat  antusias  dan  aktif,  cara  penyelesaian  dan  pemberian
solusi sudah dapat dikatakan meningkat, sebagai contoh pada diskusi sebelumnya penyelesaian masalah adalah terpusat pada satu siswa namun pada siklus ini siswa
bersama  –  sama  memberikan  masukan  dan  diambil  jalan  tengahnya  oleh  ketua. Setelah  selesai  sampai  pada  akhir  dari  diskusi  simulasi  sekretaris  membacakan
hasil dari diskusi.
c. Pengumpulan data
Pengumpulan data pada siklus  ketiga ini tidak berbeda dengan dua siklus sebelumnya.  Pelaksanaan  pengumpulan  data  dilakukan  peneliti  dengan
memberikan  skor  kepada  peserta  sesuai  dengan  frekuensi  kemunculan  kriteria peningkatan kemampuan komunikasi antar pribadi.
Peningkatan  kemampuan  komunikasi  antar  pribadi  melalui  simulasi komunikasi antar pribadi tampak pada tabel rata – rata peserta simulasi yang dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 9 Hasil Rata – rata Skor Pengisian Angket Simulasi Komunikasi Antar Pribadi
Siklus III
Konseli Aspek
jumlah a
b c
d e
f
1 3
3 3
3 3
3 18
2 3
3 3
3 3
3 18
3 3
3 3
3 3
3 18
4 3
3 3
3 3
3 18
5 3
3 3
3 3
3 18
6 3
3 3
3 3
3 18
7 3
3 3
3 3
3 18
8 3
3 3
3 3
3 18
9 3
3 3
3 3
3 18
10 3
3 3
3 3
3 18
11 3
3 3
3 3
3 18
12 3
3 3
3 3
3 18
13 3
3 3
3 3
3 18
14 3
3 3
3 3
3 18
15 3
3 3
3 3
3 18
16 3
3 3
3 3
3 18
17 3
3 3
3 3
3 18
18 3
3 3
3 3
3 18
19 3
3 3
3 3
3 18
20 3
3 3
3 3
3 18
21 3
3 3
3 3
3 18
22 3
3 3
3 3
3 18
23 3
3 3
3 3
3 18
24 3
3 3
3 3
3 18
25 3
3 3
3 3
3 18
Jumlah 450
Keterangan aspek : a : Sikap pembukaan diri
b : Sikap percaya diri c : Mengkomunikasikan pikiran dan perasaan dengan tepat
d : Menanggapi dan mengajukan usul e : Menyimpulkan
f : Memecahkan konflik
Maka didapat hasil dengan perhitungan sebagai berikut : ∑X
450 =
= 18 N
25
Data tertsebut di atas menyatakan bahwa setelah diberikan treatment skor tingkat perubahan rata – rata per – aspek mencapai skor maksimal yaitu 18
Berdasarkan perhitungan perubahan kemampuan komunikasi antar pribadi siswa  kelas  XI  IPA  –  1  dapat  dinyatakan  meningkat    dari  data  awal  pada  siklus
pertama,  maka  pelaksanaan  penelitian  dapat  dinyatakan  berhasil  karena  adanya perubahan  peningkatan  kemampuan  berkomunikasi  antar  pribadi  dari  masing  –
masing siklus.
d. Refleksi