Siklus Hidup Plasmodium berghei
Dalam 51 jam, sporozoit memiliki panjang 12 µm berkembang menjadi skizon hepatik dewasa dengan diameter mencapai 30 µm. Skizon hepatik dewasa
berisi kira-kira 8000 merozoit, pemisahan inti dimulai sekitar 24 jam setelah terjadi invasi pada hepatosit yang berarti sedikitnya menjadi 13 inti selama
periode 26 jam. Merozoit terbentuk dengan panjang mencapai 1.6 µm dapat dibandingkan dengan ukuran merozoit fase eritrosit. Pola dasar merozoit dapat
dibandingkan dengan mengamati skizon eritrosit dan selama multifikasi sporogoni pada nyamuk LUMC 2011.
Setelah ruptur dari fase skizon pra-eritrosit, merozoit hepatik dilepas kedalam aliran darah untuk menginfeksi sel darah merah. Menurut Jekti et al.
1996, pada eritrosit yang terinfeksi tampak adanya inti sel parasit dengan sitoplasma yang berwarna ungu kebiruan. Eritrosit yang terserang parasit
membentuk trombus yang mengakibatkan terjadinya nekrosis sel, anoreksia dan anemia. Peningkatan persentase eritrosit yang terserang parasit menyebabkan
induk semang dapat mengalami kematian Jekti et al. 1996.
2.3.3.2.Fase Eritrosit
Fase eritrosit dimulai ketika merozoit haploid yang dilepaskan dari skizon di hati menyerang sel darah merah. Plasmodium berghei dapat terlihat pada
retikulosit tetapi juga dapat menyerang sel darah merah dewasa. Di dalam eritrosit, merozoit berkembang menjadi tropozoit, yang dikarakteristikkan adanya
peningkatan ukuran dan sitoplasma sel. Tropozoit memakan haemoglobin dari sel darah merah kemudian memproduksi Kristal hemozoin coklat yang dapat diamati
sebagai karakteristik pigmen granul di dalam sitoplasma LUMC 2011. Perkembangan merozoit menjadi tropozoit akhir terjadi selama 16 jam
melalui pembentuk ringform cincin. Selanjutnya tahap akhir tropozoit, parasit menduplikasikan DNAnya. Replikasi DNA ini diikuti dengan pembelahan inti
mengarah ke pembentukan parasit binuclear berinti dua. Pembelahan inti yang pertama, parasit memasuki tahap skizon. Selama tahap skizon skizogoni yang
terjadi 6-8 jam, parasit mereplikasi DNAnya dan membagi intinya berkali-kali, membentuk sel sincitial dengan 8-24 inti. Skizon muda dan skizon dewasa
menghilang dari sirkulasi perifer dan menetap dalam kapiler organ dalam seperti paru-paru dan limpa LUMC 2011. Rupturnya skizon membebaskan merozoit-