Sifat dan Morfologi Mencit

Kriteria Nilai Sel darah putih Netrophil Lymphosit Eosinophil Monosit Basophil 6 – 15 × 10 3 mm3 10 – 40 55 – 95 0 – 4 0.1 – 3.5 0 – 0.3

2.5. Darah

Darah merupakan cairan pembawa berbagai zat penting tubuh, dipompakan oleh jantung melalui suatu sistem pembuluh darah tertutup. Unsur seluler dari darah terdiri dari sel darah putih, sel darah merah dan trombosit yang tersuspensi di dalam plasma. Volume darah total yang beredar pada keadaan normal sekitar 8 dari berat badan. Sekitar 55 dari volume tersebut adalah plasma Ganong 2002.

2.5.1. Leukosit

Leukosit atau sel darah putih merupakan unit pertahanan tubuh. Sel darah putih ini sebagian dibentuk dalam sumsum tulang dan sebagian lagi dalam organ limfoid seperti timus, bursa fabrisius pada unggas dan limpa Guyton dan Hall 1996. Secara umum jumlah leukosit lebih sedikit dibandingkan jumlah eritrosit. Fluktuasi jumlah leukosit pada tiap individu cukup besar pada kondisi stress, aktifitas fisiologis yang meningkat, gizi dan umur Hartono 1995. Selain faktor tersebut, jumlah leukosit juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, lingkungan, efek hormon dan obat-obatan serta sinar-X Lubis 1993. Pada keadaan normal terdapat 6 – 15 × 10 3 mm 3 leukosit per mikroliter darah mencit. Dari jumlah tersebut, jenis terbanyak adalah granulosit. Sel granulosit muda memiliki inti berbentuk sepatu kuda, yang akan berubah menjadi multilobular dengan meningkatnya umur sel. Sebagian besar sel tersebut mengandung granula netrofilik netrofil, sedangkan sebagian kecil mengandung granula yang dapat diwarnai dengan zat pewarna asam eosinofil, dan sebagian lagi mengadung granula basofilik basofil. Dua jenis sel lain yang lazim ditemukan dalam darah tepi adalah limfosit, yang memiliki inti bulat besar dan sitoplasma sedikit, serta monosit, yang mengandung banyak sitoplasma tidak bergranula dan mempunyai inti berbentuk menyerupai ginjal. Kerja sama sel-sel tersebut menyebabkan tubuh memiliki sistem pertahanan yang kuat terhadap berbagai tumor dan infeksi virus, bakteri serta parasit Ganong 2002. Leukosit dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit mempunyai granul di dalam sitoplasmanya, sedangkan agranulosit tidak mempunyai granul pada sitoplasmanya Caceci 1998. Granulosit dibedakan menjadi tiga yaitu netrofil, eosinofil, dan basofil. Agranulosit dibedakan menjadi dua, yaitu limfosit dan monosit. Granulosit, monosit dan sedikit limfosit dibentuk dalam sumsum tulang, sebagian limfosit ditambah sel plasma dibentuk di dalam jaringan limfe Guyton dan Hall 1996.

2.5.2. Netrofil

Netrofil dewasa berdiameter 10-12 µm dengan sitoplasma beraspek kelabu pucat dan terdapat butir-butir halus berwarna ungu serta inti bergelambir Dellman dan Brown 1992. Gambaran mikroskopis netrofil sebagai berikut: Gambar 5 Netrofil Sumber: Weiss and Wardrop 2010 Netrofil diproduksi dalam sumsum tulang bersama-sama sel granulosit lainnya, kemudian beredar di dalam sirkulasi darah atau disimpan di dalam depo marginal netrofil setelah 4-6 hari masa produksi Dellmann dan Brown 1992. Waktu paruh rata-rata sel netrofil di dalam sirkulasi adalah 6 jam. Untuk dapat mempertahankan kadar normal di dalam peredaran darah, diperlukan pembentukan lebih dari 100 milyar sel netrofil per hari. Sebagian besar sel ini akan memasuki jaringan. Sel-sel ini ditarik dan bergulir di permukaan endotelium oleh kerja selektin. Selanjutnya sel-sel tersebut akan berikatan dengan kuat pada