Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

4. indikator-indikator yang ada pada silabus hanyalah indikator untuk aspek kognitif ; 5. ujian masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sebagian besar hanya memperhatikan ranah kognitif saja, kecuali pada sekolah kejuruan. Dalam rangka pemilihan alat evaluasi yang tepat tersebut, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang perbandingan beberapa alat evaluasi tes tertulis, yaitu; tes uraian dan tes objektif, dalam mengukur hasil belajar Kimia di ranah kognitif.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah yang mungkin terjadi, yaitu: 1. Apakah skor hasil belajar mata pelajaran Kimia lebih tinggi jika menggunakan tes uraian daripada tes objektif? 2. Apakah dengan indikator yang sama namun menggunakan jenis tes yang berbeda akan mendapatkan hasil yang sama? 3. Apakah tes uraian lebih baik untuk mengevaluasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kimia dibandingkan dengan tes objektif? 4. Apakah skor hasil belajar siswa di ranah kognitif pada mata pelajaran Kimia akan lebih tinggi bila dievaluasi dengan tes uraian dibanding tes objektif atau sebaliknya? 5. Apakah hasil belajar siswa di ranah kognitif pada mata pelajaran Kimia akan lebih tepat bila dievaluasi dengan tes uraian dibanding tes objektif atau sebaliknya? 6. Apakah ada perbedaan skor hasil belajar Kimia yang diukur dengan menggunakan tes objektif dan tes uraian?

C. Pembatasan Masalah

Dengan banyaknya permasalahan yang muncul, supaya pada penelitian ini lebih terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, maka permasalahan yang muncul dibatasi sebagai berikut: 1. Hasil belajar ranah kognitif yang diukur adalah tipe hasil belajar pengetahuan C1, pemahaman C2, dan penerapan C3. 2. Keberhasilan siswa dalam belajar Kimia dilihat dari skor hasil belajar yang diperoleh. 3. Skor hasil belajar Kimia yang diukur adalah pada materi blok 2 semester gasal di SMA Negeri 6 Surakarta. 4. Tes yang digunakan adalah tes uraian terbatas dan tes objektif melengkapi pilihan.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah pada evaluasi belajar di ranah kognitif tingkat pengetahuan C1, pengukuran dengan tes objektif melengkapi pilihan memberikan skor hasil belajar kimia lebih tinggi daripada uraian terbatas ? 2. Apakah terdapat perbedaan skor hasil belajar Kimia di ranah kognitif tingkat pemahaman C2 yang diukur menggunakan tes uraian terbatas dan tes objektif melengkapi pilihan ? 3. Apakah terdapat perbedaan skor hasil belajar Kimia di ranah kognitif tingkat penerapan C3 yang diukur menggunakan tes uraian terbatas dan tes objektif melengkapi pilihan ?

E. Tujuan Penelitian