Teknik Pengukuran Laju Respirasi

10 penyimpanan. Pada kondisi ini kerusakan dan pembusukan akan tejadi setelah 10 hari penyimpanan. B.3. Pola Respirasi Buah-buahan dan sayuran dapat diklasifikasikan berdasarkan pola respirasi selama pematangan sebagi klimakterik dan non klimakterik. Istilah klimakterik dicetuskan oleh Kidd dan West 1925 dalam Pantastico 1986, yang pertama kali menguraikan gejala tersebut pada saat meneliti fisiologi pasca panen apel Bramley Seedling diukur dengan produksi CO 2 pada suhu 12.2 o C adalah lambat dan konstan pada waktu tertentu, lalu sesudah itu meningkat sampai puncak klimaks. Oleh karena itu mereka menamakan fenomena tersebut dengan kenaikan klimakterik. Hal ini menyimpulkan bahwa ciri dari proses klimakterik adalah kenaikan produksi CO 2 yang mendadak. Menurut Biale 1954 dalam Kays 1991, buah non klimakterik akan bereaksi terhadap pemberian C 2 H 4 pada tingkat manapun dengan kenaikan laju konsumsi O 2 yang tergantung pada konsentrasi etilen sedangkan pada buah klimakterik, peningkatan konsentrasi C 2 H 4 hanya akan menggeser pola respirasi secara horizontal. Buah klimakterik mengadakan reaksi respiratik bila C 2 H 4 diberikan dalam keadaan pra klimakterik, dan tidak lagi peka terhadap C 2 H 4 setelah masa kenaikan klimakterik terlampaui.

C. Teknik Pengukuran Laju Respirasi

Dalam proses respirasi beberapa senyawa penting yang dapat digunakan untuk mengukur laju respirasi adalah perubahan kandungan glukosa, jumlah ATP, CO 2 yang diproduksi dan O 2 yang dikonsumsi. Dari keempat cara tersebut, pengukuran dengan menghitung produksi CO 2 lebih sederhana dan lebih praktis. Sedangkan menentukan jumlah O 2 yang dikonsumsi dapat dilakukan dengan alat yang mempunyai kepekaan tinggi seperti kromatografi gas karena jumlahnya relatif sedikit Winarno dan Kartakusuma, 1981. Untuk pengukuran laju respirasi tersebut diperlukan sampel gas sebagai hasil dari kegiatan respirasi. Sampel gas dapat diperoleh dari gas di dalam 11 jaringan internal atau dari gas yang ditimbulkan oleh jaringan eksternal. Pengukuran laju respirasi dengan mengambil sampel gas secara internal telah dilakukan oleh Saltveit 1982. Dibandingkan cara internal, pengambilan sampel gas secara eksternal lebih sederhana dan tidak merusak bahan. Terdapat dua metode dalam pengambilan sampel gas secara eksternal, yaitu metode statis atau sistem tertutup closed system dan metode dinamis atau sistem terbuka open system. Dalam metode sistem tertutup bahan ditempatkan dalam suatu wadah tertutup dimana gas CO 2 yang dihasilkan terakumulasi dan gas O 2 yang dikonsumsi menjadi berkurang konsentrasinya. Laju respirasi dihitung dengan mengetahui berat bahan, volume bebas wadah, dan perbedaan konsentrasi setelah waktu tertentu Rokhani, 1996. Mannapperuma dan Singh 1990 menyatakan persamaan laju respirasi sistem tertutup pada suhu tertentu dengan satuan mlkg- jam seperti pada persamaan 1 dan 2. R 1 1 R 2 2 dimana R = laju respirasi mlkg jam x = konsentrasi gas desimal t = waktu jam V = volume bebas ml W = berat produk kg subskrip 1, 2 = masing-masing menyatakan gas O 2 dan CO 2. Dalam metode sistem terbuka, campuran gas yang diketahui konsentrasinya dialirkan melalui “respiration chamber”. Setelah kondisi kesetimbangan tercapai, produksi CO 2 atau konsumsi O 2 dihitung dengan mengetahui berat bahan, laju aliran dan perbedaan konsentrasi antara inlet dan 12 outlet gas pada “respiration chamber”. Mannapperuma dan Singh 1990 menentukan laju respirasi pada sistem terbuka berdasarkan kesetimbangan massa oksigen dan karbondioksida. Sedangkan kesetimbangan massa nitrogen digunakan untuk menghitung laju aliran gas masuk. Persamaan kesetimbangan untuk oksigen, karbondioksida, dan nitrogen ditunjukkan dalam persamaan berikut: Kesetimbangan O 2 : R 1 = Gx 1 – Qy 1 W 3 Kesetimbangan CO 2 : R 2 = Gx 2 – Qy 2 W 4 Kesetimbangan N 2 : G = Qy 3 x 3 5 dimana R = laju respirasi mlkg jam G = laju respirasi gas masuk mljam Q = laju aliran gas keluar mljam W = berat produk kg x = konsentrasi gas masuk desimal y = konsentrasi gas keluar desimal subskrip 1, 2, dan 3 masing-masing menyatakan gas O 2 , CO 2 , dan N 2 .

D. Model Pendugaan