Metode Penelitian 1. Pengukuran laju respirasi

14 III.METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2010 di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian TPPHP Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah brokoli Brassica oleracea L. var. italic yang didapat di daerah sekitar Bogor. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah unit pencampur gas, stoples, inkubator, gas analyzer IRA- 107 untuk mengukur konsentrasi CO 2 dan portable oxygen tester POT-101 untuk mengukur konsentrasi O 2 , timbangan dan alat penunjang lainnya. C. Metode Penelitian C.1. Pengukuran laju respirasi Pengukuran laju respirasi dengan menggunakan sistem tertutup, yaitu: tutup stoples yang digunakan dilubangi dengan diameter 1 cm sebanyak dua buah dan pada lubang tersebut dimasukkan selang plastik sepanjang 30 cm. Pada pertemuan selang plastik dengan penutup stoples diberi lem dan lilin malam untuk menghindari kebocoran gas. Gambar 2. Visualisasi susunan dalam stoples 15 Brokoli segar dibersihkan dan dipilih bunga floret yang memiliki bentuk fisik yang baik dan seragam, kemudian ditimbang dan dimasukkan ke dalam stoples dan ditutup rapat. Untuk menghindari kebocoran gas, antara penutup dan leher stoples diberi lilin malam dan selang plastiknya ditekuk dan dijepit. Pengukuran kandungan gas dilakukan tiap 24 jam, dan diukur dengan 3 kali ulangan masing-masing berjarak 3 jam. Pengukuran dilakukan setiap hari sampai brokoli busuk. Setelah dilakukan pengukuran, stoples dibuka untuk mengembalikan udara ke kondisi normal. Gambar 3. Skema kegiatan pengukuran laju respirasi C.2. Rancangan percobaan Percobaan dirancang dalam rancangan acak lengkap RAL dengan 5 perlakuan suhu penyimpanan 5 o C, 10 o C, 15 o C, 20 o C dan 27 o C masing- masing 2 ulangan, sehingga akan diperoleh 5 x 2 = 10 unit percobaan. Perubahan konsentrasi gas O 2 dan CO 2 dalam stoples diukur dengan gas analyzer setiap 6 jam sampai laju respirasi konstan. Gas yang diisap pada setiap pengukuran dikembalikan lagi ke dalam stoples, pengamatan dilakukan selama satu minggu. Data yang akan diambil adalah perubahan konsentrasi O 2 dan CO 2 . Laju respirasi 16 dihitung berdasarkan konsentrasi gas O 2 atau CO 2 , volume bebas, interval waktu dan berat sampel seperti pada persamaan 1 dan 2. Berikut perlakuan-perlakuan dalam penelitian Tabel 2. Tabel 3. Perlakuan-perlakuan penelitian Perlakuan Suhu o C Ulangan Berat per sampel g Jumlah brokoli g 1 5 2 250 500 2 10 2 250 500 3 15 2 250 500 4 20 2 250 500 5 27 2 250 500 Model aditif RAL yang digunakan adalah: 10 dimana Y ij = nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah umum = tambahan akibat perlakuan ke-i = tambahan akibat acak galat percobaan dari percobaan dari perlakuan ke-i pada ulangan ke-j Analisis data yang digunakan adalah uji GLM untuk menguji keragaman dan dilanjutkan dengan uji Duncan. C.3. Model pendugaan respirasi Setelah dilakukan pengukuran konsentrasi gas O 2 dan gas CO 2 kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan laju respirasi dari brokoli. Kemudian langkah selanjutnya adalah memprediksi laju respirasi brokoli terhadap suhu. Digunakan empat model matematika yaitu berdasarkan persamaan 6, 7, 8, 9. Dari keempat model tersebut dipilih model yang terbaik berdasarkan koefisien determinasi masing-masing model. Persamaan 7 dapat ditransformasi menjadi: 17 lnR = ln a + b T 11 atau ln R = α + βT 12 Persamaan 8 ditransformasi menjadi: log R = log a + blog T 13 atau log R = α + β log T 14 Persamaan 10 ditransformasi menjadi: ln R = ln Ro – ER1T 15 atau ln R = α – β1T 16 dimana α = peubah intersep β = kemiringan Setelah didapatkan persamaan untuk keempat model, langkah selanjutnya adalah menguji model untuk mendapatkan laju respirasi di berbagai suhu penyimpanan brokoli. 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN