Pengaruh Suhu pada Respirasi Brokoli

18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Suhu pada Respirasi Brokoli

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa brokoli mempunyai respirasi yang tinggi. Namun pada suhu yang rendah, hasil pengamatan menunjukkan bahwa konsentrasi O 2 yang dikonsumsi dan produksi CO 2 semakin sedikit Lampiran 1 yang menunjukkan bahwa respirasi brokoli pada suhu rendah lebih lambat dibandingkan dengan suhu ruang. Lampiran 2 menunjukkan laju respirasi konsumsi O 2 dan produksi CO 2 pada suhu 5 o C, 10 o C, 15 o C, 20 o C, dan 27 o C suhu ruang. Pada Lampiran 1 dapat dilihat bahwa laju respirasi untuk tiap-tiap suhu penyimpanan berbeda. Konsumsi O 2 suhu 27 o C pada hari pertama adalah 153.6±15.5 mlkg jam sampai 76.7±22.8 mlkg jam pada hari keempat. Sedangkan produksi CO 2 pada hari pertama adalah 135.7±17.2 mlkg jam sampai 83.9±14.5 mlkg jam pada hari keempat. Pada suhu penyimpanan 5 o C memiliki laju respirasi yang paling rendah konsumsi O 2 dan produksi CO 2 yang paling rendah dibandingkan dengan perlakuan suhu lainnya. Pada suhu 5 o C konsumsi O 2 pada hari pertama adalah 33.5±7.4 mlkg jam sampai 28.2±1.7 mlkg jam pada hari ke tujuh. Sedangkan produksi CO 2 pada hari pertama adalah 28.9±9.5 mlkg jam sampai 18.2±4.7 mlkg jam pada hari ketujuh. Pada penyimpanan suhu rendah 5 o C brokoli dapat bertahan lebih dari tujuh hari sedangkan pada suhu ruang 27 o C brokoli hanya bertahan sampai hari ketujuh. Hal ini sesuai dengan Rokhani, 1995 dan Pantastico, l986 bahwa laju respirasi semakin menurun dengan semakin rendahnya suhu penyimpanan dan penyimpanan dingin dapat menghambat aktivitas respirasi, karena pada suhu yang lebih tinggi akan meningkatkan aktivitas respirasi brokoli yaitu pembakaran senyawa kompleks seperti pati, gula, protein, lemak, dan asam organik, sehingga 19 menghasilkan molekul yang sederhana seperti CO 2 , sehingga pada suhu penyimpaan yang lebih tinggi konsentrasi CO 2 yang semakin besar dan konsumsi O 2 yang semakin besar pula.

B. Karakteristik Respirasi