Latar Belakang Aplikasi bahasa mesin pada perangkat mikroprosesor Z-80 untuk kontrol digital cara proporsional pada mdel pengeringan benih jagung (Zea mays L.)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam industri, kontrol otomatik sangat diperlukan dalam operasi-operasi industri untuk mengontrol tekanan, suhu, kelembaban, derajat keasaman pH, dan sebagainya. Kemajuan dalam teori dan praktek kontrol otomatik memberikan kemudahan dalam mendapatkan penampilan dari sistem dinamik, meningkatkan kualitas, meningkatkan laju produksi dan meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan yang harus dilakukan manusia. Mikroprosesor merupakan suatu komponen rangkaian elektronik yang telah menimbulkan perubahan besar dalam cara perancangan sistem elektronik. Dalam penerapannya yang beraneka ragam, mikroprosesor telah digunakan dalam kalkulator saku, instrumen laboratorium, barang komsumer, sistem pengendalian pesawat terbang dan sistem-sistem komputer. Di industri pertanian yang menerapkan teknologi pasca panen tidak terlepas dari kebutuhan akan pengontrol kegiatan produksi yang cepat, tepat, cermat, dan efisien. Salah satu parameter umum penting dalam pengolahan pangan adalah parameter suhu. Pengontrolan suhu yang cermat pada proses tersebut menentukan mutu komoditi yang akan dihasilkan. Salah satu aplikasi dari pengontrolan suhu ini adalah pada ruang pengering benih jagung. Benih jagung berupa butiran biji jagung yang diperoleh dari tanaman yang telah tua. Untuk menjaga tingkat germinitas benih, maka perlu dilakukan pengontrolan suhu dan kelembaban pada ruang pengeringnya. Suhu yang terlalu rendah dan kelembaban tinggi akan menyebabkan benih tumbuh sebelum waktunya. Sedangkan suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan benih menjadi rusak dan tidak dapat ditanam. Dengan kontrol otomatik maka kondisi suhu dapat terjaga dalam kisaran suhu yang aman dan optimal bagi benih jagung. Di Indonesia, jagung merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu, jagung juga digunakan sebagai bahan makanan ternak pakan dan bahan baku industri. Penggunaan sebagai bahan pakan yang sebagian besar untuk ternak ayam ras menunjukkan tendensi makin meningkat setiap tahun dengan laju kenaikan lebih dari 20. Sebaliknya, penggunaan sebagai bahan pangan menurun. Sejalan dengan telah digalakkannya Gema Palagung 2001 Gerakan Mandiri Padi, Kedelai, dan Jagung tahun 2001 maka sudah sewajarnya bila upaya peningkatan produksi jagung harus diusahakan dengan prioritas tinggi.

B. Tujuan Penelitian