C. URAIAN TEORITIS
1. Pengertian Pajak
Secara umum Pajak merupakan iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyrakarat Wajib Pajak berdasarkan Undang-Undang tanpa memberikan balas jasa yang
dapat ditunjuk secara langsung. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara
berdasarkan undang-undangyang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum.Burton,2008:1 Menurut S.I Djajadiningrat, Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari
kekayaan ke kas Negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang
ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum.Resmi,2008:1
Menurut Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2007, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang dengan ti,dak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dari pengertian diatas maka terdapat 4 empat unsur pokok dalam defenisi pajak tersebut yaitu pembayaran pajak harus berdasarkan undang-undang, sifatnya dapat dipaksakan,
tidak ada kontraprestasi imbalan yang langsung dapat dirasakan oleh pembayar pajak, dan untuk membiayai pengeluaran umum Pemerintah.
2. Fungsi Pajak
Ada dua fungsi pajak, yaitu : a.
Fungsi Penerimaan budgetair Pajak mempunyai fungsi budgetair,artinya pajak merupakan salah satu sumber
penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.
Contoh : dimasukkannya pajak dalam APBN seabagi penerimaan dalam Negara. b.
Fungsi Mengatur Reguler Pajak mempunyai fungsi pengatur, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Contoh :
1. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman kera untuk mengurangi
konsumsi minuman keras. 2.
Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah untuk mengurangi gaya hidup konsumtif.
3. Pengelompokkan Pajak