Kesimpulan Sinkronisasi Peraturan Perundang-Undangan Berkaitan Dengan Keselamatan Penerbangan Ditinjau Dari Hukum Agraria ( Studi Di Medan)

BAB IV PENUTUP Berdasarkan uraian diatas dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka yang menjadi kesimpulan dan saran bagi penutu dari tulisan ini adalah :

A. Kesimpulan

1. Mengenai keselamatan penerbangan dimana diatur dalam Undang-undang No. 15 Tahun 1992 yang telah direvisi menjadi Undang-undang RI No. 1 Tahun 2009 tentang penerbangan. Kemudian melalui Peraturan Pemerintah RI No. 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, dan secara khusus untuk bandar udara polonia yakni Keputusan Menteri Perhubungan No. 18 Tahun 1991 tentang Batas-batas Keselamatan Operasi Penerbangan di Sekitar bandar udara polonia – medan. Peraturan perundang-undangan tersebut mengatur secara jelas bagaimana standar keamanan dan keselamantan dalam operasional penerbangan di suatu bandar udara. Dimana suatu bandar udara haruslah memiliki rencana induk bandar udara dimana mendukung lingkungan hidup sekitarnya. Peraturan KKOP secara jelas mengatur ketinggian bangunan disekitar kawasan keselamatan operasional penerbangan sehingga penataan bangunan, bahkan penataan ruang darat dan udara di kawasan bandar udara dapat tertata dengan benar guna mendukung keselamatan penerbangan. Karena itu KKOP harus dijalankan dengan tegas, sehingga permasalahan ketinggian bangunan dapat dicegah dikemudian hari. 2. Penyediaan lahan untuk suatu bandar udara baru dilandasi oleh Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 1986 dimana BPN akan memberikan hak atas tanah Universitas Sumatera Utara bandar udara kepada pengelola bandara dengan hak pengelolaan. Bandar udara harus memiliki rencana induk bandar udara guna menunjang operasional bandar udara dan pengembangan di masa depan. Selain itu harus membuat rencana tata guna di kawasan dalam dan kawasan luar bandara. Sehingga penggunaan lahan dikawasan bandar udara tidak menganggu operasional bandara. Sebuah bandar udara dalam menyusun tata ruangnya bisa menggunakan : 3. FAR Part 77 dan 4. ICAO Annex 14 Perluasan tata guna tanah pada sebuah bandar udara sepenuhnya tergantung kepada tersedianya tanah untuk penggunaannya bisa kepada hal- hal yang langsung berhubungan dengan penerbangan, sedangkan yang lain sebagai penunjang. Universitas Sumatera Utara

B. Saran

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Perlindungan Keselamatan Penumpang Sipil Dalam Penerbangan Militer Ditinjau Menurut Peraturan Perundang-Undangan (Studi Kecelakaan Pesawat Hercules A-1310)

0 11 110

Perlindungan Dana Nasabah Terhadap Pencurian Dana Nasabah Melalui Internet Banking Dengan Modus Sinkronisasi Token Ditinjau Dari Peraturan Perundang-Undangan Perbankan.

0 0 1

PELAKSANAAN PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA DI KECAMATAN TAROGONG KALER KABUPATEN GARUT DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT.

0 0 1

Aspek Hukum Perlindungan Kesetan Penumpang Sipil Dalam Penerbangan Militer Ditinjau Menurut Peraturan Perundang-Undangan (Studi Kecelakaan Pesawat Hercules A-1310)

0 0 8

Aspek Hukum Perlindungan Kesetan Penumpang Sipil Dalam Penerbangan Militer Ditinjau Menurut Peraturan Perundang-Undangan (Studi Kecelakaan Pesawat Hercules A-1310)

0 0 1

Aspek Hukum Perlindungan Kesetan Penumpang Sipil Dalam Penerbangan Militer Ditinjau Menurut Peraturan Perundang-Undangan (Studi Kecelakaan Pesawat Hercules A-1310)

0 0 15

Aspek Hukum Perlindungan Kesetan Penumpang Sipil Dalam Penerbangan Militer Ditinjau Menurut Peraturan Perundang-Undangan (Studi Kecelakaan Pesawat Hercules A-1310)

0 0 29

Aspek Hukum Perlindungan Kesetan Penumpang Sipil Dalam Penerbangan Militer Ditinjau Menurut Peraturan Perundang-Undangan (Studi Kecelakaan Pesawat Hercules A-1310)

0 0 3

Aspek Hukum Perlindungan Kesetan Penumpang Sipil Dalam Penerbangan Militer Ditinjau Menurut Peraturan Perundang-Undangan (Studi Kecelakaan Pesawat Hercules A-1310)

0 0 17

DISHARMONI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG AGRARIA

0 1 14