No. 16 tahun 2004 menyebutkan penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah disesuaikan melalui
penyelenggaraan penatagunaan tanah, terdapat beberapa klausal dalam UU mengenai penataan ruang yang bisa dijadikan acuan dalam usaha konsolidasi
penggunaan tanah di sekitar bandara. Usaha ini memerlukan dukungan kuat dari pemerintah pusat, pemerintah daerah atau terutama lembaga pemerintah yang
terkait dengan penggunaan tanah seperti BPN atau Bappeda.
4
• Kegiatan pendataan penggunaan tanah yang ada di sekitar bandara.
Usaha konsolidasi penggunaan tanah mencakup :
• Kegiatan penataan penggunaan tanah.
• Perencanaan penggunaan tanah di masa depan.
Usaha konsolidasi tentunya bukan usaha yang mudah dilakukan, diperlukan kerjasama antar lembaga pemerintah sendiri, masyarakat dan dunia
usaha terkait. Selain itu pada tahap penataan penggunaan tanah, jika memang diperlukan usaha relokasi, maka diperlukan biaya serta dukungan kebijakan yang
kuat.
5
B. Perumusan Masalah
Untuk memberikan arahan pembahasan yang jelas dalam penulisan ini maka penulis mengemukakan beberapa hal yang menjadi permasalahan yang akan
dibahas dalan skripsi ini. Adapun yang menjadi pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
4
Pentingnya Penataan Penggunaan TanahLanduse Wilayah Sekitar Bandara, Kompas, Kamis, 15 September 2005.
5
Ibid
Universitas Sumatera Utara
1. Ketentuan peraturan perundang-undangan apa saja yang mengatur tentang keselamatan penerbangan?
2. Bagaimana penataan ruang di kawasan bandara demi tercapainya keselamatan penerbangan?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
keselamatan penerbangan di Indonesia. 2. Untuk mengetahui penataan ruang di kawasan bandara demi terciptanya
keselamatan penerbangan. Adapun yang menjadi manfaat penulisan skripsi ini adalah :
1. Manfaat secara teoritis.
Penulis berharap kiranya penulisan skripsi ini bermanfaat untuk dapat memberikan masukan sekaligus menambah khasanah ilmu pengetahuan dan
literatur dalam dunia akademis, khususnya tentang penerapan hukum mengenai keselamatan penerbangan dimana ditinjau dari segi hukum agraria.
2. Manfaat secara praktis
2.1. Agar pemerintah baik pusat maupun daerah sebagai lembaga dengan Administrator Bandara dapat saling bekerjasama dalam mengawasi
penggunaan lahan di sekitar bandara sehingga dapat mewujudkan keselamatan di dalam penerbangan.
2.2. Agar pemerintah baik pusat maupun daerah sebagai lembaga yang mempunyai wewenang dalam pelaksanaan kegiatan penerbangan
Universitas Sumatera Utara
melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan peraturan yang ada dengan memperhatikan secara khusus mengenai keselamatan penerbangan.
D. Keaslian Penulisan
“Sinkronisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan dtinjau dari segi hukum agraria studi di medan”,
yang diangkat menjadi judul skripsi ini belum pernah ada penulis lain yang mengemukakannya, dan penulis telah mengkonfirmasikannya kepada
Sekretaris Departemen Hukum Agraria. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah murni hasil
pemikiran dari penulis yang dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan, teori-teori hukum yang berlaku maupun dengan doktrin-doktrin yang ada
melalui referensi buku-buku, pendapat hukum, putusan pengadilan, media elektronik dan bantuan dari berbagai pihak, dalam rangka melengkapi tugas
akhir dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan apabila ternyata di
kemudian hari terdapat judul dan permasalahan yang sama, maka penulis akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap skripsi ini.
D. Tinjauan Kepustakaan