BAB II URAIAN TEORITIS
2.1. Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan teori sebagai landasan kerangka berpikir yang mendukung pemecahan masalah secara sistematis. Untuk itu perlu disusun
kerangka teori yang akan memuat pokok-pokok pikiran yang dapat menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan dibahas Nawawi,
1995:39. Kerangka teori adalah bagian dari penelitian tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variable pokok,
sub variable, atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya Arikunto, 2005:72. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka teori yang digunakan
dalam penelitian ini guna menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan adalah: komunikasi massa, Teknologi Komunikasi, Internet dan Media Online,
Website, Cyber Virtual Community, Situs Kaskus, Teori Uses and Gratification dan terakhir adalah Pemenuhan Kebutuhan Informasi.
2.1.1. Komunikasi Massa
Media massa saat ini seperti sudah menjadi bagian dari kebutuhan hampir setiap orang. Selain untuk mendapatkan informasi, namun juga hiburan. Efek
media massa bagi setiap orang pun beragam. Komunikasi massa pada awalnya masih berbentuk lisan berupa kemampuan retorika seperti dikemukakan
Aristoteles, komunikasi massa kemudian berkembang ketika muncul jurnalisme. Jurnalisme kemudian memunculkan media massa sebagai cara menyampaikan
pesan kepada khalayak dalam Ruben and Stewart, 1998:20. Dalam perkembangannya media massa tumbuh menjadi industri, terlebih saat ini
kebutuhan masyarakat akan informasi cukup tinggi. Media terus berkembang ketika muncul teknologi bernama internet hingga sampai kepada pertumbuhan
web sebagai media online yang meningkat tinggi. Media online juga berarti media massa yang tersaji secara online di situs web internet.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak ataupun elektronik radio, televisi,
internet, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar yang ditujukan kepada sejumlah orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan
heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat dan serentak Mulyana, 2002:75. Komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan
kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua
orang yang menonton televisi. Agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar pada umumnya agar sukar untuk didefinisikan. Kemudian definisi yang
kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar- pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih logis
bila didefinisikan menurut bentuknya; televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita Ardianto, 2004:11.
Komunikasi massa adalah suatu studi yang mempelajari media massa, pesan-pesan yang dikirim, khalayak yang menjadi sasaran dan efek terhadap
khalayak. Menurut Charles Wright, komunikasi massa memiliki tiga sifat yaitu: 1. Menjangkau khalayak sasaran, yaitu masyarakat luas yang majemuk dan
tidak dikenal. 2. Pesan-pesan serempak dikirim dan diterima khalayak yang saling berbeda
karakteristik pada waktu yang sama di tempat yang berbeda. 3. Komunikator berbentuk organisasi yang kompleks dalam Effendy,
2000:81. Media massa dapat menimbulkan efek bagi khalayak yang
mengkonsumsinya. Menurut Steven M. Chaffe dalam Ardianto, 2004: 49 efek media massa dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Pendekatan pertama yaitu
efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak yaitu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan, perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif dan behavioral.
Dalam proses komunikasi massa dikenal istilah feedback atau umpan balik yaitu reaksi tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan atau komunikan
kepada penyampai pesan atau komunikator sumber. Selain itu, umpan balik juga dapat berupa reaksi yang timbul dari pesan kepada komunikator, yakni sebagai
berikut: a.
Internal Feedback Internal feedback adalah umpan balik yang diterima oleh komunikator
bukan dari komunikan, akan tetapi datang dari pesan itu atau dari komunikator itu sendiri. Ketika menyampaikan pesan. Komunikator menyadari telah melakukan
kesalahan kekhilafan, kemudian ia meminta maaf dan memperbaiki kesalahan tersebut.
b. Eksternal Feedback
Eksternal feedback adalah umpan balik yang diterima oleh komunikator dari komunikan. Eksternal feedback ini sifatnya bisa langsung dan bisa juga tidak.
1. Umpan Balik Langsung Umpan balik yang sifatnya langsung yaitu reaksi yang dapat segera ditangkap
oleh komunikator, misalnya anggukan kepala pertanda komunikan mengerti atau setuju terhadap pesan yang diterimanya atau komunikan menggelengkan
kepala yang mengandung arti bahwa pesan yang diterimanya tidak dimengerti atau dipahami oleh komunikan.
2. Umpan Balik Tertunda Umpan balik yang sifatnya tidak langsung delayed feedback adalah umpan
balik yang datang kepada komunikator sumber setelah melewati suatu rentang waktu selang waktu, contohnya rubrik “Surat Pembaca” pada surat
kabar dan sejenisnya.
c. Representative Feedback
Sesuai dengan karakteristik komunikasi massa yang komunikannya bersifat heterogen, maka tidak mudah untuk mengukur umpan balik yang dari
semua komunikan. Karena itu umpan balik yang datang biasanya merupakan representative wakil sampel, sehingga walaupun yang ditanggapi hanya satu
atau dua komunikan, namun hal tersebut sudah dianggap dapat mewakili sejumlah komunikan yang lain.
d. Cumulative Feedback
Cumulative feedback adalah umpan balik yang datang kepada komunikator dihimpun dulu dan tidak segera diubah dalam pesan berikutnya, karena
komunikator harus mempertimbangkan dahulu untuk dapat membuat kebijaksanaan selanjutnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e. Quantitative Feedback
Quantitative feedback adalah umpan balik yang datang pada umumnya diukur dengan jumlahnya kuantitas.
f. Institutionalized Feedback
Institutionalized feedback adalah umpan balik yang terlembagakan, artinya umpan balik yang diupayakan oleh lembaga, yang dilakukan dengan cara
mendatanagi langsung khalayak untuk mengumpulkan pendapatnya kemudian dianalisis oleh lembaga tersebut Ardianto, 2004:45.
Kemajuan teknologi informasi mendorong masyarakat industri pelan-pelan beralih ke masyarakat informasi. Media online adalah media yang sangat
membantu khalayak dalam mencari informasi yang diinginkannya dalam waktu yang singkat dan cepat tanpa ada batas waktu dan tempat. Dalam kaitannya
dengan penelitian ini, situs Kaskus sebagai media online yang juga sebagai sumber informasi juga merupakan bagian dalam kajian komunikasi massa. Situs
Kaskus dengan fitur-fiturnya banyak menampilkan informasi-informasi yang bisa diakses oleh para pengunjung situs ini, sehingga bisa dikatakan bahwa Situs
Kaskus adalah merupakan sumber informasi berbentuk media online. Bahkan sebagai media online yang menyediakan beragam informasi dan juga fitur
interaktif, Situs Kaskus memungkinkan adanya komunikasi dua arah atau juga feedback umpan balik secara langsung meski tanpa ada tatap muka. Misalnya
saja setiap informasi yang disajikan dapat langsung dikomentari oleh para pengaksesnya, dan pada saat itu juga, komentar dari si pengakses langsung dapat
dilihat oleh pengakses lainnya.
2.1.2. Teknologi Komunikasi