7
dalam kulit dan melindungi lipoprotein yang ada dalam sel Tranggono dan Latifah, 2007.
Menurut USDA National Nutrient data base, kandungan gizi yang terdapat pada lobak merah Raphanus sativus L. adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Kandungan zat gizi lobak merah
Zat Gizi Kandungan
Persentase Energi
16 kkal 1
Karbohidrat 3,40 g
3 Protein
0,68 g 1
Asam folat 25 µg
6 Pyridoksin
0,071 mg 5,5
Riboflavin 0,039 mg
3 Vitamin A
7 IU 1
Vitamin C 14,8 mg
25 Vitamin E
0 mg 9
Vitamin K 1,3 µg
1 Sodium
39 mg 2,5
Potasium 233 mg
5 Kalsium
25 mg 2,5
Besi 0,34 mg
4 Magnesium
0,069 mg 2,5
Tembaga 0,05 mg
5
2.2 Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu cara menarik satu atau lebih zat dari bahan asal menggunakan suatu cairan penarik atau pelarut. Umumnya ekstraksi dikerjakan
Universitas Sumatera Utara
8
untuk simplisia yang mengandung zat-zat berkhasiat atau zat-zat lain untuk keperluan tertentu. Simplisia yang digunakan umumnya sudah dikeringkan, tetapi
kadang simplisia segar juga dipergunakan. Simplisia dihaluskan lebih dahulu agar proses difusi zat-zat berkhasiatnya lebih cepat Syamsuni, 2006.
Tujuan ekstraksi dimaksudkan agar zat berkhasiat yang terdapat dalam simplisia masih berada dalam kadar yang tinggi sehingga memudahkan untuk
mengatur dosis zat berkhasiat karena dalam sediaan ekstrak dapat distandarisasikan kadar zat berkhasiatnya sedangkan kadar zat berkhasiat dalam
simplisia sukar diperoleh kadar yang sama Anief, 1983.
2.3 Kulit 2.3.1 Struktur kulit
Kulit tubuh terbentuk atas dua lapisan yaitu lapisan kulit luar epidermis dan lapisan kulit dalam dermis. Di bawah dermis terdapat satu lapisan yang
tersusun atas jaringan lemak atau jaringan adiposa Saputra dan Evi, 2009. Lapisan kulit luar epidermis tersusun atas jaringan epitel berlapis dan
dibagi menjadi dua lapisan, yaitu a.
Lapisan tanduk atau lapisan horny Lapisan ini terdapat di bagian paling luar dan sel-sel di bagian ini
berbentuk pipih dan tertekan serta telah kehilangan sifat bentuk selnya. Sel-sel di bagian luar lapisan ini merupakan sel-sel yang sudah mati dan jika sudah aus atau
terkikis, sel tersebut diganti oleh sel yang baru dari lapisan sel-sel hidup. b.
Lapisan germinalis Sel-sel di bagian ini berbentuk bulat dan memiliki nukleus. Sel pada
lapisan germinalis senantiasa membelah dan membentuk sel baru untuk
Universitas Sumatera Utara
9
mengganti sel yang hilang karena terkikis lapisan tanduk di depan kulit luar. Kulit luar tidak dilengkapi dengan pembuluh darah. Kulit ini menerima zat makanan
melalui cairan limfa yang mengalir di antara sel-sel di lapisan bagian bawah. Ketebalan kulit luar berbeda-beda mengikuti tempatnya di bagian tubuh. Kulit
yang paling tebal adalah kulit di bagian telapak kaki. Pigmen yang dikenal dengan melanin yang terdapat pada kulit menentukan warna kulit manusia Saputra dan
Evi, 2009. Lapisan kulit dalam merupakan kulit yang sebenarnya dan tersusun atas
jaringan ikat, terutama jaringan fibrosa dan elastis. Lapisan kulit dermis terdapat struktur sebagai berikut
a. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat adalah kelenjar kecil yang sangat penting. Kelenjar ini sebagian besar terdapat di telapak tangan, telapak kaki, dahi, dan ketiak. Kelenjar
keringat tersusun atas saluran berbentuk melingkar dan mengandung banyak pembuluh darah. Dari kelenjar ini, saluran tersebut naik ke atas kemudian
menembus kulit yang disebut liang keringat atau liang roma. Keringat berasal dari darah dan mengandung air serta natrium klorida. Keringat merupakan limbah
dari tubuh yang membantu menyejukkan tubuh dan membantu pengaturan suhu tubuh serta keseimbangan air dan elektrolit tubuh.
b. Kelenjar sebaseus atau kelenjar minyak
2.3.2 Fungsi kulit
Kulit itu hidup, responsif dan dapat berubah sesuai dengan stimulasi dari lingkungan luar. Oleh karena itu, kulit menjadi sangat efektif dalam melindungi
Universitas Sumatera Utara
10
tubuh dari lingkungan luar. Kulit memiliki fungsi perlindungan dan fungsi sebagai indera peraba.
Kulit memiliki beberapa fungsi, di antaranya: a.
Pemeliharaan, kulit melindungi struktur-struktur dalam yang lembut. Kulit yang tidak terluka merupakan benteng yang menahan serangan bakteri.
b. Organ indra, ujung saraf di dalam kulit menerima rangsang sensorik dan
menghantarkan rangsang suhu, sentuhan dan sakit ke otak. c.
Ekskresi, keringat merupakan salah satu limbah dalam tubuh; air yang mengandung natrium karbonat dikeluarkan dari tubuh melalui kulit tubuh.
Keringat juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh. d.
Minyak yang dihasilkan oleh tubuh membasahi dan melembutkan kulit serta mencegah rambut menjadi kering dan rapuh.
e. Ergosterol yang terdapat pada didalam kulit ketika terpapar terhadap sinar UV
matahari diubah menjadi vitamin D. Oleh sebab itu, kulit merupakan sumber vitamin D bagi tubuh
f. Penyerapan, sedikit bahan berminyak jika digosokkan dapat menyerap ke
dalam kulit. g.
Kuku dan rambut berasal dari kulit Saputra dan Evi, 2009.
2.3.3 Klasifikasi Kulit
Pada umumnya, keadaan kulit dibagi menjadi tiga jenis yaitu kulit kering, kulit normal, dan kulit berminyak.
a. Kulit kering merupakan kulit dengan kadar air yang kurang. Ciri-ciri yang
terlihat pada kulit kering yaitu kusam, bersisik, mulai tampak kerutan-kerutan dan pori-pori tidak kelihatan.
Universitas Sumatera Utara
11
b. Kulit normal adalah kulit dengan kadar air yang tinggi. Ciri-ciri yang terlihat
pada kulit normal yaitu kulit tampak segar dan cerah, cukup tegang dan bertekstur halus, pori-pori kelihatan tetapi tidak terlalu besar, kadang terlihat
berminyak di daerah dahi, dagu dan hidung. c.
Kulit berminyak adalah kulit dengan kadar air dan minyak yang tinggi. Ciri-ciri kulit berminyak yaitu tekstur kulit kasar dan berminyak, pori-pori besar, mudah
kotor dan berjerawat Tranggono dan Latifah, 2007.
2.3.4 Kelembaban kulit
Peran kelembaban kulit adalah untuk menjaga kadar air yang berada dalam kulit dalam rangka mempertahankan elastisitasnya. Kulit lapisan epidermis dan
lapisan dermis memiliki kadar air berkisar 80. Tetapi pada bagian teratas lapisan epidermis terdapat lapisan keratin yang hanya memiliki kadar air antara 10-30.
Kandungan air sangat menentukan elastisitas bagian atas kulit sehingga kulit akan tampak lembut, halus, dan bercahaya. Tekstur kulit yang lembab terlihat lebih
tebal sehingga kulit terlihat lebih rata dan kerutan-kerutan pada kulit terangkat ke permukaan Prianto, 2014.
Kulit yang kering umumnya memiliki kadar minyak yang rendah. Kurangnya minyak pada kulit mengakibatkan kandungan air yang berada pada
permukaan kulit lebih cepat menguap, yang selanjutnya mengakibatkan kekeringan pada kulit. Akibatnya kulit terlihat lebih kasar, bergaris, dan bagian
atasnya terlihat berkerak Prianto, 2014. Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi kelembaban kulit.
Kelembaban kulit yang berkurang disebabkan hilangnya kadar air dari kulit yang
Universitas Sumatera Utara
12
menyebabkan kekeringan pada kulit. Faktor-faktor yang mempengaruhi hilangnya kadar air dari kulit, yaitu:
a. Lingkungan yang kering, lingkungan yang kering adalah lingkungan yang
memiliki kadar kelembaban udara sekitar rendah. Lingkungan sekitar yang lembab sangatlah berpengaruh pada kestabilan kadar air dalam kulit.
b. Angin, angin dapat menarik air dari dalam kulit. Dalam kehidupan sehari-hari,
ruangan yang memiliki pendingin udara AC memiliki kelembaban udara yang rendah sehingga mempercepat penguapan air dari kulit.
c. Paparan terhadap bahan kimia atau unsur lainnya, bahan kimia yang terkena
kulit dapat mengurangi kadar minyak pada kulit akibatnya penguapan air dari kulit akan semakin cepat Prianto, 2014.
2.4 Krim
Menurut FI ed. III, krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60, dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar. Adapun menurut FI ed. IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam
bahan dasar yang sesuai. Sebagai sediaan luar, krim harus memenuhi beberapa persyaratan berikut:
a. Stabil selama pemakaian. Oleh karena itu, krim harus bebas dari
inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang ada di dalam kamar.
b. Lunak. Semua bahan dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak
dan homogen.
Universitas Sumatera Utara
13
c. Mudah dipakai. Umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai
dan dihilangkan dari kulit. d.
Terdistribusi secara merata. Obat harus terdispersi merata melalui dasar krim padat atau cair pada penggunaan Widodo, 2013.
Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam- asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air
atau disperse air dalam minyak tergantung tipe emulsi sediaan serta lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetik dan estetika. Krim digolongkan menjadi dua
tipe, yakni: a.
Tipe am, yaitu air terdispersi dalam minyak. Contohnya cold cream. Cold cream adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk memberikan rasa dingin
dan nyaman pada kulit, sebagai krim pembersih, berwarna putih, dan bebas dari butiran. Cold cream mengandung minyak mineral dalam jumlah yang
besar. b.
Tipe ma, minyak terdispersi dalam air. Contohnya vanishing cream. Vanishing cream adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk membersihkan,
melembabkan, dan sebagai alas bedak. Vanishing cream sebagai pelembab moisturizing akan meninggalkan lapisan berminyakfilm pada kulit.
Secara fisik krim memiliki konsentrasi yang lebih kental daripada losion. Hal ini dikarenakan konsentrasi minyak pada krim umumnya lebih besar daripada
air. Sedangkan losion adalah sediaan krim yang mengandung lebih banyak air daripada konsentrasi minyak dalam sediaan. Pemakaian krim dan losion
tergantung pada jenis kulit masing-masing. Fungsi umum sediaan krim pada kosmetik untuk melembabkan kulit Prianto, 2014.
Universitas Sumatera Utara
14
2.5 Basis Krim