Bahan aktif profenofos termasuk kelompok organofosfat turunan fenil karena mempunyai cincin fenil yang salah satu atom hidrogennya diganti dengan
oleh molekul pospat sementara yang lainnya diganti dengan CH3, Cl, CN, NO
20
atau S. Organofosfat fenil mempunyai stabilitas yang lebih baik dan residunya bertahan di lingkungan relatif lebih lama daripada residu organofosfat alifatik.
Insektisida ini sangat toksik pada manusia sehingga penggunaannya menurun drastis Sudarsono, H.,2015.
2.3 Residu Pestisida
Residu pestisida adalah zat tertentu yang terkandung dalam hasil pertanian bahan pangan, atau pakan hewan, baik sebagai akibat langsung maupun tidak
langsung dari penggunaan pestisida. Istilah ini mencakup senyawa turunan pestisida, seperti senyawa hasil konversi, metabolit, senyawa hasil reaksi, dan zat
pengotor yang dapat memberikan pengaruh toksikologis.
2.4 Batas Maksimum Residu Pestisida
Batas maksimum residu pestisida dapat didefenisikan sebagai konsentrasi maksimum residu pestisida yang secara hukum diijinkan atau diketahui sebagai
konsentrasi yang dapat diterima dalam atau pada hasil pertanian bahan pangan, atau bahan pakan hewan. Konsentrasi tersebut dinyatakan dalam miligram residu
pestisida per kilogram hasil. Batas maksimum residu BMR pestisida direkomendasikan berdasarkan
rasa residu yang tepat dan diperoleh dari percobaan yang terawasi. Dengan demikian, data residu pestisida yang diperoleh menggambarkan penggunaan
pestisida yang sesuai dengan tatacara budidaya pertanian yang baik. BMR
Universitas Sumatera Utara
pestisida berdasarkan adanya data uang mendukung bahwa residu pestisida yang tertetapkan diketahui membahayakan manusia.
BMR pestisida berlaku terhadap hasil pertanian yang berupa pangan, baik dalam bentuk olahan maupun mentah dan pakan hewan yang diperdagangkan
secara nasional maupun internasional. Untuk hasil yang diperdagangkan dalam lingkup internasional. BMR pestisida diberlakukan pada pintu masuk suatu
negara, sedangkan pada hasil yang diperdagangkan dalam lingkup nasional. BMR pestisida diberlakukan pada pintu masuk jalur perdagangan Komisi Pestisida,
2004. Bahaya residu pestisida yang dapat membahayakan kesehatan konsumen
meliputi timbulnya reaksi alergis, keracunan dan karsionogenik. Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga ikut mendorong perubahan
perilaku konsumen. Secara global telah terjadi perubahan nlai dan konsep pada konsumen terhadap produk-produk pertanian yang mereka konsumsi yang
megakibatkan terjadinya perubahan perilaku sikap dalam membeli suatu komoditas pertanian. Meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kesehatan dan
kebugaran mengakibatkan meningkatnya tuntutan konsumen akan nutrisi produk- produk yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Dengan demikian isu keamanan
pangan food safety telah menjadi faktor penting dalam menentukan standar kualitas produk pangan Hasibuan R., 2015.
Tabel 2.1 Batas Maksimum Residu Pestisida Pada Tanaman Tomat Menurut SNI 7313:2008
No. Komoditas
Jenis Pestisida Batas Maksimum Residu
mgkg 1.
Tomat Dimethoat
1
Universitas Sumatera Utara
Klorpirifos 0,5
Propenofos 2
Sumber : SNI 7313:2008
2.5 Sekilas Tentang Tomat 2.5.1 Mengenai Tomat