b. Formulasinya cukup stabil
c. Mudah diaplikasikan Djojosumarto,P., 2009.
2.2 Insektisida Organofosfat 2.2.1 Pengertian Insektisida Organofosfat
Insektisida organofosfat di kembangkan di Jerman pada masa Perang Dunia II sebagai pengganti insektisida nikotin yang saat itu merupakan insektisida
utma untuk pengendalian kumbang kentang colorado Leptinotarsa decemlineata
. Penemuan sifat insektisida dari kelompok organofosfat berkaitan erat dengan penelitian jenis-jenis gas syaraf seperti sarin, soman dan tabun
Sudarsono,H.,2015. Organofosfat adalah nama umum ester dan fosfat. Insektisida organofosfat
Organophosphates-OPs adalah insektisida yang mengandung unsur fosfat. Insektisida organofosfat dihasilkan dari asam fosforik. Insektisida ini dikenal
sebagai insektisida yang paling beracun terhadap mamalia. Dahulu insektisida juga dikenal dengan nama fosfat organik organic phosphate. Insektisida fosfat
phosphorus insecticides, kerabat gas beracun nerve gas relatives, dan ester asam fosfat phosphotic acid esters Hasibuan R., 2015.
2.2.2 Cara Kerja Insektisida Organofosfat
Insektisida organofosfat juga di kenal dengan istilah insektisida antikolinestrase, karena sifatnya yang dapat menghambat enzim cholinesterase
AchE pada sel syaraf. Kholinesterase adalah enzim yang berfungsi agar asetilkholin terhidrolisis menjadi asetat dan kholin. Penghambatan kerja enzim
Universitas Sumatera Utara
terjadi karena organofosfat melakukan fosforilasi enzim tersebut menjadi bentuk komponen yangstabil, sehingga asetilkholin Asetylcholin - Ach tidak dapat
terurai dalam postsinaptik. Sebenarnya, asetylkholin berfungsi sebagai neuro transmitter di celah synaps. Pada kondisi normal, enzim AchE akan
menghidrolisis asetylcholin menjadi asetat dan kholin, namun pada saat organofosfat disemprotkan, enzim ini tidak dapat bekerja secara normal Hasibuan
R., 2015.
2.2.3 Rumus Umum Insektisida Organofosfat
Ciri umum dari senyawa organofosfat adalah adanya molekul alkohol berbeda-beda yang terikat pada atom-atom fosfatnya sehingga membentuk ester
yang berbeda-beda pula. Ester-ester ini mempunyai kombinasi oksigen, karbon, belerang dan nitrogen berbeda-beda. Organofosfat yang terbentuk dari berbagai
kombinasi ini dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan turunan yaitu alifatik,
fenil dan heterosiklik Sudarsono,H.,2015.
Semua insektisida organofosfat adalah bentuk ester dari asam fosfat. Gugus X R3 rumus kimia organofosfat lebih dikenal dengan istilah leaving
group karena merupakan bagian yang paling reaktif dan dapat tergantkan oleh
unsure lain pada saat organofosfat mengalami fosforilasi asetilkholin, selain itu gugus ini juga paling sensitif terhadap hidrolisis, sehingga cepat terurai. Seperti
terlihat pada rumus umumnya, organofosfat selalu mengandung gugus R alkyl yang menempati posisi salah satu alkoxy group RO. Secara umum, gugus R1
dan R2 dapat berupa OCH
3
meti atau OC
2
H
5
etil. Seperti terlihat berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Rumus Umum insektisida organofosfat
Organofosfat dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan tergantung dari kombinasi unsur oksigen, karbon, sulfur, dan nitrogen. Semua kelompok
organofosfat dapat dikenal melalui struktur kimia penyusunnya Hasibuan R., 2015.
2.2.4 Dhimethoate
Dalam bentuk murninya, insektisida dimethoate berbentuk kristal putih. Insektisida ini bersifat stabil dalam air tetapi terhidrolisa dalam kondisi basa.
Sama halnya dengan Monocrotophos insektisida ini bekerja sebagai racun kotak dan sistematik. Insektisida ini dapat mengendalikan berbagai jenis serangga hama.
Insektisida dimethoate tergolong ke dalam kelompok yang sangat beracun, hal ini ditunjukkan dengan nilai LDSD sebesar 50-500 mgkg. Salah satu kelemahan
dimethoate adalah bahawa insektisida ini bersiat korosif terhadap logam, sehingga sangat merusak alat-alat aplikasi uang terbuat dari logam. Khusus di Amerika
Serikat sejak tahun 1982, insektisida dimethoate tidak diproduksi lagi. Rumus
kimia insektisida dimethoate tertera pada gambar berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Dimethoate : O.O dimethyl S-[2-methylamino-2-oxoethyl] dithiophosphate
Hasibuan R., 2015. Bahan aktif dimethoate termasuk dalam kelompok organofosfat tururan
alifatik, karena mempunyai rantai karbon berstruktur lurus bukan berstruktur cincin. Sebagian besar insektisida ini diaplikasikan memalui tanah dan diserap
oleh tanaman ke bagian-bagian di atas tanah. Insektisida ini efektif untuk hama- hama kutu daun Aphis, wereng daun, dan serangga-serangga penusuk-pengisap
lainnya. Dimethoate juga merupakan insektisida racun kontak yang efektif untuk pengendalian tungau pada kedelaidan tanaman-tanaman pangan lainnya
Sudarsono,H.,2015. 2.2.5 Chlorpyrifos
Chlorpyrifos diproduksi secara komersial untuk pertama kali pada tahun 1965 oleh Dow Chemical Company. Nilai LD50 chlorpyrifos adalah 95-270
mgkg. Chlorpyrifos adalah organofosfat uang berspektrim luas. Untuk memperluas penggunaannya chlorpyrifos telah diformulasikan menjadi beberapa
bentuk seperti : granules G, werrable powder WP, dustable powder D, dan emulsifiable concentrate EC. Rumus kimia insektisida chlorpyrifos tertulis pada
gambar berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Chlorpyrifos : O,O-diethyl O-3,5,6-trichloro-2-pyridyl phosphorosthioate
Bahan aktif klorpirifos termasuk kelompok organofosfat turunan heterosiklik yang mempunyai gugus heterosiklik yang mempunyai unsur kimia
berbentuk cincin yang beragam. Variasi dari anggota golongan terletak pada komposisi unsur seperti oxygen, nitrogen atau sulfur Hasibuan R., 2015.
2.2.6 Profenofos
Profenofos merupakan insektisida uang berspektrum luas sehingga dapat mengendalikan berbagai enis hama. Profenofos merupakan insektisida yang
berdaya racun sedang dengan nilai LD50 oral akut 358-502 mgkg. Prifenofos bersifat insektisida dana akarisida. Rumus kimia insektisida profenofos tertera
pada gambar berikut ini.
Gambar 2.4 Profenofos : O-14 bromo-2-chlorophenyl O-ethyl S-propyl phosphorothiuate
Hasibuan R., 2015.
Universitas Sumatera Utara
Bahan aktif profenofos termasuk kelompok organofosfat turunan fenil karena mempunyai cincin fenil yang salah satu atom hidrogennya diganti dengan
oleh molekul pospat sementara yang lainnya diganti dengan CH3, Cl, CN, NO
20
atau S. Organofosfat fenil mempunyai stabilitas yang lebih baik dan residunya bertahan di lingkungan relatif lebih lama daripada residu organofosfat alifatik.
Insektisida ini sangat toksik pada manusia sehingga penggunaannya menurun drastis Sudarsono, H.,2015.
2.3 Residu Pestisida