xlviii sebenarnya mencuri. Gandi pun merebut ikan asin yang dibawa Rio dan
dimakanya ikan asin didepan kelas. Kejadian di kelas masih terngiang ditelingan Rio sampai dirumah.
Ketika waktunya untuk berkumpul bersama temannya, tiba-tiba saat berada di jalan, dia melihat dari kejauhan dua orang yang beremesraan di jalan. Kedua
orang semakin dekat dan Rio terkejut karena dua orang, sosok lelakinya adalah pak Sentot. Rio kemudian bersembunyi ketika pak sentot dan wanita
lewat di jalan dan akhirnya dua orang duduk di pinggir jalan dan berbincang mesra. Sosok wanita ini bernama Sumi, setelah bercakap-cakap diketahui
bahwa Sumi mengandung janin hasil hubunganya dengan pak Sentot dan meminta tanggung jawab. Percakapan Pak Sentot dan Sumi ini tidak sengaja
di dengarkan oleh Rio. Hal ini membuat Rio terkejut dan merasa bahwa perbuatan pak Sentot ini lebih memalukan daripada perbuatan mencuri
makanan yang sebenarnya bukan dia yang melakukannya.
d. Climax
keadaan mencapai klimaks
Pengarang menggambarkan keadaan yang mencapai klimaks yaitu ketika peristiwa mulai tercium oleh orang tua Rio yang bernama Asriningtyas
atau sering dipanggil Bu Kentas. Pada suatu hari, Bu Kentas mendengar cerita bahwa anaknya dipermalukan oleh Pak Sentot didepan kelas. Bu Kentas
merasa tidak terima atas perlakuan Pak Sentot kepada anaknya dan mendatangi ruang guru untuk bertemu Pak Sentot.
xlix Bu Kentas akhirnya bertemu Pak Sentot di ruang sekolah. Alangkah
terkejutnya Pak Sentot melihat Bu Kentas yang mendatanginya. Bu Kentas mulai menjelaskan maksud kedatangannya dan mulai menasehati Pak Sentot
yang dianggap melakukan tindakan yang tidak pantas bagi seorang guru. Pak Sentot hanya bisa terdiam karena dia di nasehati oleh orang yang dicintainya
sejak dia SMA. Pak Sentot mulai memikirkan kejadian-kejadian sewaktu dia SMA dahulu yang seperti sepasang kekasih dengan Bu Kentas, namun ketika
lulus sekolah bu Kentas menikah dengan laki-laki lain. Sejak saat itu pak Sentot sadar bahwa cintanya tak terbalas. Ingatanya kemudian kembali,
nasehat yang di berikan Bu Kentas membuat hati pak Sentot bagai disayat- sayat dan akhirnya mengakui kesalahannya.
Masalah lain muncul ketika Pak Sentot didesak oleh Sumi untuk bertanggungjawab atas janin yang dikandung Sumi. Pak Sentot bingung dan
bermaksud untuk menolak karena Sumi dianggap bukan satu level dengan dirinya. Pak Sentot akhirnya memilih jalan pintas dengan mendatangi dukun
untuk meminta jampi-jampi agar Sumi tidak menuntut untuk dinikahi, selain itu pak Sentot juga meminta jampi-jampi lain dengan tujuan agar bu Kentas
tergila-gila padanya.
e. Denounment
pengarang memberikan penyelesaian dari semua cerita
Akhir cerita pengarang memberikan penyelesaian masalah dari cerita yang telah ditampilkan, bahwa pada akhirnya Pak Sentot sadar bahwa semua
perbuatannya itu salah. Dia akhirnya diangkat menjadi kepala sekolah sebuah SMA di Probolinggo. Pada saat perpisahan kelas 3 juga merangkap
l perpisahan bagi pak Sentot, dia merasa sangat bersalah dan ketika dia
berpaminta, para murid seperti tidak merasa dendam atas semua ulahnya dan bahkan sebaliknya yaitu para murid merasa kehilangan salah seorang guru.
Hal in menjadi cambuk bagi dirinya yang menyadarkan bahwa kesewenang- wenangan yang dilakukan pak Sentot itu salah dan bukan merupakan ceriman
seorang guru. Setibanya di Probolinggo, pak Sentot mulai aktif beribadah dan
mendekatkan diri pada Tuhan. Dia menjadi umat yang taat beribadah. Disana pak Sentot mempunyai guru spiritual yang menjadi Imam Masjid. Gairah
hidup pak Sentot hidup kembali saat suatu waktu dia berkunjung dirumah guru spritualnya dan disuguhi minuman oleh putri dari guru tersebut. Pak
Sentot kaget karena wajah dari putri guru spiritualnya ini mirip dengan Asriningtyas atau bu Kentas. Pak Sentot jatuh cinta pada sosok yang mirip
Asriningtyas dan menikahi gadis itu. Akhirnya mereka berdua hidup bahagia dan Pak Sentot sudah menjadi pribadi yang baik dan tidak bertindak
sewenang-wenang lagi.
3. Penokohan