xl
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Sebagaimana diketahui, reduksi data berlangsung terus menerus. Selama proyek yang berorientasi kualitatif
berlangsung Milles dan Hubberman, 1992;16. Dalam penelitian ini data dalam teknik analisis struktural dilanjutkan dengan menggunakan pendekatan psikologi
sastra sebagai pembahasan inti.
2. Penyajian Data
Penyajian data sebagai sekumpulan informasi terusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan
melihat penyajian-penyajian akan dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, lebih jauh menganalisis atau mengambil tindakan
berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut Milles dan Hubberman, 1992;16.
Tahapan ini dimulai dengan membaca dan mengelompokkan data berdasarkan deskripsi data, kemudian disajikan dalam analisis struktural yang
membangun cerbung
Endahe Tresna Njareme Rasa
, antara lain tema, alur, penokohan, latar dan amanat maupun data mengenai aspek psikologi sastra yang
meliputi perkembangan kejiwaan tokohnya dalam cerbung
Endahe Tresna Njareme Rasa
. Dalam tahap ini semua data yang terkumpul dideskripsikan, diidentifikasikan dan diklasifikasikan.
xli Data yang telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasinya, selanjutnya
disajikan data
Display
berdasarkan karakteristik data. Setelah data-data yang ada disajikan kemudian dibuat deskripsi masing-masing data untuk mempermudah
tahap interprestasi.
3. Penarikan Kesimpulan Verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran seorang peneliti selama mengadakan penelitian, suatu tinjauan
ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan memakan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukur pikiran di antara teman
sejawat untuk mengembangkan “kesepakatan intersubjektif” atau juga upaya- upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat
data yang lain Milles dan Hubberman, 1992:16.
BAB IV PEMBAHASAN
Tinjauan Pengarang
Karya sastra dan pengarang memiliki suatu hubungan yang erat. Bukan saja hubungan yang menyebabkan timbulnya karya sastra, tetapi merupakan
sebuah hubungan yang dapat mencerminkan segi-segi kejiwaan, pandangan sosial, ataupun filsafat hidup yang ada dalam diri pengarang yang terdapat dalam hasil
xlii karyanya. Aspek-aspek yang berhubungan dengan diri pengarang, oleh karena itu
perlu untuk diungkapkan, karena kedudukannya memegang peranan yang penting dalam sebuah penelitian sastra.
Pengarang dalam menghasilkan karya-karya sastranya, memiliki suatu kebebasan untuk mengembangkan perasaan, pikiran dan fantasinya untuk disusun
dan diungkapkan hingga menjadi sebuah cerita, cerita itu juga akan dipengaruhi oleh pengalaman dan pandangannya.
1. Riwayat Hidup Pengarang