Tema Alur Pendekatan Struktural

xv Pendekatan struktural dapat juga dinamakan dengan pendekatan obyektif Atar Semi, 1996 : 67 suktural karya sastra, yang dalam hal ini fiksi, dapat, dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendiskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur instrinsik fiksi yang bersangkutan. Analisis struktural pada dasarnya bertujuan untuk memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Analisis strukturan tak cukup dilakukan hanya sekedar mendata unsur tertentu sebuah karya fiksi. Namun yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan antar unsur itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang, ingin dicapai Burhan Nurgiyantoro, 2007:37. Diharapkan melalui analisis struktural dapat diketahui katerkaitan antar unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, penokohan, latar dan amanat yang membangun sebuah karya sastra secara utuh.

1. Tema

Tema adalah makna yang terkandung oleh sebuah cerita Burhan Nurgiyantoro, 2007 : 67. Sedangkan menurut Brooks, Purser dan Warren dalam Henry Guntur Tarigran, 1999: 125 mengatakan bahwa tema adalah pandangan hidup tertentu mengenai kehidupan atau rangkaian nilai – nilai tertentu yang membangun dasar dan gagasan utama dari suatu karya sastra. Panuti Sudjiman 1993 : 51 memaparkan bahwa tema tidak lain adalah gagasan, ide tau pikiran utama yang mendasari sebuah karya sastra. Tema memberi gambaran tentang xvi pandangan hidup yang dapat diperoleh setelah membaca atau memberi makna karya sastra tersebut. Suatu cerita yang baik dan berbobot terbentuk karena ada tema topik yang dibicarakan. Dalam menganalisis cerita, pengarang tidak hanya sekedar bercerita tetapi juga ingin mengatakan sesuatu kepada pembaca. Sesuatu tersebut dapat mengenai masalah kehidupan atau komentar tentang hidup, seperti percintaan, kesedihan, ketakutan, spiritual dan sebagainya.

2. Alur

Alur adalah urutan jalannya cerita yang menceritakan cerita dari awal jalannya cerita sampai akhir cerita. Menurut Herman J. Waluyo 2002 : 9 alur merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh vang berlawanan. Pendapat lain mengatakan bahwa aur merupakan suatu jalur tempat keluarnya rentetan peristiwa yang merupakan rangkaian poia tindak tanduk yang berusaha memecahkan konflik yang terdapat di dalamnya Atarsemi, 1996 : 43. Sementara itu menurut Panuti Sudjiman 1993 : 29 bahwa alur atau sebuah plot cerita pada umumnya merupakan cerita bergerak melalui rentetan peristiwa yang menuju klimaks dan berakhir sampai pada penyeiesaian yang logis. Plot adalah rangkaian kejadian atau peristiwa dalam suatu cerita. Plot merupakan cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu dihubungkan sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan tedadinya suatu peristiwa yang lain. Burhan Nurgiyantoro, 2007: 113. xvii Alur disebut juga dengan plot. Plot merupakan unsur fiksi yang penting di dalam karya sastra yang berbentuk prosa. Sugihastuti, 2002: 37 mengemukakan tahapan plot mcnjadi lima bagian. Kelima tahapan itu adalah sebagai berikut. 1. Tahap situation : tahap penyituasian, tahap yang terutama berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita. 2. Tahap generating circumstantes: tahap pemunculan konflik, masalah- masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik dimunculkan. 3. Tahap rising action : tahap, peningkatan konflik, konflik yang dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. 4. Tahap climax : tahap klimaks, konflik dan atau pertentangan-pertentangan yang terjadi, yang diakui dan atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh utama yang berperan sebagai pelaku utama dan penderita terjadinya konflik utama. 5. Tahap denouement : tahap penyelesaian, konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan, dikendorkan.

3. Penokohan