Situation Generation Circumstances Rising Action

xlvi bersambung Endahe Tresna Njareme Rasa dapat penulis simpulkan bahwa kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan memang ada dan terjadi di dunia nyata. Kejadian seperti ini jika terjadi dalam dunia nyata akan berdampak pada kekecewaan yang mendalam dalam diri. Sikap terbuka dan tidak mudah “ gede rasa” adalah solusi dalam kita menjalani hubungan antar sesama manusia.

2. Alur Plot

a. Situation

pengarang mulai melukiskan keadaan Tahap ini pengarang mengawali cerita dengan memperkenalkan tokoh yang bernama Sentot. Ia adalah seorang Guru BP di SMA Pancasila yang berumur kurang lebih 30-40 tahun. Dia adalah guru yang tegas dan kaku. Sentot adalah seorang perjaka tua yang masih setia untuk membujang. Hal ini dikarenakan perasaan cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Pengarang di dalam tahap situation juga memperkenalkan tokoh yang bernama Rio, yaitu seorang murid kelas 3 di SMA Pancasila. Dia adalah anak yang disukai banyak temannya karena dia tidak memilih dalam mencari teman.

b. Generation Circumstances

peristiwa mulai bergerak Peristiwa mulai bergerak yaitu ketika Rio yang lewat di samping rumah Penjaga Sekolah SMA Pancasila yang berada di lingkungan sekolah. Rio melihat dari luar di meja makan rumah penjaga tersebut terdapat hidangan yang enak yang selama ini jarang dia rasakan di rumah. Rio bermaksud untuk membeli makan yang ada di meja kepada istri penjaga tersebut. Ketika Rio xlvii akan melangkahkan kaki tiba-tiba tangan Rio dipegang oleh temannya yang bernama Gandi dan digelandang menuju ruang makan, di tempat tanpa rasa malu Gandi langsung mengambil tempe goreng yang masih panas, kemudian di makan. Rio yang masih terkejut dia masih bingung dan tidak berani berbuat apa-apa. Dia masih tidak percaya akan kejadian. Beberapa saat kemudian perbuatan keduanya di ketahui oleh pemilik rumah dan kejadian tersebut diadukan kepada Pak Sentot.

c. Rising Action

keadaan mulai memuncak Keadaan mulai memuncak yaitu ketika laporan yang diterima pak Sentot langsung ditidak lanjuti oleh Pak Sentot. Pak Sentot pada jam ke 3 masuk ke ruang kelas dimana Rio dan Gandhi berada. Kecurigaan mulai muncul di benak Rio dan akhirnya kecurigaan terjadi juga. Pak Sentot mulai meng interogasi tentang pencurian makanan di rumah penjaga sekolah kepada murid-muridnya dan mulai marah dengan ulah muridnya yang tidak tepuji. Kemarahan Pak Sentot akhirnya membuat Rio mengakui bahwa dialah pencurinya walaupun sebenarnya bukan dia pencurinya. Pengakuan Rio membuat pak Sentot mulai bertindak sewenang-wenang pada muridnya. Rio langsung di suruh maju kedepan kelas dan dia dihukum dengan cara yang kurang manusiawi. Hal ini membuat teman-teman Rio di kelas marah dan memprotes hukuman yang diberikan kepada Rio. Hukuman yang diberikan kepada Rio membuat Gandi yang sebenarnya pelaku pencurian maju kedepan kelas dan berdiri di samping Rio. Gandhi mulai berujar bahwa dialah yang xlviii sebenarnya mencuri. Gandi pun merebut ikan asin yang dibawa Rio dan dimakanya ikan asin didepan kelas. Kejadian di kelas masih terngiang ditelingan Rio sampai dirumah. Ketika waktunya untuk berkumpul bersama temannya, tiba-tiba saat berada di jalan, dia melihat dari kejauhan dua orang yang beremesraan di jalan. Kedua orang semakin dekat dan Rio terkejut karena dua orang, sosok lelakinya adalah pak Sentot. Rio kemudian bersembunyi ketika pak sentot dan wanita lewat di jalan dan akhirnya dua orang duduk di pinggir jalan dan berbincang mesra. Sosok wanita ini bernama Sumi, setelah bercakap-cakap diketahui bahwa Sumi mengandung janin hasil hubunganya dengan pak Sentot dan meminta tanggung jawab. Percakapan Pak Sentot dan Sumi ini tidak sengaja di dengarkan oleh Rio. Hal ini membuat Rio terkejut dan merasa bahwa perbuatan pak Sentot ini lebih memalukan daripada perbuatan mencuri makanan yang sebenarnya bukan dia yang melakukannya.

d. Climax