Tahapan Penelitian Jenis Penelitian Lokasi Penelitian

untuk mengukur evaluasi tersebut digunakan indikator kinerja yang mencakup masukan input , keluaran output , dan hasil outcome . Evaluasi ini juga dimaksudkan untuk dapat mengetahui kendalahambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan program. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam skema berikut: Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Evaluasi

H. Metode Penelitian

1. Tahapan Penelitian

Dalam penelitian ini ada 4 tahapan penelitian sebagai berikut: a. Tahap I : Menganalisis kesesuaian dokumen antara rencana dengan realisasinya. b. Tahap II : Membandingkan dokumen dengan hasil dari key informant . c. Tahap III : Membandingkan dengan hasil dari puskesmas. d. Tahap IV : Membandingkan dengan hasil dari masyarakat sekitar puskesmas. Hambatan dalam Pelaksanaan Program Rencana Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit DBD Pelaksanaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit DBD

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen, yaitu peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi Saebani, 2008:122. Sedangkan menurut kegunaannya adalah merupakan penelitian evaluasi yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menilai suatu program, kegiatan atau kebijakan yang ditujukan untuk mengintervensi masyarakat. Penelitian evaluasi juga dimaksudkan untuk memberikan umpan balik agar suatu program, kegiatan atau kebijakan memberikan dampak sesuai dengan yang diharapkan Slamet, 2006:9.

3. Lokasi Penelitian

Penyakit DBD banyak ditemukan di daerah dataran rendah dan dekat dengan pantai atau pesisir. Nyamuk Aedes Aegypti hanya bisa bertahan hidup dan berkembang di bawah 700 meter di atas permukaan air laut. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Magetan dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Magetan terletak di daerah dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian 60–1660 meter di atas permukaan air laut dan Kabupaten Magetan merupakan daerah endemis DBD daerah dimana selama 3 tahun terakhir terdapat kasus DBD tiap tahunnya.

4. Jenis Data