Kajian Pustaka MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT DISC ( VCD ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 LABAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010 2011

commit to user 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Kajian Tentang Pembelajaran IPA

a. Hakekat IPA

Menurut Depdikbud,1994:97 Ilmu Pengetahuan Alam IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau sains merupakan hasil kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan dan konsep-konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses kegiatan ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. IPA merupakan salah satu dari banyak jenis ilmu pengetahuan, mempunyai tiga aspek yaitu sebagai proses, sebagai prosedur, sebagai produk. IPA sebagai proses merujuk suatu aktivitas ilmiah yang dilakukan para ahli IPA. Setiap aktivitas ilmiah mempunyai ciri rasional, kognitif dan bertujuan. IPA sebagai prosedur dibangun melalui penalaran inferensi berdasarkan data yang tersedia. Kebenaran diuji lewat pengamatan nyata. Bagi yang tidak memenuhi syarat dengan sendirinya gugur atau direvisi ulang. IPA sebagai produk ilmiah dapat dibagi menjadi fakta, konsep, commit to user 6 lambang, konsepsi atau penjelasan, dan teori. Ketika para ilmuan yang mengamati suatu fenomena alam, mereka memperoleh sejumlah fakta dan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan fenomena tersebut. Selanjutnya, mereka membangun sebuah konsep IPA berupa sebuah kata atau gabungan kata atau lebih yang disebut dengan kesimpulan. Pengertian IPA menurut Fisher 1975 yang dikutip oleh Muh. Amin 1987:3 mengatakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah salah satu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik yang didalamnya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”. IPA atau sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Sains di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Menurut Sumaji 1998:31, IPA sains berupaya untuk membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya mengenai alam sekitarnya. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Sang pencipta Depdikbud 19931994: 97 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA sains merupakan salah satu kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta bernyawa ataupun yang tak bernyawa dengan jalan mengamati commit to user 7 berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta lingkungan alam buatan.

b. Pengertian Belajar.

Menurut M .Dalyono 2005:49 belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek kejiwaan seperti intelejensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya. Sedangkan menurut Slameto 2003:2 pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhannya hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni 2004, belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni 2004, belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra 2008 pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan competencies, keterampilan skills, dan sikap attitude tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat, www.techonly13.wordpress.com20090704pengertian-belajar-dan- pembelaj diakses 6 mei 2010. Teori Belajar Menurut Watson. Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan commit to user 8 respon yang dimaksud harus dapat diamati observable dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati. http:id.wikipedia.orgwikiTeori_Belajar_BehavioristikRujukan diakses 8 agustus 2010. Teori Belajar Menurut Clark Hull Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis drive dan pemuasan kebutuhan biologis drive reduction adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus stimulus dorongan dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat http:id.wikipedia.orgwikiTeori_Belajar_BehavioristikRujukan diakses 8 agustus 2010. Menurut Oemar Hamalik 2001:27 belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is devined as the modification or strengthening of behavior through experiencing . Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Menurut Muhibbin Syah 2003:64 belajar adalah suatu proses adaptasi penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguatan reinforcer. Bigg dalam Muhibbin mendefinisikan belajar dalam tiga macam rumusan yaitu rumusan kuantitatif, rumusan institusional, dan commit to user 9 rumusan kualitatif. 1 Secara kuantutatif belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. 2 Secara institusional tinjauan kelembagaan belajar dipandang sebagai proses validasi atau pengabsahan tehadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. 3 Sedangkan belajar secara kualitatif tinjauan mutu ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa. Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan definisi belajar ialah suatu proses usaha dan perbuatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar akan memperoleh perubahan dalam dirinya dan akan memperoleh pengalaman baru dalam hidupnya.

c. Pengertian Pembelajaran IPA

Menurut Depdikbud 2001:34 Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasikan Pembelajaran IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SDMI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang commit to user 10 dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah scientific inquiry untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SDMI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah Pembelajaran IPA bukanlah semata-mata pembelajaran hafalan tetapi pembelajaran yang banyak memberikan peluang untuk melakukan berbagai pengamatan dan latihan-latihan terutama yang berkaitan dengan pengembangan cara berfikir yang sehat dan masuk akal. Kegiatan-kegiatan yang mungkin dapat dilakukan oleh para siswa SD di dalam pembelajaran IPA diantaranya kegiatan 1 Mempelajari berbagai peristiwa alam, terutama yang berkaitan dengan kehidupan sehari 2 Belajar menafsirkan suatu kejadian berdasarkan kaidah-kaidah IPA yang telah dipelajarinya. 3 Berlatih menerapkan konsep-konsep IPA dalam kehidupan sehari- hari. 4 Mengamati berbagai macam benda atau peristiwa alam 5 Melakukan berbagai macam percobaan IPA 6 Belajar dan berlatih mengkomunikasikan hasil pengamatan kepada orang lain. Di samping hal tersebut di atas, juga untuk mengenal teknologi sederhana yang ada kaitannya dengan kaidah-kaidah IPA yang telah dipelajari. commit to user 11 Dari beberapa pendapat maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran IPA adalah usaha sadar dan sengaja dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, di mana perubahan itu dengan didapatkanya kemapuan baru yang berlaku dalam waktu yang lama.

d. Tujuan Pembelajaran IPA.

Menurut Badan Standar Nasional pendidikan 2006:14 Mata Pelajaran IPA di SDMI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan 1 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya 2 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat 4 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan 5 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam 6 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan 7 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTs. commit to user 12 Dari uraian tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa murid dapat memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan mampu menerapkan metode ilmiah yang sederhana serta bersikap ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan menyadari kebesaran pencipta-Nya.

e. Ruang Lingkup IPA

Menurut Badan Standa Nasional pendidikan 2006:18 ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SDMI meliputi aspek 1 Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan 2 Bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas 3 Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana 4 Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

f. Pengertian Hasil Belajar

Dalam melakukan kegiatan belajar terjadi proses berpikir yang melibatkan kegiatan mental, terjadi penyusunan hubungan informasi- informasi yang diterima sehingga timbul suatu pemahaman dan penguasaan terhadap materi yang diberikan. Dengan adanya pemahaman dan penguasaan yang didapat setelah melalui proses belajar mengajar maka siswa telah memahami suatu perubahan dari yang tidak diketahui menjadi diketahui. Perubahan inilah yang disebut dengan hasil belajar. Menurut Crow and Crow dalam Sofyan mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan commit to user 13 dan sikap. Pemerolehan ini termasuk suatu cara baru melakukan sesuatu dan cara mengatasi masalah pada situasi baru. Sedangkan menurut Skiner dalam teori Kondisioning yang dikutip Gladler dalam Ibrahim mengatakan bahwa hasil belajar merupakan respon tingkah laku yang baru. Pada dasarnya respon yang baru itu sama pengertiannya dengan tingkah laku pengetahuan, sikap, keterampilan yang baru. Nurdin Ibrahim, Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif Untuk Perataan Kualitas Hasil Belajar, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan , No. 044 Tahun Ke-9, September 2003:73. Dari beberapa definisi di atas bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan yang berupa perubahan tingkah laku, pengetahuan dan sikap yang diperoleh seseorang setelah melakukan proses kegiatan belajar. Menurut Usman Melayu 1999:55 Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu yang terjadi di diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif yang kemudian berpengaruh pada perilaku.Dengan demikian perilaku seseorang didasarkan pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari yang kemudian dapat diketahui melalui tes, dan pada akhirnya muncul hasil belajar dalam bentuk nilai riel atau non riel. Bagan 1 Proses Hasil Belajar Pengetahua n Perilaku Belajar Tes Hasil belajar Nilai commit to user 14 Dari bagan di atas mencerminkan hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar atau tes dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya kegiatan belajar. Baik buruknya hasil belajar sangat bergantung dari pengetahuan dan perubahan perilaku individu yang besangkutan terhadap yang dipelajari. Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh sesorang dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Pencapaian belajar atau hasil belajar diperoleh setelah dilaksanakannya suuatu program pengajaran. Penilaian atau evaluasi pencapaian hasil belajar merupakan langkah untuk mengetahui seberapa jauh tujuan kegiatan belajar mengajar KBM suatu bidang studi atau mata pelajaran telah dapat dicapai. Jadi hasil belajar yang dilihat dari tes hasil belajar berupa keterampilan pengetahuan integensi, kemampuan dan bakat individu yang diperoleh disekolah biasanya dicerminkan dalam bentuk nilai-nilai tertentu. Tes bertujuan untuk membangkitkan motivasi siswa agar dapat mengorganisasikan pelajaran dengan baik.

2. Materi Pembelajaran IPA dikelas V SD yang akan diteliti

Pencernaan makanan adalah proses pemecahan makanan menjadi sari-sari makanan sehingga dapat digunakan oleh tubuh. Proses pencernaan makanan manusia dimulai dari mulut, rongga mulut, kerongkongan, lambung, dan usus. Gambar organ pencernaan manusia dapat dilihat pada gambar 2. commit to user 15 Gambar 2 Organ pencernaan manusia

a. Rongga Mulut

Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dankelenjar ludah. Pencernaan dimulai dari mulut. Gigi akan melumatkan makananyang kita makan. Bentuk gigi ada tiga macam, yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Bentuk gigi yang berbeda-beda ini disesuaikan dengan fungsinya. Gambar penampang gigi dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3 Penampang gigi 1 Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan berserat. 2 Gigi taring untuk mengkoyak-koyak makanan. 3 Gigi geraham untuk mengunyah dan melumatkan makanan sehingga mudah ditelan. commit to user 16 Gambar 4 Penampang lidah Proses penghancuran makanan oleh gigi disebut pencernaan makanan secara mekanis. Penghancuran makanan di mulut dibantu oleh lidah. Lidah merupakan otot yang lentur yang permukaannya berbintik- bintik kecil dan peka terhadap rasa. Selain untuk mengecap rasa makanan, lidah juga berfungsi untuk mengatur letak makanan dan membantu proses menelan makanan yang sudah dilumat.

b. Kerongkongan

Setelah mengalami proses di mulut, makanan akan diteruskan ke kerongkongan atau esofagus. Esofagus mendorong makanan turun lewat dada kemudian masuk ke lambung. Esofagus dapat melakukan gerakan bergelombang dan meremas-remas guna mendorong makanan masuk lambung. Gerakan tersebut disebut gerak peristaltik.

c. Lambung

Setelah melewati esofagus, makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung inilah makanan dicerna kembali. Dinding otot lambung akan mengaduk dan melumatkan makanan menjadi bubur. Kemudian mencampurnya dengan cairan pencerna. Gambar 5 Lambung Cairan pencerna lambung, yaitu: commit to user 17 1 asam klorida, berfungsi membunuh bibit penyakit yang masuk bersama makanan. 2 enzim pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton; 3 enzim renin, berfungsi mengumpulkan kasein yang terdapat di dalam air susu. Setelah dicerna di dalam lambung dan menjadi halus, makanan didorong menuju usus halus. Lambung menjadi kosong. Pengosongan lambung berlangsung antara 3 – 5 jam. Setelah itu kita merasakan lapar.

d. Usus Halus

Usus halus terletak tergulung di bagian bawah tubuh. Panjang usus halus sekitar 6 meter. Dindingnya memiliki banyak lipatan dan lekukan sehingga bisa menyerap banyak zat makanan. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari,usus kosong, dan usus penyerapan. Usus dua belas jari dihubungkan dengan kantong empedu pankreas. Kantong empedu menghasilkan cairan empedu yang berfungsi untuk mencerna lemak. Pankreas menghasilkan enzim. Enzim tersebut adalah sebagai berikut. 1 enzim tripsin, bertugas mengubah proteinpepton menjadi asam amino. 2 enzim lipase, bertugas mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Gambar 6 Usus halus Selain menghasilkan enzim, usus dua belas jari juga menghasilkan hormone insulin. Hormon ini berfungsi mengatur kadar gula dalam darah. Pada usus kosong tidak dihasilkan enzim, tetapi pencernaan secara enzimatis masih berlangsung. Adapun pada usus penyerapan terjadi commit to user 18 penyerapan sari-sari makanan oleh pembuluh darah. Selanjutnya sari-sari makanan tersebut diedarkan ke seluruh tubuh.

e. Usus Besar

Usus besar akan menyerap air dan sebagian makanan yang tidak tercerna atau tidak dapat diserap oleh pembuluh darah. Usus besar jauh lebih pendek dari usus halus. Akan tetapi besarnya tiga kali lipat dari usus halus. Lebar usus besar dapat mencapai 7 cm. Ujung usus besar disebut rektum. Di dalam usus besar terjadi pembusukan sisa makanan yang dibantu oleh bakteri koli, misalnyaEscherichia coli. Gambar 7 Usus besar Di dalam usus besar terjadi penyerapan air atau penambahan air. Sisa makanan yang sudah busuk dikeluarkan melalui anus dalam bentuk feses atau tinja.Pada usus besar terdapat tambahan usus yang disebut usus buntu. Pada ujung usus buntu terdapat usus tambahan yang disebut umbai cacing atau apendiks. Peradangan pada usus buntu disebut apendikitis.

f. Anus

Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus.Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus. Bahan padat hasil pembusukan dikeluarkan sebagai tinja dan gas. Gas dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni. commit to user 19

3. Kajian Tentang Media Pembelajaran a. Pengertian Media pembelajaran

Ruminiati,2007:211 menyatakan bahwa media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar.Secara khusus kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari suatu sumber kepada penerima.Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran Menurut Oemar H. Malik 1994:6 menyatakan bahwa media pembelajaran adalah “Alat, metode, teknik yang dipergunakan dalam rangka mengefektifkan interaksi dan komunikasi antar guru dengan siswa dan proses pembelajaran di sekolah. Menurut WJS. Poerwodarminto 1989:569 menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat sarana, metode, teknik yang digunakan dalam rangka mengefektifkan interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah misalnya: murid, guru, materi pelajaran, alat peraga, misalnya: gambar, radio, video, televisi, majalah, koran. Menurut Dadang Supriatna 2009:23 menyatakan bahwa berbicara mengenai media tentunya kita akan mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu saat ini masalah media kita batasi ke arah yang relevan dengan masalah pembelajaran saja atau yang dikenal sebagai media pembelajaran . Briggs menyebutkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu Schramm berpendapat bahwa media merupakan teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. commit to user 20 Briggs 1977 berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isimateri pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton 1969 mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Brown 1973 mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif. http:akhmadsudrajat.wordpress.com20080112media- pembelajaran diakses 8 agustus 2010. Menurut Sutijan dan Kuswadi 2003 media juga diartikan sebagai sarana alat bantu, yang dalam bahasa inggrisnya adalah aids sehingga ada istilah-istilah teaching aids, visual aids, audio aids, audio visual aids. Disamping itu masih ada istilah lain seperti audio-visual material, audio- visual instenetion dan semacamnya. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Hal ini sesuai dengan pendapat Jerome S Bruner bahwa siswa belajar melalui tiga tahapan yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik. commit to user 21 Dari berbagai pendapat maka penulis dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah bentuk, alat, metode, teknik yang dipergunakan dalam rangka mengefektifkan interaksi dan komunikasi antar guru dengan siswa dalam pelajaran di sekolah. Misalnya: gambar, radio, majalah, televisi, video, dan koran.

b. Landasan Penggunaan media pembelajaran

Menurut I Wayan Santyasa 2007:10 menyatakan bahwa ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris. Landasan filosofis menyatakan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pembelajaran. Dengan kata lain, siswa diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi dapat digunakan secara optimal. Landasan psikologis menyatakan bahwa dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsiserta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berangsung secara efektif Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan kontinu konkrit-abstrak dankaitannya dengan penggunaan media pembelajaran. commit to user 22 Landasan teknologis menyatakan bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah. Landasan empiris menyatakan bahwa temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik materipelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.

c. Jenis media yang digunakan dalam Proses Pembelajaran

1 Media Visual Seperti halnya media yang lain, media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau commit to user 23 menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. 2 Media Audio Media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif. 3 Media Proyeksi Diam Beberapa media yang termasuk kedalam media proyeksi diam diantaranya adalah: a Film Bingkai Film bingkai adalah suatu film positif baik hitam putih ataupun berwarna yang berukuran 35 mm, dan umumnya dibingkai dengan ukuran 2 x 2 inchi. Untuk melihatnya perlu ditayangkan dengan proyektor slide. b Film Rangkai Film rangkai hampir sama dengan film bingkai, bedanya pada film rangkai frame atau gambar tidak memerlukan bingkai dan merupakan rangkaian berurutan dari sebuah film atau gambar tertentu. Jumlah gambar pada 1 rol film rangkai adalah sekitar 50 sampai dengan 75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130 cm tergantung pada isi film itu. Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pembelajaran yang berbeda dalam satu rangkai sehingga cocok untuk mengajarkan keterampilan, penyimpanannya mudah serta dapat digunakan untuk bahan belajar kelompok atau individu c OHT Over Head Transparancy OHT adalah media visual proyeksi, dibuat di atas bahan transparan, biasanya film acetate atau commit to user 24 plastik berukuran 8,5 x 11 inchi. Media ini memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya yang dikenal dengan sebutan Over Head Projector OHP. d Opaque Projektor Projektor yang tak tembus pandang, karena yang diproyeksikan bukan bahan transparan tetapi bahan-bahan yang tidak tembus pandang opaque. Kelebihan media ini sebagai media pembelajaran adalah bahwa bahan cetak pada buku, majalah, foto, grafis, bagan atau diagram dapat diproyeksikan secara langsung tanpa dipindahkan ke permukaan transparansi terlebih dahulu. e Mikrofis Mikrofis adalah lembaran film transparan yang terdiri atas lambang-lambang visual yang diperkecil sedemikian sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang 4 Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual Beberapa jenis media yang masuk dalam kelompok ini adalah: a. Film gerak Film gerak merupakan sebuah media pembelajaran yang sangat meanarik karena mampu mengungkapkan keindahan dan fakta bergerak dengan efek suara, gambar dan gerak, film juga dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan. b. Film gelang Film gelang atau film loop adalah jenis media yang terdiri atas film berukuran 8 mm dan 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan sehingga film ini akan berulang terus menerus jika tidak dimatikan. commit to user 25 c. Program TV Televisi merupakan media menarik dan modern karena merupakan bagian dari kebutuhan hidupnya. Televisi dapat menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dalam menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur gerak. d. Video Pesan yang disajikan dalam media video dapat berupa fakta maupun fiktif, dapat bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. 5 Multimedia Menurut Vaughan, 2004,dikutip dari Dadang Supriatna, 2009 : 14 .menjelaskan bahwa multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer. Sejalan dengan hal di atas, multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer. Namun kelemahan dari media ini adalah harus didukung oleh peralatan memadai seperti LCD projektor dan adanya aliran listrik. 6 Benda Benda-benda yang ada disekitar dapat digunakan pula sebagai media pembelajaran, baik benda asli maupun benda tiruan atau miniatur. Benda-benda ini dapat membantu proses pembelajaran dengan baik terutama jika metode yang digunakan adalah metode demonstrasi atau praktek lapangan. commit to user 26

d. Pengertian Video Compact Disc VCD

Menurut Arief S. Sadiman, Raharjo, Anung haryono, Raharjito 2007:86 Video disc adalah tempat penyimpanan informasi gambar dan suara pada piringan disc dengan dua system optical dan system capacitance. Menurut seels Glasgow dikutip dari Ashar Arsyad 2006:33 bahwa dalam perkembangan teknologi media pembelajaran compact disc adalah termasuk dalam kelompok media mutakhir jenis media berbasis mikroposesor. Jadi Video Compact Disc VCD merupakan salah satu media modern yang dikemas secara praktis dalam bentuk kepingan compact disc yang berisikan materi pembelajaran. Video Compact Disc VCD yang dipakai dalam penelitian ini adalah Video Compact Disc VCD interaktif . Dengan demikian siswa akan tertarik menggunakan media ini dalam pembelajaran dikarenakan dapat menunjukan gerakan suatu benda. Adapun alasan menggunakan media Video Compact Disc VCD adalah : a Mempermudah dalam menanamkan konsep dengan benar secara langsung kepada sis karena siswa menyaksikan sendiri uatu peristiwa atau kejadian. b Mengurangi verbalisme, c Dapat membangkitkan semangat belajar siswa. d Menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif dan menyenagkan. e meningkatkan prestasi belajar siswa.

e. Kelebihan dan kelemahan media Video Compact Disc VCD

Menurut Syaiful Bahri Djamarah 2002:143 menyatakan bahwa kelebihan media Video Compact Disk adalah sebagai berikut : 1 Dapat diputar berulang-ulang. 2 Tayangan dapat diperlambat dan dipercepat. 3 Pengorganisasian alat relative mudah. 4 Tidak memerlukan ruang khusus, 5 Keeping Video Compact Disc VCD dapat digandakan dan digunakan berulang-ulang. commit to user 27 Kelemahan media Video Compact Disc VCD adalah sebagai berikut : 1 Harus menggunakan listrik. 2 Keping Video Compact Disc VCD mudah rusak bila perawatan dan operasinya kurang baik. 3 produksi media tergantung peralatan canggih dan mahal.

f. Penggunaan Media Video Compact Disc VCD

Penggunaan media Video Compact Disc VCD dapat disesuaikan dengan kebutuhandan karakteristik materi.Ada kalanya pemutaran Video Compact Disc VCD dari awal hingga akhir yang diselingi dengan Tanya jawab atau diskusi, informasi dan dilanjutkan evaluasi. Program media pembelajaran Video Compact Disc VCD menurut Azhar arsyad 2006:43 dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil,maupun klasikal. Pola klasikal adalah pemanfaatan Video Compact Disc VCD pembelajaran yang dilakukan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Guru dapat menyampaikan materi dengan memutar sebagian isi Video Compact Disc VCD kemudian pendalamanya melalui penjelasan guru atau keseluruhan isi Video Compact Disc VCD . Hal ini tergantung materi yang terdapat dalam program materi pokok atau program materi pengayaan. Guru hendaknya dapat merangsang siswa untuk berpartisipasi aktif, dengan cara memberi pertanyaan-pertanyaan atau tugas yang jawabanya terdapat dalam program. Dalam program klasikal sebaiknya monitor yang digunakan minimalminimal 21 inch, sehingga siswa yang duduk paling belakang dapat melihat jelas. Di lain pihak penggunaan media Video Compact Disc VCD untuk kelompok kecil lebih efektif. Tiap kelompok diberikan tugas yang berbeda. Pemanfaatan program ini adalah bahwa sekolah harus menyediakan fasilitas pembelajaran berupa program Video Compact Disc VCD di luar jam commit to user 28 sekolah dengan menyedikan software CD untuk dipinjamkan kepada kelompok pebelajar, dan pada waktu yang lain kelompok harus mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk ditanggapi. Langkah-langkah penggunaan media Video Compact Disc VCD dalam pembelajaran menurut Oemar Hamalik 1989:53 adalah sebagai berikut ; 1 Tahap Persiapan. Dalam tahap persiapan ini meliputi : a Menyusun Jadwal program disesuaikan dengan materi pembelajarn. b Mengecek peralatan Video Compact Disc VCD , TV, listrik. c Mempelajari bahan penyerta. d Menyeleksi isi program akan penting tidaknya bagian-bagian yang akan disajikan. e Mengecek kesesuaian isi program dengan judul dan isi yang tertera. f Mengatur tempat duduk agar seluruh siswa dapat menangkap isi program pembelajaran. g Meminta siswa untuk mempersiapkan alat tulis dan peralatan lain yang diperlukan dalam program. 2 Tahap Pelaksanan. Dalam tahap pelaksanaan ini meliputi a Guru memberikan informasi seperlunya tentang program video pembelajaran dan agar siswa memperhatikan materi yang akan dipelajari. b Menjelaskan tujuan dan menjelaskan materi pokok. c Memberikan apresepsi dan motivasi. d Melaksanakan pengoperasian program dan bahan penyerta. e Mengamati dan memantau kegiatan siswa selama program pemutaran Video Compact Disc VCD berlangsung, meliputi : menjaga suasana kelas yang tertib, mengatur posisi TV dapat terlihat seluruh siswa. f Memberikan penguatan, penegasan, pengayan, terhadap tayangan program. g Memutar ulang program video pembelajaran bila diperlukan. h Membuat kesimpulan atau rangkuman, memberikan evaluasi kepada siswa, mematikan program yang sudah selesai. commit to user 29 3 Tahap tindak lanjut. Dalam tahap tindak lanjut ini meliputi : a Pemberian tugas lanjutan kepada siswa. b Memberikan Tanya jawab sebagai umpan balik. c Apabila pokok materi memerlukan praktikum, guru mengajak siswa untuk mengadakan praktek dilaboratorium. d Apabila materi pokok memerlukan referensi tambahan, guru mengajak siswa untuk belajar diperpustakaan.e Menginformasikan tentang pentingnya memperhatikan atau mendengarkan program video selanjutnya. f Mengajak siswa untuk memperkaya materi melalui sumber belajar lain yang relevan dengan materi yang dipelajari. d. Kerusakan-kerusakan dan langkah-langkah perbaikan 1. Video Compac Disc VCD Player matiled indicator tidak nyala. a Cek kabel AC 220 V apa sudah tersambung dengan jala-jala listrikPLN. b Cek kabel AC 220 V apa sudah tersambung dengan jala-jala listrikPLN. c Cek saklar onoff pada Video Compact Disc VCD Player. d Cek regulator Video Compact Disc VCD . 2. Gambar pada TV normal tapi suara tidak ada a Cek kabel audio yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang connect. b Cek bagian audio pada Video Compact Disc VCD , kemungkinan IC penguat rusak ganti IC LM 324 atau JRC 4558. 3. Suara ada tapi gambar tidak ada commit to user 30 a Cek kabel video yang menuju ke TV,mungkin putus atau kurang connect. b Cek bagian video pada Video Compact Disc VCD kemungkinan penguat video rusak. 4. Gambar dan suara tidak ada padahal LCDlayar nyala normal a Cek kabel audio-video yang menuju ke TV, mungkin putuskurang connect. b Cek bagian-bagian video dan audio. c Bersihkan IC penguat video dan audio menggunakan thinner. d Panasi IC dengan Bloweruap panas.Ganti Mpeg Video Compact Disc VCD . 5. Gambar macet-macet a Cek optik Video Compact Disc VCD ,bersihkan dengan kapascotton boat. b Ganti kabel optiknya. c Atur trimpot Vr yang ada didekat optik.Ganti optik. 6. Kaset tidak bisa keluar a Kerusakan ada dibagiuan mekanik. b Cek karet-karet pada mekanik.Cek dinamo pada mekanik. c Cek gigi-gigi pada mekanik,kemudian beri pelumasgrease pada gigi mekanik tersebut. d Cek gigi-gigi pada mekanik lagi,apakah ada yang sudah aus.http:arisfm.wordpress.com20061216troubleshooting-vcd- player,diakses 6 mei 2010. commit to user 31

e. Cara Menyimpan Video Compact Disc VCD

1 Simpan CDVideo Compact Disc VCD di tempat yang sejuk dan kering 2 Masukkan dalam cover hardsoft cover 3 Bersihkan secara berkala, gunakan kain yang halus agar tidak tergores. Hindari menggunakan tissue atau kain seadanya. 4 Jangan memegang permukaan dalam CDVideo Compact Disc VCD lagsung dengan tanganjari. 5 Hindarkan terkena sinar matahari langsung 6 Hindarkan CDVideo Compact Disc VCD dari segala sesuatu yang dapat menggores permukaannya, baik gesekan, tempat,ataupun selainnya. http:duapusaka.comindex.php?option=com_contentview=artic leid=18Itemid=19,diakses 6 Mei 2010.

B. Penelitian yang relevan

Dokumen yang terkait

Penggunaan Media VCD Pembelajarn Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pengukuran Waktu Siswa Kelas V SDN Cicinde Utara I

0 7 124

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN WAKTU SISWA KELAS V SDN CICINDE UTARA I

0 6 124

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAMAT 02 PENAWANGAN PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 8 80

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Pojok Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT DISK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN METODE CARD SORT PADA KELAS IV SD NEGERI 01 SEMBUNG KECAMATAN WEDI Peningkatan hasil Belajar PKn dengan Metode Card Short Pada Kelas IV SD Negeri 01 Sembung Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

0 0 16

PENDAHULUAN Meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Deep Dialogue pada siswa kelas V SD Negeri 02 Gebyog Kecamatan Mojogedang Tahun pelajaran 2011 / 2012.

0 3 6

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Media Video Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Sambiroto 02 Tayu Pati Tahun P

0 2 16

PENDAHULUAN Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Media Video Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Sambiroto 02 Tayu Pati Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 5

NASKAH PUBLIKASI Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Media Video Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Sambiroto 02 Tayu Pati Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 18