commit to user 52
7 Penyusunan Hasil Laporan
8 Penyerahan Laporan dan
ujian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Langkah pertama yang dilakukan adalah melaksanakan wawancara dengan guru SD Negeri 02 Laban mengenai kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
IPA. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui kesulitan serta kendala- kendala yang terjadi dalam pembelajaran IPA data dapat dilihat pada
lampiran 1. Setelah menemukan beberapa permasalahan yang ada di sekolah yang
bersangkutan, maka diputuskan untuk dilakukan penelitian tindakan kelas untuk mengatasi permasalahan yang ada, kemudian dilakukan diskusi dengan guru yang
bersangkutan. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, peneliti mengajukan
commit to user 53
permintaan ijin kepada guru kelas yang bersangkutan maupun pihak sekolah dalam hal ini adalah Kepala Sekolah SD Negeri 02 Laban.
Adanya beberapa kendala yang secara umum terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut antara lain adalah apabila guru mengajar
monoton dengan ceramah siswa akan mengantuk dan hal tersebut mempengaruhi keaktifan siswa dalam hal bertanya yang cenderung pasif saja sehingga
menyebabkan hasil belajar rendah. Berdasarkan diskusi awal peneliti dengan guru yang bersangkutan
diketahui bahwa ketuntasan siswa pada mata pelajaran IPA tahun lalu beberapa materi masih rendah, salah satunya yaitu materi alat pencernaan manusia. Siswa
yang telah mencapai nilai batas ketuntasan untuk materi sub pokok bahasan alat pencernaan manusia pada tahun ajaran 20092010 kelas V yaitu 47, dengan rata-
rata kelas 58 sedangkan batas ketuntasannya adalah 60 yang ditentukan sendiri oleh sekolah tersebut dapat dilihat pada lampiran 25 .
Di samping ketuntasan hasil belajar pada materi alat pencernaan manusia, kendala yang dialami guru dalam mengajar di antaranya guru kesulitan memilih
media pembelajaran dan metode pembelajaran yang tepat pada penyampaian materi alat pencernaan pada manusia yang merupakan materi yang berisi teori
atau hafalan yang sama sekali tidak ada perhitungannya. Untuk mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada, maka
dilakukan observasi secara langsung pada saat guru IPA mengajar di kelas V. Dari observasi secara langsung, dapat diketahui kondisi yang sebenarnya yang terjadi
di dalam kelas. Dari observasi dapat diketahui bahwa guru biasa menggunakan metode ceramah dengan memberikan beberapa contoh-contoh yang menguatkan
tentang materi tersebut, kemudian menunjuk siswa untuk maju ke depan dan mengerjakan soal yang diberikan dapat dilihat pada lampiran 2 . Pada saat siswa
hanya diam mendengarkan ceramah dari guru di kelas maka para siswa akan merasa bosan dan akhirnya tidak memperhatikan guru dan cenderung berbincang-
bincang dengan temannya di dalam kelas ataupun bermain-main sendiri misal dengan mencoret-coret kertas.
commit to user 54
Melihat kondisi siswa yang cenderung masih pasif dalam proses pembelajaran serta masih rendahnya kerjasama yang dimiliki siswa dalam
mempelajari materi yang diajarkan guru, maka pembelajaran dengan menggunakan media Video Compact Disc VCD pada siswa kelas V SD Negeri
02 Laban diharapkan sesuai diterapkan pada proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Dengan menggunakan media Video Compact Disc VCD menuntut
siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Pada saat siswa kurang aktif di kelas maka siswa cenderung enggan mengikuti pelajaran dan ketika guru
menerapkan metode ceramah saja siswa akan cenderung mengantuk di kelas sehingga menyebabkan hasil belajar menjadi rendah.
Setelah diperoleh hasil dari data observasi, langkah selanjutnya yang
dilakukan peneliti adalah membuat instrumen. Untuk yang pertama yaitu
pembuatan RPP Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran , RPP ini berguna untuk menerapkan langkah – langkah yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.
Yang kedua membuat soal kognitif yang terdiri dari soal tes siklus I dan siklus II
yang masing-masing tes siklus berisi soal yang sebelumnya dibuat kisi-kisi dari masing-masing indikator soal.
Deskripsi Hasil Siklus I 1.
Perencanaan Tindakan I
Sebelum memulai perencanaan tindakan terlebih dahulu dilakukan refleksi awal dan identifikasi masalah. Pada tahap ini dilakukan wawancara antara peneliti
dengan guru keals V SD Negeri 02 Laban mengenai pencapaian prestasi belajar siswa pada tahun sebelumnya, pelaksanaan proses pembelajaran, dan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Dari hasil observasi awal 15 Mei 2010 dan diskusi yang dilakukan terdapat beberapa hal yang menjadi
permasalahan dalam proses belajar mengajar antara lain pertama, ketuntasan
pelajaran IPA pada materi alat pencernaan manusia hanya 47 dengan batas
commit to user 55
tuntas yang ditetapkan pihak sekolah yaitu 60 dapat dilihat pada lampiran 25 namun, banyak siswa kurang memahami materi alat pencernaan pada manusia di
karenakan terlalu banyak yang harus dihafalkan. Kedua, kurang variasi metode
dan media pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran. Adanya variasi mengajar akan membantu siswa menjadi bersemangat dalam belajar serta
membuat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas menjadi menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar.
Selanjutnya berdasarkan permasalahan yang ada peneliti mencoba untuk menerapkan penggunaan media Video Compact Disc VCD dalam pelajaran
IPA. Pada tahap perencanaan ini beberapa hal yang dipersiapkan antara lain silabus mata pelajaran IPA materi alat pencernaan pada manusia, rencana
pembelajaran, lembar observasi prose kegiatan belajar siswa, soal tes prestasi belajar.
2. Pelaksanaan Tindakan I
Berdasarkan rancangan pembelajaran yang telah disususn pelaksanaan pembelajaran pada kelas V materi alat pencernaan manusia alokasi waktu 2 x 35
menit yang terdiri atas 2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama guru mengenalkan materi alat pencernaan manusia yang akan disampaikan, membagi
siswa dalam satu kelas menjadi 3 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa yang heterogen kemudian menayangkan Video Compact Disc VCD
tentang alat pencernaan manusia. Dalam tahap pelaksanaan penggunaan media VCD ini meliputi : a Guru
memberikan informasi seperlunya tentang program video pembelajaran dan agar siswa memperhatikan materi yang akan dipelajari. b Menjelaskan tujuan dan
menjelaskan materi pokok. c Memberikan apresepsi dan motivasi. d Melaksanakan pengoperasian program dan bahan penyerta. e Mengamati dan
memantau kegiatan siswa selama program pemutaran Video Compact Disc VCD berlangsung, meliputi : menjaga suasana kelas yang tertib, mengatur
posisi TV dapat terlihat seluruh siswa. f Memberikan penguatan, penegasan,
commit to user 56
pengayan, terhadap tayangan program. g Memutar ulang program video pembelajaran bila diperlukan. h Membuat kesimpulan atau rangkuman,
memberikan evaluasi kepada siswa, mematikan program yang sudah selesai. Pertemuan kedua setiap kelompok mendiskusikan tentang bagian masing-
masing setelah melihat tayangan Video Compact Disc VCD pada pertemuan pertama, setelah itu guru bersama siswanya menyimpulkan hasil dari diskusi.
Pada akhir pertemuan siswa mengerjakan tes siklus I.
3. Observasi I dan Evaluasi Tindakan I
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan I ini siswa masih belum terbiasa dalam melaksanakan diskusi dengan terlebih
dahulu menyaksikan tayangan melalui Video Compact Disc VCD . Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya kerjasama siswa dalam mendiskusikan materi
tersebut dan masih cenderung malu untuk bertanya dapat dilihat pada lampiran 22 dan 23 . Selain itu masih ada siswa yang tidak mempersiapkan dengan baik
buku-buku yang akan digunakan belajar di sekolah, dapat dilihat dari tertinggalnya beberapa buku yang akan digunakan untuk belajar di sekolah, salah
satunya buku LKS Lembar Kerja Siswa yang tidak terbawa, biasanya mereka beralasan lupa. Tetapi ada juga beberapa siswa yang antusias melihat tayangan
dalam Video Compact Disc VCD tersebut. Dari pengamatan dan hasil observasi terhadap siswa, pada saat pelajaran IPA di ajarkan pada jam pertama,
ada beberapa siswa yang terlambat, hal ini disebabkan jarak yang jauh dari rumah. Di bawah ini dapat dilihat hasil perlaksanaan tindakan siklus I.
a. Frekuensi pertanyaan siswa
Pada siklus I indikator yang diobservasi adalah jumlah pertanyaan siswa dalam proses belajar, dan di dapatkan prosentase 16,6 . Angka ini dinilai
kurang dari target yang telah ditentukan dalam perencanaan sebelumnya yaitu 33.
Tabel 2. Aspek Frekuensi Pertanyaan Siswa Siklus I.
commit to user 57
Aspek yang dinilai
Siswa yang bertanya
Jumlah siswa Prosentase
Pertanyaan siswa 2
12 16,6
Di bawah ini dapat dilihat diagram pie frekuensi pertanyaan siswa dalam sistem pembelajaran:
Gambar 8. Diagram Pie Frekuansi Pertanyaan Siswa Siklus I
b. Kerjasama siswa dalam kelompok
Penelitian mengenai indikator kualitas proses belajar ini yaitu adanya kerjasama siswa dalam kelompoknya dilakukan secara langsung. Dari data
observasi siklus yang pertama didapatkan prosentase 16,6 siswa yang bekerjasama dalam satu kelompoknya. Prosentase ini dinilai kurang sesuai dengan
target yang telah ditentukan dalam perencanaan penelitian yakni sebesar 50. Data-data mengenai hasil indikator kualitas proses belajar pada siklus I
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Aspek Kerjasama Siswa dalam Kelompok Siklus I.
Aspek yang dinilai
Siswa yang bekerja sama dalam
kelompok Jumlah siswa dari
3 kelompok Prosentase
Kerjasama siswa 2
12 16,6
commit to user 58
dalam kelompok
Di bawah ini dapat dilihat pie kerjasama siswa dalam kelompok:
Gambar 9. Diagram Pie Kerjasama Siswa dalam Kelompok Siklus I
c. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar siswa mengikuti pelajaran IPA merupakan salah satu faktor yang menentukan penelitian ini berhasil. Pada siklus I siswa yang mencapai
ketuntasan hanya 58,33 , dengan batas minimum ketuntasan di SDN 02 Laban untuk pelajaran IPA adalah 70 target ketuntasan 83 .
Tabel 4. Aspek Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
Aspek yang dinilai
Siswa yang tuntas Jumlah siswa
Prosentase
Ketuntasan Belajar
7 12
58,33
Di bawah ini dapat dilihat pie ketuntasan belajar siswa:
58,33 41,67
Kerjasama Tidak
kerjasama
16,6
83,4
commit to user 59
Gambar 9. Diagram Pie Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
d. Keaktifan Siswa
Penelitian mengenai indikator kualitas hasil belajar yang selanjutnya yaitu adanya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dari data observasi siklus
yang pertama didapatkan prosentase 58 siswa dalam proses pembelajaran. Prosentase ini dinilai sudah melampaui target yang telah ditentukan dalam
perencanaan penelitian yakni sebesar 50.
Tabel 5. Aspek Keaktifan Siswa Siklus I
Aspek yang dinilai
Siswa yang aktif Jumlah siswa
Prosentase
Keaktifan siswa 7
12 58,33
Di bawah ini dapat dilihat diagram pie keaktifan siswa dalam proses pembelajaran:
Gambar 10. Diagram Pie Keaktifan siswa Pada Siklus I 4. Refleksi 1
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan pada saat siklus I ada satu dari empat indikator yang sudah terpenuhi bahkan melewati
target yang sudah direncakan sebelumnya antara lain aspek keaktifan siswa yang 41,67
58.33
commit to user 60
mencapai 58 lebih tinggi dibandingkan perencanaan yaitu 50. Adapun indikator yang belum mencapai target perencanaan awal antara lain tingkat
ketuntasan siswa terhadap alat pencernaan manusia, kerjasama siswa serta jumlah siswa yang bertanya.
Grafik histogram yang menunjukkan keberhasilan indikator pada siklus I.
Gambar 10. Histogram Indikator Keberhasilan Siklus I
Dimana P
: pertanyaan siswa K
: kerjasama siswa dalam kelompok Kb
: ketuntasan belajar Ks
: Keaktifan siswa
INDIKATOR
commit to user 61
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang masih kurang kerjasama antara anggota satu dengan yang lain karena masih
belum terbiasa dengan media yang digunakan oleh guru. Walaupun sebenarnya mereka sudah cukup akrab satu dengan yang lain, dalam kegiatan sehari-hari jam
sekolah maupun luar jam sekolah. Ketuntasan siswa dalam akhir siklus I, dilihat dari gambar di atas juga masih kurang memenuhi harapan, sehingga perlu
diadakan siklus II. Sebanyak 7 siswa yang sudah memenuhi batas ketuntasan juga tetap diikutsertakan dalam siklus berikutnya karena mereka belum memenuhi
target indikator keberhasilan yang lainnya. Selain itu untuk siswa yang sudah berani mengajukan pertanyaan, hal ini dapat disebabkan siswa masih belum aktif
dalam menjalankan diskusi serta siswa masih cenderung malu untuk bertanya dihadapan teman-teman dan guru.
Berdasarkan hasil observasi, pada indikator keaktifan siswa terhadap proses belajar sudah melampaui target yang ditentukan pada siklus I, hal ini dapat
dilihat dari sumber belajar yang digunakan siswa selain LKS dan penayangan Video Compact Disc VCD , mereka juga menggunakan referensi dari Televisi
untuk memperdalam materi yang mereka pelajari. Dari analisis prestasi belajar siswa pada siklus I diketahui bahwa nilai rata-
rata kelas sebesar 64,37 dengan ketuntasan belajar 58 dapat dilihat pada lampiran 5 . Menurut kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, prestasi belajar
aspek kognitif dikatakan tercapai apabila nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar berturut-turut minimal tergolong dalam kategori baik dan 83 tuntas.
Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa pada siklus ini belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Seluruh
siswa dalam siklus I belum melampaui batas tuntas yang telah ditetapkan yaitu 70. Hasil yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus I ini kemudian
didiskusikan bersama guru untuk mencermati dan mengkaji kendala-kendala yang menjadi penyebab kurang berhasilnya pembelajaran yang dilaksanakan.
commit to user 62
Berdasarkan hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa kurang berhasilnya pembelajaran yang dilakukan pada siklus I adalah disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu pertama, pada siklus I ini siswa belum terbiasa dan masih kurang
mempunyai pengalaman dengan pembelajaran menggunakan media Video Compact Disc VCD sehingga pada awal-awal pembelajaran situasi dan
keadaan kelas masih kurang kondusif. Kedua, masih rendahnya kerjasama siswa
dalam kegiatan kelompok yang bertujuan untuk siswa saling membantu dalam penguasaan materi pencernaan manusia hal ini juga terlihat dari masih ada siswa
yang terlihat kurang antusias dalam pembelajaran seperti tidak membawa LKS Lembar Kerja Siswa ataupun buku penunjang yang lain dan ada yang masih
terlambat masuk kelas. Ketiga, sebagian besar tugas diskusi kelompok masih
dikerjakan secara individu sehingga kegiatan kelompok tidak berlangsung dengan baik.
B. Deskripsi Hasil Siklus II