Sumber Data Subjek Penelitian Teknik Pengumpulan Data

commit to user 37

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Informasi berasal dari siswa siswi kelas V SD Negeri 02 Laban serta teman guru sejawat. 2. Lokasi dan peristiwa a Lokasi : Ruang kelas V SD Negeri 02 Laban . b Peristiwa : Proses belajar mengajar IPA dengan menggunakan media Video Compact Disc VCD . 3. Dokumen dan arsip berkaitan dengan proses tindakan berupa angket motivasi siswa, lembar observasi hasil penilaian proses dan perilaku proses tindakan 4. Perekaman dengan menggunakan kamera untuk mengetahui proses pembelajaran IPA dengan menggunakan media Video Compact Disc VCD .

E. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas Class Action Research adalah siswa kelas V sejumlah 12 anak di SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo semester I Tahun Pelajaran 20102011.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang dipergunakan untuk memperoleh data dalam penelitian. Data sangat diperlukan dalam penelitian guna membuktikan kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan. Oleh karena itu suatu penelitian sangat membutuhkan data yang objektif untuk mendapatkan data yang objektif perlu diperhatikan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat pengumpul data atau commit to user 38 pengambil data. Untuk mengumpulkan data menggunakan teknik observasi, wawancara, angket, dan teknik tes.

1. Teknik angket

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara meminta informan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilaksanakan. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari informan yang jumlahnya banyak dan tidak mungkin untuk diwawancarai satu per satu. Angket dalam penelitian ini diterapkan sebanyak dua kali, yaitu pada kondisi pratindakan dan pascatindakan. Dalam penelitian ini menggunakan angket dalam pengumpulan data. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan digunakan angket dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap minat belajar siswa baik sebelum dikenai treatmen maupun sesudah dikenai tretmen. Menurut Ibnu Hadjar 1999:184-188 menggolongkan angket menjadi empat yaitu angket terbuka dan tertutup, skala, daftar cek, dan bentuk rangking. Sedangkan Suharsimi 1998:140-141 menggolongkan angket sebagai berikut: a. Berdasarkan cara menjawab dibedakan menjadi dua yaitu angket terbuka dan angket tertutup. b. Berdasarkan dari jawaban yang diberikan dibedakan menjadi dua yaitu angket langsung dan angket tidak langsung. c. Dipandang dari bentuknya dibedakan menjadi empat yaitu angket pilihan ganda, isian, check list, dan rating scale. Berdasarkan macam-macam angket diatas, dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup dengan jawaban pilihan ganda. Kelebihan angket menurut Suharsimi 1998:141 adalah sebagai berikut: commit to user 39 a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti b. dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden c. dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing, dan menurut waktu senggang responden. d. dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu- malu menjawab e. dapat dibuat terstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Selain memiliki kelebihan Suharsimi 1998:142 juga mengemukakan kelemahan angket sebagai berikut: 1. responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, adahal sukar diulang kembali kepadanya 2. seringkali sukar dicari validitanya 3. walaupun dibuat anonim, kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. 4. seringkali tidak kembali 5. waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat. Tujuan penggunaan angket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui minat belajar siswa siswa kelas V SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo baik sebelum dikenai perlakuan ataupun sesudah dikenai perlakuan

2. Teknik test

Test merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran measurement yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Keunggulan metode ini adalah : a. Lebih akurat karena test berulang-ulang direvisi. b. Instrument penelitian yang objektif. commit to user 40 Sedangkan kelemahan metode ini adalah : a. Hanya mengukur satu aspek data. b. Memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang. c. Hanya mengukur keadaan siswa pada saat test itu dilakukan. Adapun jenis-jenis teknik tes adalah berikut ini : 1 Tes Intelegensi Tes kemampuan intelektual, mengukur taraf kemampuan berfikir, terutama berkaitan dengan potensi untuk mencapi taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah Mental ability Test; Intelegence Test; Academic Ability Test; Scholastic Aptitude Test. Jenis data yang dapat diambil dari tes ini adalah kemampuan intelektual atau kemampuan akademik. 2 Tes Bakat Tes kemampuan bakat, mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang pekerjaan tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual Test of Specific Ability; Aptitude Test . Kemampuan khusus yang diteliti itu mencakup unsur-unsur intelegensi, hasil belajar, minat dan kepribadian yang bersama-sama memungkinkan untuk maju dan berhasil dalam suatu bidang tertentu dan mengambil manfaat dari pengalaman belajar dibidang itu. 3 Tes Minat Tes minat, mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai seseorang. Tes macam ini bertujuan membantu orang muda dalam memilih macam pekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya Test of Vocational Interest. 4 Tes Kepribadian Tes kepribadian, mengukur ciri-ciri kepribadian yang bukan khas bersifat kognitif, seperti sifat karakter, sifat temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi-relasi social dengan orang lain, serta commit to user 41 bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri. 5 Tes Perkembangan Vokasional menyusun serta mengimplementasikan rencana pembangunan masa depannya sendiri. 6 Tes Hasil Belajar Achievement Test Tes yang mengukur apa yang telah dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis data yang dapat diambil menggunakan tes hasil belajar Achievement Test ini adalah taraf prestasi dalam belajar. Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa kelas V SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

3. Teknik Observasi

Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Berikut alat dan cara melaksanakan observasi Keunggulan teknik ini adalah : a. Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi. b. Hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah. c. Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya. d. Kejadian yang serempak dapat diamati dan dan dicatat serempak. e. Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap alat. Kelemahan teknik ini adalah : a. Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat. b. Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia. c. Oberservasi sering menjumpai observee yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi. d. Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu, sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan. Jenis-jenis pengumpulan data dengan teknik observasi : commit to user 42 1 Catatan Anekdot Anecdotal Record Alat untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian, catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan terhadap bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat tentang kejadian tersebut. 2 Catatan Berkala Incidental Record Pencatatan berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu tertentu dan terbatas pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan untuk tiap-tiap kali pengamatan. 3 Daftar Chek Check List Penataan data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan jenis gejala yang diamati. 4 Skala Penilaian Rating Scale Pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut. 5 Peralatan Mekanis Mechanical Device Pencatatan dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena sebagian atau seluruh peristiwa direkan dengan alat elektronik sesuai dengan keperluan. Observasi mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran IPA. Tujuan tindakan observasi adalah untuk mengamati perilaku siswa kelas V SD Negeri 02 Laban dan guru dalam proses pembelajaran sehingga didapat hasil perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran.

4. Teknik wawancara

Wawancara informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan. Proses wawancara commit to user 43 dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan siswa. Selama proses wawancara petugas bimbingan mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya. Keunggulan : a. Diperoleh informasi dalam suasana komunikasi secara langsung, yang memungkinkan siswa selain memberikan data factual seperti yang ditulis dalanm angket, juga mengungkapkan sikap, pikiran, harapan, dan perasaan. b. Rumusan pertanyaan dapat disesuaikan dengan daya tangkap siswa. c. Dapat ditanyakan hal-hal yang bersifat sensitive, seperti suasana keluarga, corak pergaulan dengan saudara kandung dan teman sebaya, penggunaan bahan narkotika, pengalaman seksual. d. Interview penting untuk memperoleh informasi, tidak hanya merngenai item-item yang factual seperti yang biasa tercakup pada kuesioner pengumpul data-siswa, namun juga mengenai sikap, ambisi dan hal afektif lain yang menyusun studi kasus ini. e. Fact-Finding interview dapat digunakan karena data sebelumnya tidak jelas atau karena perasaan yang mendasari perlu ditemukan dan dipahami. Kelemahan : a. Memakan banyak waktu bagi petugas bimbingan. b. Siswa berprasangka terhadap petugas bimbingan dan memberikan informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan. c. Petugas bimbingan mendengarkan terlalu selektif atau bertanya-tanya dengan cara yang sugestif. d. pembuatan catatan memberikan kesan kepada siswa bahwa dia sedang berhadapan dengan petugas kepolisian. e. Interview mungkin mengubah informasi mengenai interview mereka sendiri, reaksi mereka, dan pengalaman mereka. commit to user 44 f. Interview dapat menjadikan sumber kesalahan. Mereka dapat mencatat informasi karena “pendengaran yang selektif”. Mungkin mereka hanya gagal mendengarkan pernyataan interview yang bertentangan dengan opini,reaksi, sikap atau ide tentang situasi mereka sendiri. Pewawancara dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan terwawancara adalah guru. Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh data verbal atau konfirmasi dari guru mengenai penyebab penyebab kesulitan siswa dalam memahami konsep IPA dikelas V SD Negeri 02 Laban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dilakukan sebelum penelitian

G. Validitas Data

Dokumen yang terkait

Penggunaan Media VCD Pembelajarn Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pengukuran Waktu Siswa Kelas V SDN Cicinde Utara I

0 7 124

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN WAKTU SISWA KELAS V SDN CICINDE UTARA I

0 6 124

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAMAT 02 PENAWANGAN PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2010 2011

1 8 80

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Pojok Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO COMPACT DISK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Dengan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN METODE CARD SORT PADA KELAS IV SD NEGERI 01 SEMBUNG KECAMATAN WEDI Peningkatan hasil Belajar PKn dengan Metode Card Short Pada Kelas IV SD Negeri 01 Sembung Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

0 0 16

PENDAHULUAN Meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Deep Dialogue pada siswa kelas V SD Negeri 02 Gebyog Kecamatan Mojogedang Tahun pelajaran 2011 / 2012.

0 3 6

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Media Video Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Sambiroto 02 Tayu Pati Tahun P

0 2 16

PENDAHULUAN Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Media Video Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Sambiroto 02 Tayu Pati Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 5

NASKAH PUBLIKASI Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Media Video Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Sambiroto 02 Tayu Pati Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 18