commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori adalah dasar atau landasan yang bersifat teoretis yang relevan dengan pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Landasan teori digunakan
sebagai kerangka pikir untuk mendekati permasalahan dan bekal untuk menganalisis objek kajian.
A. Gugon Tuhon
Gugon tuhon
berasal dari kata ‘
gugu
’ dan ‘
tuhu
’. Kata ‘
gugu
’ mendapat akhiran –an yang berarti sifat yang mudah percaya kepada ucapan ataupun cerita, sedangkan kata
‘
tuhon
’ berasal dari kata ‘
tuhu
’ yang juga mendapat akhiran –an, yang mempunyai arti sifat yang mudah mempercayai ucapan orang lain terjemahan dari Subalidinata, 1968:
13. Purwadi mengatakan gugon tuhon yaitu percaya pada adat dan takhayul Purwadi, 2004: 139. Takhayul berarti percaya pada hantu-hantu atau hal supranatural lainnya.
Oleh karena itu para ahli folklore modern lebih suka menggunakan istilah kepercayaan rakyat folk belief James Danandjaja, 1984: 153. Padahal takhayul sendiri mencakup
bukan saja kepercayaan belief, melainkan juga kelakuan behavior, pengalaman experience, ada kalanya juga alat, dan biasanya juga ungkapan serta sajak Brunvand
dalam Danandjaja, 1984: 153. Sedangkan dalam kenyataannya, tidak ada seorangpun yang bagaimanapun modernnya, dapat bebas dari takhayul, baik dalam hal kepercayaan
maupun dalam hal kelakuan Brunvand dalam Danandjaja, 1984: 154.
commit to user Takhayul atau GT memiliki beberapa syarat, yang terdiri dari tanda-tanda
signs, atau sebab-sebab causes, dan yang diperkirakan akan ada akibatnya results James Danandjaja, 1984: 154. Sedangkan menurut Dundes, takhayul adalah ungkapan
tradisional dari satu atau lebih syarat, dan satu atau lebih akibat; beberapa dari syaratnya bersifat tanda, sedangkan yang lainnya bersifat sebab Danandjaja, 1984: 155.
Gugon tuhon
dibagi menjadi tiga, yaitu 1
gugon tuhon salugu
, 2
gugon tuhon
yang berisi
pitutur sinandi
, dan 3 gugon tuhon yang berbentuk
pepali atau wewaler
. Dalam penelitian ini dikhususkan pada
gugon tuhon
yang berisi
pitutur sinandi
.
Pitutur sinandi
sendiri berarti kata-kata yang disandikan atau disamarkan.
Gugon tuhon dapat diberi pewatas
aja
‘jangan’, seperti : 1
Aja mateni kewan yen lagi mbobot
. ‘Jangan membunuh binatang jika sedang hamil.’
2
Aja mbampeti leng tikus yen lagi mbobot
. ‘Jangan menutup lubang rumah tikus jika sedang hamil.’
Kalimat 1 dan 2 merupakan contoh GTBJ yang menggunakan pewatas
aja
‘jangan’. Kalimat 1 mengandung pesan jangan membunuh binatang jika sedang hamil. Pesan ini berlaku tidak hanya untuk si ibu hamil, tetapi juga untuk suami, karena
dikhawatirkan jabang bayi yang akan lahir bisa menyerupai binatang yang dibunuh atupun disakiti. Misalnya jika membunuh atau menyiksa kera, si anak bisa mempunyai
bulu yang banyak atau berwajah seperti kera. Sedangkan pada kalimat 2 mempunyai pesan jangan menutup lubang rumah tikus jika sedang hamil. Seperti pada kalimat 1,
commit to user aturan ini juga berlaku untuk suami istri. Jika dilanggar, dikhawatirkan si ibu akan
mengalami persalinan yang sulit seperti tertutup jalan lahirnya.
Gugon tuhon
juga mempunyai bentuk dengan frasa
ora ilok
‘tidak pantas’, seperti
3
Ora ilok bayi dilem
. ‘Tidak pantas bayi dipuji.’
4 Ora ilok bayi dipunji, mundhak wani karo wong tuwane.
‘Tidak pantas bayi dipanggul, nanti berani dengan orang tuanya.’ GTBJ pada kalimat 3 dan 4 merupakan bentuk yang menggunakan frasa
ora ilok
‘tidak pantas’. Pada kalimat 3 terdapat suatu nasihat bahwa tidak baik jika memuji bayi karena si anak dapat tumbuh menjadi anak yang tinggi hati karena biasa dipuji
dalam keluarganya. Sedangkan pada kalimat 4 mengandung nasihat jika bayi tidak boleh dipanggul karena selain membahayakan jiwa si bayi, menurut kepercayaan Jawa
hal itu juga akan membuat si bayi akan berani melawan orang tuanya kelak jika dewasa karena sudah ‘diletakkan’ di atas orang tuanya.
Dilihat dari kalimat 1, 2, 3, dan 4 dapat disimpulkan bahwa GT adalah pendidikan budi pekerti dalam mendidik anak bahkan sebelum si anak dilahirkan. Sejak
dalam kandungan ikatan batin antara ibu dan anak sudah terikat begitu kuat, maka jika si ibu mempunyai suasana hati tertentu, besar kemungkinan akan menjadi sifat bayi yang
akan dilahirkan. Orang tua yang sudah tentu pengalaman dalam mendidik anak pasti akan
commit to user memberi nasihat agar cucu yang akan dilahirkan kelak mempunyai sifat dan budi pekerti
yang luhur.
B. Kalimat