Pencernaan Protein Pencernaan Lemak

commit to user

b. Pencernaan Protein

Pada ternak ruminansia protein yang dapat dicerna dihidrolisis menjadi peptida dan asam amino oleh mikroorganisme, selanjutnya asam amino tersebut sebagian dipakai untuk sintesa protein tubuh dan sebagian dibawa ke hati. Protein pakan yang lolos dari degradasi dalam rumen dan mikrobial protein langsung masuk ke dalam abomasum dan usus halus untuk dicerna, diserap dan digunakan untuk sintesis protein tubuh induk semang Soebarinoto, et al., 1991. Asam amino yang berlebihan akan dipecah untuk menghasilkan energi melalui proses transaminasi dan deaminasi dengan menghasilkan amonia dan asam-asam alfa-keto. Amonia yang berasal dari deaminasi digunakan untuk reaksi transaminasi atau diabsorbsi lewat dinding rumen masuk ke peredaran darah dan dibawa ke hati untuk menjadi urea yang kemudian dikeluarkan lewat urine. Sisa-sisa asam alfa-keto dari proses deaminasi dan transaminasi dapat langsung masuk ke siklus TCA Tilman et al., 1991. PAKAN Protein N non-protein KELENJAR SALIVA Protein tak tercerna Protein tercerna N non-protein Peptida HATI NH 3 →UREA Asam amino Ammonia mikrobial protein Dicerna di usus kecil GINJAL Keluar lewat urin Gambar 4. Digesti dan Metabolisme Senyawa Nitrogen di Dalam Rumen Kamal, 1994. RUMEN RUMEN commit to user

c. Pencernaan Lemak

Lemak di dalam tubuh ternak akan dicerna menjadi asam-asam lemak dan gliserol yang kemudian sebagian akan diubah menjadi energi, sedangkan sebagian lainnya disimpan sebagai lemak tubuh Kartadisastra, 1997. Di dalam rumen mikroba rumen mampu menghidrolisis lemak menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Sebagian besar lemak di dalam rumen terikat di dalam partikel pakan, sehingga tidak semua lemak dapat didegradasi Soebarinoto et al., 1991. Bila lemak masuk usus halus, suatu enzim yang mencerna lemak yaitu lipase akan memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Lemak setelah dicerna di usus halus berada dalam bentuk misel campuran. Sebagian dari asam lemak berasal dari metabolisme lemak, akan bergabung dengan empedu yang dikeluarkan oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu. Lemak yang diserap melalui peredaran darah dibawa ke hati untuk mengalami metabolisme dalam hati Anggorodi, 1990. Simpanan lemak trigliserida di dalam tubuh akan dimobilisir untuk mendapatkan energi dengan bantuan enzim lipase menjadi gliserol dan asam lemak. Pada tahap pertama gliserol diubah menjadi fruktosa dan kemudian menjadi glukosa yang dapat digunakan sebagai sumber energi, selanjutnya masuk ke jalur glikolisis dan siklus TCA Siklus Krebs untuk memproduksi energi. Asam lemak didegradasi menjadi CO 2 , H 2 O dan energi. Oksidasi ini dikenal sebagai beta-oksidasi. Langkah pertama dari beta-oksidasi adalah reaksi dari asam lemak dengan ko-A menghasilkan asil Ko-A. Selanjutnya molekul asetil memasuki siklus TCA dan menghasilkan CO 2 , H 2 O dan energi Kamal, 1994. Berikut ini merupakan gambaran proses pencernaan nutrien pakan dalam organ pencernaan ruminansia. commit to user Organ NPN Protein Pakan Lemak

Dokumen yang terkait

Pendugaan Kadar Neutral Detergent Fiber dan Acid Detergent Fiber pada Pakan Berdasarkan Hasil Analisa Proksimat

0 6 81

PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS BIR DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 48

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU, MINYAK KELAPA SAWIT, DAN BUNGKIL KELAPA SAWIT TERPROTEKSI TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, PROTEIN, pH DAN NH3 CAIRAN RUMEN SAPI PO BERFISTUL

0 5 50

PENGARUH COATING MINYAK SAWIT PADA UREA TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK, NEUTRAL DETERGENT FIBER (NDF) DAN ACID DETERGENT FIBER (ADF) DALAM RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN

0 4 38

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN L CARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK DAN KECERNAAN SERAT KASAR DOMBA LOKAL JANTAN

0 10 90

PENGARUH PENAMBAHAN MIKROBA LOKAL (MOL) TERHADAP KADAR NEUTRAL DETERGENT FIBER DAN ACID DETERGENT FIBER PADA RANSUM LENGKAP TERFERMENTASI.

0 0 2

SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU TERPROTEKSI DAN L-CARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA PAKAN SAPI PERAH LAKTASI.

0 1 4

PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN MENIR KEDELAI TERPROTEKSI DAN MINYAK IKAN LEMURU TERHADAP KECERNAAN NDF DAN ADF RANSUM SAPI SIMMENTAL PERANAKAN ONGOLE.

0 2 3

PENGARUH SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LEMURU DAN L-KARNITIN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK ITIK LOKAL JANTAN (ANAS PLATHYRYNCHOS).

0 0 4

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN LEMURU DAN MINYAK KELAPA SAWIT TERPROTEKSI DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING DOMBA LOKAL JANTAN.

0 0 9