2.2. Fisiologi laktasi
Selama masa kehamilan, hormon estrogen dan progesteron menginduksi perkembangan alveoli dan duktus laktiferous di dalam payudara, serta
merangsang produksi kolostrum. Produksi ASI tidak berlangsung sampai masa sesudah kelahiran bayi ketika kadar hormon estrogen menurun ini memungkinkan
naiknya kadar prolaktin dan produksi ASI. Pelepasan ASI dibawah kendali neuro-endokrin. Rangsangan sentuhan
pada payudara bayi menghisap akan merangsang produksi oksitoksin yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel. Proses ini disebut sebagai “reflex
prolaktin” atau milk production reflects. Hisapan bayi memicu pelapasan ASI dari alveolus mamae melalui duktus
ke sinus laktiferous. Hisapan merangsang produksi oksitoksin oleh kelenjar hypophysis anterior. Oksitoksin memasuki darah dan memyebabkan kontraksi sel-
sel mioepitel yang mengelilingi alveolus mamae dan duktus laktiferous. Kontraksi sel-sel ini mendorong ASI keluar dari alveoli melalui duktus laktiferous menuju
sinus laktiferous, tempat ASI disimpan. Pada saat bayi menghisap, ASI di dalam sinus tertekan keluar ke mulut bayi Chloe, 1996.
2.3 Air Susu Ibu ASI
2.3.1 Pengertian ASI
Air Susu Ibu ASI merupakan makanan natural yang pertama untuk bayi. ASI mengandungi semua jumlah energi dan nutrisi yang diperlukan oleh bayi
Lucen et all, 2012.
Menurut Hala 2013, ASI terdiri dari vitamin, zat antibodi dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi untuk enam bulan
pertama dan tidak ada cairan lain atau makanan yang diperlukan.
Pada ASI biasa matur, komposisinya adalah protein, lemak, vitamin, zat
besi, zat anti infeksi, laktoferin, lisozim serta taurin. ASI mulai ada kira-kira pada hari ke – 3 atau ke – 4 setelah kelahiran bayi dan kolostrum berubah menjadi ASI
yang matur kira-kira 15 hari sesudah bayi lahir Ari, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Pengertian ASI eksklusif
Yang dimaksud dengan ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping termasuk air jeruk, madu, air gula, yang
dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. Komposisi ASI sampai dengan 6 bulan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, meskipun
tanpa tambahan makanan atau produk minuman pendamping Ari, 2009. Pada laporan kesihatan Riskesdas 2013, persentase proses mulai menyusu
pada anak umur 0 – 23 bulan menurut provinsi, Indonesia menunjukkan bahwa persentase pemberian ASI saja dalam 24 jam terakhir semakin menurun seiring
meningkatnya umur bayi dengan persentase terendah pada bayi umur 6 bulan 30.2.
2.3.3 Pengertian Kolostrum
Menurut Hala 2013, kolostrum merupakan cairan kental warna kekuning-kuningan yang pertama disekresi setelah bayi lahir dan kolostrum
direkomendasikan oleh WHO sebagai makanan yang paling unggul untuk bayi
baru lahir.
Kolostrum yang kaya akan protein, mineral, dan antibodi. Kolostrum berubah menjadi ASI yang matur kira-kira 15 hari sesudah bayi lahir Ari, 2009.
2.3.4 Komposisi Gizi ASI 1. Protein
Menurut Ari 2009, protein ASI paling rendah, berkisar 1,3gml pada bulan pertama dengan rata-rata 1,15g100 ml dihitung berdasarkan total nitrogen x
6,25. ASI mengandung whey protein dan casein. Casien adalah protein yang sukar dicerna dan whey protein adalah protein yang membantu menyebabkan isi
pencernaan bayi menjadi lebih lembut dan mudah dicerna oleh usus bayi. Rasio whey-casein yang tinggi pada ASI membantu pencernaan bayi
dengan pembentukan hasil pencernaan yang lebih lembut dan mengurangi waktu pengosongan gaster bayi. Rasio casein : whey pada ASI adalah 60:40, sedangkan
pada susu sapi dan susu formula adalah 20:80 dan 18:12. Di sini tampak bahwa casein dalam ASI hanya separuh dari susu sapi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Gerald et al 1991, protein yang terdapat di susu ASI diklasifikasikan ke dua kelompok by Jenness, yang organ dan spesis spesifik
casein, alpha-lactalbumin, beta-lactoalbumin dan lactoferin ; dan yang spesis spesifik tapi bukan organ spesifik albumin, immunoglobulin dan transferrin.
Alpha-lactalbumin telah diidentifikasikan sebagai satu komponen enzim yang akan mensintesa laktosa.
2. Lemak
Lemak ASI terdiri dari trigliserida 98-99 yang dengan enzim lipase akan terurai menjadi trigliserol dan asam lemak. Enzim lipase tidak hanya
terdapat pada sistem pencernaan bayi, tapi juga dalam ASI. Lemak ASI lebih mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi. Salah satu keunggulan lemak
ASI adalah kandungan asam lemak esensial, docosahexaenoic acid DHA dan arachnoic acid AA yang berperan penting dalam pertumbuhan otak sejak
trimester I kehamilan sampai 1 tahun usia bayi.Yang merupakan asam lemak esensial sebenarnya adalah kelompok Omega-3 yang dapat diubah menjadi DHA
dan Omega-6 yang dapat diubah menjadi AA. Konsentrasi lemak meningkat dari 2.0 g 100 ml pada kolostrum menjadi
sekitar 4 – 4,5 g ml pada 14 hari setelah persalinan. Kadar lemak jenuh adalah 42 dan tidak jenuh adalah 57 Ari, 2009.
3. Vitamin
Menurut Gerald et al 1991, Pada ASI, Vitamin A terdapat pada pelbagai bentuk, retinol, retinyl esters, dan beta-carotene. Jumlah vitamin A pada ASI
matur adalah 40µ g100 pada golongan ibu Swedish yang ternutrisi baik. Jumlah Vitamin K pada susu ASI yang matur adalah 15µg liter. Vitamin D pada susu
ASI adalah sejumlah 0,5µ liter. Vitamin yang larut dalam air seperti Vitamin C, asam nikotinik, B12, B1
thiamin, B2 riboflavin, B6 piridoksin sangat dipengaruhi oleh makanan ibu, namun untuk ibu dengan status gizi normal, tidak perlu diberi suplemen Ari,
2009.
Universitas Sumatera Utara
4. Zat Besi
Menurut Ari 2009, meskipun ASI mengadung sedikit zat besi 0.5-1.0 mgliter, namun bayi yang menyusui jarang terkena anemia. Bayi lahir dengan
cadangan zat besi dan zat besi dari ASI diserap dengan baik 70 dibandingkan dengan penyerapan 30 dari susu sapi dan 10 dari susu formula.
Ada bukti menyatakan bahwa asam folat yang terdapat pada ASI lebih mudah untuk diabsorpsi. Pada 35 bayi yang disusui, plasma dan jumlah folat sel
darah merah lebih tinggi berbanding yang diberi susu formula Gerald et al, 1991.
5. Zat anti Infeksi
ASI mengandungi anti infeksi terhadap berbagai macam penyakit, seperti penyakit saluran pernafasan atas, diare, dan penyakit saluran pencernaan. ASI
sering disebut “darah putih” yang mengandung enzim, immunoglobulin, dan leukosit. Leukosit terdiri atas fagosit 90 dan limfosit 10, yang meskipun
sedikit tetap dapat memberikan efek protektif yang signifikan terhadap bayi.Immunoglobulin merupakan protein yang dihasilkan oleh sel plasma sebagai
respon terhadap adanya imunogen atau antigen zat yang menstimulasi tubuh untuk memproduksi antibodi. Ada 5 macam Immunoglobulin : IgA, IgM, IgD,
dan IgG. Dan kelimanya, secretory IgA sIgA disekresi oleh makrofag disintesa dan disimpan dalam payudara, yang berperan dalam fungsi antibodi ASI melalui
alur limfosit lymphocyte pathway. Antibodi IgA yang terbentuk dalam payudara ibu melalui ASI setelah ibu terdedah pada antigen disaluran pencernaan dan
saluran pernafasan disebut BALT. bronchus associated immunocompetent lymphoid tissue dan GALT gut associated immunocompetent lymphoid tissue.
Bayi baru lahir mempunyai cadangan IgA sedikit dan karena itulah ia sangat memerlukan tambahan proteksi sIgA dalam ASI terhadap penyakit infeksi.
6. Laktoferin
Laktoferin banyak dalam ASI 1-6 mgml , tapi tidak terdapat dalam susu sapi. Laktoferin bekerja sama dengan IgA untuk menyerap zat besi dari
pencernaan sehingga menyebabkan terhindarnya suplai zat besi yang dibutuhkan organisme patogenik seperti Eschericia Coli E.Coli dan Candida Albicans.
Universitas Sumatera Utara
7. Faktor Bifidus
Faktor bifidus dalam ASI meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus bayi Lactobacillus Bifidus yang melawan pertumbuhan bakteri patogen
seperti Shigela, Salmonela dan E.Coli, yang ditandai dengan pH rendah 5-6, bersifat asam, dari tinja bayi.
8. Lisozim
Lisozim termasuk whey protein yang bersifat bakteriosidal, antiinflamasi dan mempunyai kekuatan beberapa ribu kali tinggi dari susu sapi. Lisozim dapat
melawan serangan E.Coli dan Salmonela, serta lebih unik dibandingkan dengan antibodi lain karena jika yang lain menurun maka kadar lisozim akan meningkat
di ASI setelah bayi berumur diatas 6 bulan- saat bayi sudah mulai diberikan makanan pendamping ASI MP-ASI. Oleh karena itu, kemungkinan terkena
infeksi semakin tinggi.
9. Taurin
Taurin adalah asam amino dalam ASI yang terbanyak kedua dan tidak terdapat dalam susu sapi. Berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan
penting dalam maturasi otak bayi. Karena itu, susu formula bayi kebanyakkan berusaha menambah taurin di dalam formulanya Ari, 2009.
2.3.5 Volume ASI