Dari tabel 5.7 diatas, menurut analisa statistik chi square, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan
pemberian ASI dengan status gizi bayi umur 0 – 6 bulan dengan nilai p = 0.001 yaitu p 0.05.
5.2 Perbahasan 5.2.1 Pengetahuan pemberian ASI pada bayi umur 0 – 6 bulan
Hasil penelitian ini mengenai pengetahuan pemberian ASI oleh responden pada bayi umur 0 – 6 bulan pada tabel 5.5 menunjukan bahwa responden yang
mempunyai pengetahuan pemberian ASI yang baik adalah sebanyak 62 orang 63.9, responden yang mempunyai pengetahuan pemberian ASI yang cukup
adalah 22 orang 22.7 dan yang mempunyai pengetahuan pemberian ASI yang kurang adalah 13 orang 13.4. Dari hasil penelitian menunjukan kebanyakkan
responden mengerti posisi menyusui, frekuensi dan lama menyusui, cara dan teknik menyusui serta pengamatan teknik menyusui yang benar.
Menurut penelitian Dhames 2009, sebagian besar ibu – ibu yang berpendidikan dan yang bekerja mempunyai perilaku menyusui yang baik,
sedangkan ibu – ibu yang tidak bekerja mempunyai perilaku menyusui yang baik dan cukup karena hal ini dipengaruhi oleh pengalaman yaitu ibu yang mempunyai
anak lebih dari satu.
5.2.2 Status gizi bayi umur 0 – 6 bulan
Dari hasil penelitian, menurut tabel 5.6 didapati bahwa sebanyak jumlah bayi dengan gizi lebih adalah 11 bayi 11.3, bayi dengan gizi baik adalah
sebanyak 59 bayi 60.8 dan bayi dengan gizi kurang adalah sebanyak 18 bayi 18.6. Hal ini disokong oleh penelitian Kalies et al 2005 yang menyatakan
ASI mengandung faktor-faktor bioaktif yang dapat mengatur penumpukan lemak dan kontrol nafsu makan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Hubungan pengetahuan pemberian ASI dengan status gizi bayi umur 0 – 6 bulan
Hasil analisa data hubungan tentang pengetahuan pemberian ASI dengan status gizi bayi telah dilakukan dengan teknik uji chi square. Ketentuan untuk
menerima atau menolak hipotesa jika p 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika p 0.05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hasil analisa
menunjukan nilai p sebesar 0.001.Nilai p lebih kecil dibanding derajat kemaknaan α = 0.05, maka Ho ditolak, sedangkan Ha diterima, yaitu terdapat hubungan
tentang pengetahuan pemberian ASI dengan status gizi bayi 0 – 6 bulan. Dari tabel 5.7, dari sejumlah 62 responden 63.9 yang mempunyai
pengetahuan pemberian ASI yang baik terdapat sebanyak 8 bayi 8.2 mengalami gizi lebih, sebanyak 45 bayi 46.4 mengalami gizi baik, 7 bayi
7.2 mengalami gizi kurang dan 2 bayi 2.1 mengalami gizi buruk. Dari sejumlah 13 responden 13.4 yang mempunyai pengetahuan pemberian ASI
yang kurang terdapat sebanyak 3 bayi 3.1 mengalami gizi baik, 6 bayi 6.2 mengalami gizi kurang dan 4 bayi 4.1 mengalami gizi buruk. Hasil penelitian
ini bertepatan dengan penelitian Ari 2004 yang menyatakan ada hubungan praktek pemberian ASI dengan status gizi anak dengan nilai p = 0.004.
Menurut penelitian Dian 2014, hasil uji statistik diperoleh nilai OR = 5.474, artinya bayi yang mendapat ASI eksklusif berpeluang mendapat
perkembangan sesuai umur 5.474 kali lebih besar jika dibanding dengan bayi yang mendapat ASI non eksklusif. Namun, hasil penelitian ini tidak sebanding
dengan analisa diperoleh Dian 2014 yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikan pemberian ASI dengan perkembangan bayi.
Penelitian Sheila dan Timothy 2003 tentang manfaat pemberian ASI dinyatakan bahwa bayi yang diberi ASI mendapat kelebihan nutrisi dan
perkembangan yang meningkatkan kesehatan seumur hidup. Bayi yang diberi ASI menunjukkan daya tahan yang kuat terhadap penyakit infeksi dan sistem imun
yang kuat berbanding yang diberi susu formula. Hal ini bertepatan dengan hasil penelitian ini pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari 62 responden 63.9 yang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai pengetahuan pemberian ASI yang baik terdapat sebanyak 45 bayi 46.4 mengalami gizi baik.
Dalam penelitian ini hubungan tentang pengetahuan pemberian ASI dengan status gizi bayi 0 – 6 bulan, secara statistik bermakna dengan nilai p =
0.001. Hal ini sesuai dengan penelitian Retno 2003 yang menyebutkan bahwa didapatkan hubungan kuat antara praktek pemberian ASI dengan kenaikan berat
badan bayi yang sesuai dengan kurve pertumbuhan pada KMS.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
. 1.
Terdapat sejumlah 97 orang responden 100.0, sebanyak 62 orang 63.9 mempunyai pengetahuan pemberian ASI yang baik, 22 orang responden
22.7 mempunyai pengetahuan pemberian ASI yang cukup dan 13 orang responden 13.4 mempunyai pengetahuan pemberian ASI yang kurang.
2. Terdapat sebanyak jumlah bayi dengan gizi lebih 3SD adalah 11 bayi
11.3. Bayi dengan gizi baik -2 SD - 2 SD adalah sebanyak 59 bayi 60.8 dan bayi dengan gizi kurang -3 SD - -2 SD adalah sebanyak 18
bayi 18.6. Bayi dengan gizi buruk -3 SD adalah sejumlah 9 bayi 9.3.
3. Dari sejumlah 62 responden 63.9 yang mempunyai pengetahuan
pemberian ASI yang baik terdapat sebanyak 8 bayi 8.2 mengalami gizi lebih, 45 bayi 46.4 mengalami gizi baik, 7 bayi 7.2 mengalami gizi
kurang dan 2 bayi 2.1 mengalami gizi buruk. 4.
Diperoleh hasil analisa data hubungan tentang pengetahuan pemberian ASI dengan status gizi bayi telah dilakukan dengan teknik uji chi square. Nilai p
yang diperoleh p = 0.001 yaitu lebih kecil dibanding derajat kemaknaan α =
0.05, maka Ha diterima yaitu terdapat hubungan tentang pengetahuan pemberian ASI dengan status gizi bayi umur 0 – 6 bulan.
Universitas Sumatera Utara