Pemeriksaan Terhadap Anak Sebagai Saksi atau Anak Korban Hak Mendapatkan Bantuan Hukum

tua dari anak tersebut adalah pelaku tindak pidana, maka orang tuaWalinya tidak wajib mendampingi Pasal 23 Ayat 3UU SPPA.

6. Lembaga Pemasyarakatan

Dalam Pasal 86 ayat 1 UU SPPA, anak yang belum selesai menjalani pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak LPKA dan telah mencapai umur 18 delapan belas tahun dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan pemuda. Pengaturan tersebut tidak ada dalam Pasal 61 UU Pengadilan Anak. Walaupun demikian, baik UU SPPA dan UU Pengadilan Anak sama-sama mengatur bahwa penempatan anak di Lembaga Pemasyarakatan dilakukan dengan menyediakan blok tertentu bagi mereka yang telah mencapai umur 18 delapan belas tahun sampai 21 dua puluh satu tahun Penjelasan Pasal 86 ayat 2 UU SPPA dan Penjelasan Pasal 61 ayat 2 UU Pengadilan Anak.

C. Prinsip-Prinsip Sistem Peradilan Anak

Sistem Peradilan Pidana Anak dilaksanakan berdasarkan prinsip sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang SPPA yaitu : 15 1. Perlindungan Meliputi kegiatan yang bersifat langsung dan tidak langsung dari tindakan yang membahayakan anak secara fisik dan atau psikis. 2. Keadilan Setiap penyelesaian perkara anak harus mencerminkan rasa keadilan bagi anak. 3. Nondiskriminasi 15 Nasir Djamil,op.cit,Hlm 131 Tidak adanya perlakuan yang berbeda didasarkan pada suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, serta kondisi fisisk dan atau mental. 4. Kepentingan Terbaik bagi Anak Segala pengambilan keputusan harus selalu mempertimbangkan kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak. 5. Penghargaan Terhadap Pendapat Anak Penghormatan atas hak anak untuk berpartisispasi dan menyatakan pendapatnya dalam pengambilan keputusan, terutama jika menyangkut hal yang memengaruhi kehidupan anak. 6. Kelangsungan Hidup dan Tumbuh Kembang Anak Hak asasi yang paling mendasar bagi anak yang dilindungi oleh Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua. 7. Pembinaan dan Pembimbingan Anak Pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, pelatihan keterampilan, professional, serta kesehatan jasmani dan rohani anak baik di dalam maupun di luar proses peradilan pidana. Sedangkan pembimbingan adalah pemberian tuntutan untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, pelatihan, keterampilan, prfesional, serta kesehatan jasmani dan rohani klien pemasyarakatan.