25 Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan pedoman observasi
yang terdapat pada lampiran 1. 2.
Metode Wawancara. Wawancara mendalam secara umum menurut Bungin 2008,
108, adalah “Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antar
pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedomen guide wawancara, di
mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial
yang relatif lama”. Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk melengkapi data
tentang perilaku pencarian informasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Universitas Sumatera
Utara.
3.4.3 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Catatan Observasi, berisikan hal-hal pokok yang akan diamati pada saat melakukan observasi. Pedoman Observasi dapat dilihat pada lampiran I.
2. Perekam suara, perekam suara ini digunakan untuk merekam hasil
wawancara dengan peneliti, karena catatan atau ingatan yang dimiliki masih terbatas, sehingga perlu adanya perekaman suara.
3.5 Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dan memerlukan ketelitian. Proses analisis data penelitian ini dimulai pada tahapan menelaah
semua data yang diperoleh baik itu dari observasi, wawancara dan dokumen.
Universitas Sumatera Utara
26 Menurut Patton yang dikutip oleh Moleong 2002, 103, analisis data adalah
“proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar”.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan langkah-langkah dan analisis data sebagai berikut:
a. Tahap pengumpulan data.
Menurut Idrus 2009, 148, Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang telah ditentukan sejak awal. Proses pengumpulan data harus melibatkan sisi informan, akivitas,
latar atau konteks terjad
inya peristiwa. Sebagai “alat pengumpulan data” konsep human instrument, peneliti
harus pandai-pandai mengeloh waktu yang dimilki, menampilkan diri, dan bergaul di tengah-tengah masyarakat
yang dijadikan subjek penelitian.
b. Tahap Reduksi Data
Menurut Idrus 2009, 150, Tahap reduksi data merupakan bagian kegiatan analisis sehingga pilihan-pilihan peneliti
tentang bagian data mana yang dikode, dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebut, cerita-
cerita yang berkembang, merupakan pilihan-pilihan analitis. Dengan begitu, proses reduksi data dimaksudkan untuk
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang bagian data yang tidak diperlukan, serta mengorganisakan
data sehingga memudahkan untuk dilakukan penerikan kesimpulan yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses
verifikasi. Menurut S. Margono seperti yang dikutip oleh Zuriah 2005,
199, “dalam pengolahan data diperlukan kegiatan codingyaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban
responden dengan jalan menandai masing-masing kode
tertentu”. c.
Display data Menurut Idrus 2009, 150, Setelah proses reduksi data
berlangsung adalah penyajian data, yaitu kumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambil tindakan. Dengan mencermati
Universitas Sumatera Utara
27 penyajian data ini, peneliti akan lebih mudah memahami apa
yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.
d. Verifikasi dan Penerikan kesimpulan
Menurut Idrus 2009, 150, tahap terakhir proses pengumpulan data adalah verifikaasi dan penarikan
kesimpulan yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan. Dengan melakukan verifikasi, peneliti
kualitatif dapat mempertahankan dan menjamin validitas dan reliabilitas hasil temuannya.
3.6 Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data