xvi
a. Pengertian Belajar
Winkel 1996: 53 mengatakan bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan
berbekas. Mulyono Abdurrahman 2003: 28 mendefinisikan bahwa “Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan
belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap”.
Slameto 2003: 2 mendefinisikan “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Selanjutnya
Oemar Hamalik
2003: 154
mendefinisikan “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif manatap berkat latihan dan pengalaman”.
Arthur T. Jersild dalam Syaiful Sagala 2005: 2 mengatakan bahwa “Belajar adalah modification of behavior though experience and training, yaitu
perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena pengalaman dan latihan atau karena mengalami latihan. Muhibbin Syah
2008: 89 mendefinisikan “Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis
dan jenjang pendidikan”. Biggs dalam Muhibbin Syah 2008: 91 mendefinisikan belajar dalam tiga macam rumusan sebagai berikut:
1 Secara kuantitatif ditinjau dari sudut jumlah, belajar berarti kegiatan
pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak- banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa materi
yang dikuasai siswa.
2 Secara institusional tinjauan
kelembagaan, belajar adalah dipandang
sebagai proses
’validasi’ atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi–materi yang telah dipelajari. Bukti
institusional dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Dimana, semakin baik mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang
kemudian dinyatakan dalam bentuk skor.
xvii 3
Secara kualitatif tinjauan mutu, belajar ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling
siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualiatas untuk memecahkan masalah-masalah yang
kini dalam nanti dihadapi siswa.
Berdasarkan beberapa definisi diatas maka secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar juga bukan semata-mata mengumpulkan atau
menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran.
b. Tujuan belajar