Prinsip-Prinsip Belajar Pengertian Pembelajaran

xix bahwa belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis, oleh karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang dimana faktor psikologis dapat berupa inteligensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa. 2 Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar, digolongkan menjadi dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial. a Faktor lingkungan sosial meliputi: lingkungan sosial keluarga, lingkungan sosial sekolah dan lingkungan sosial siswa. b Faktor lingkungan non-sosial meliputi: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. 3 Faktor pendekatan belajar approach to learning, yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Pendekatan belajar dipahami sebagai cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut. Pendekatan belajar dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan, yaitu: pendekatan tinggi speculative dan achieving, pendekatan sedang analitic dan deep, pendekatan rendah reproductive dan surface.

d. Prinsip-Prinsip Belajar

Hamzah B. Uno 2006: 184 menjelaskan tentang lima prinsip belajar, meliputi: 1 Mengenali betul apa yang menarik untuk kita, tentu akan lebih mudah mencapai ragam informasi yang penting yang akan kita pelajari. Tidak ada seorang pun yang mampu memberikan informasi tentang apa yang menarik untuk kita pelajari kecuali diri sendiri. 2 Kenalilah kepribadian diri sendiri, maka mempelajari sesuatu yang sesuai dengan keinginan dan kepribadian kita menjadi lebih mudah dilakukan. Oleh sebab itu, apa pun yang akan kita pelajari dan pahami, seringkali menjadi sia-sia jika ternyata tidak sesuai dengan kepribadian xx kita. 3 Rekam semua informasi dalam kata. Langkah yang orang mudah untuk memahami, mengingat, dan mempelajari sesuatu adalah dengan kata. 4 Belajar bersama orang lain yaitu belajar sesungguhnya dengan melakukannya secara bersama-sama. 5 Hargai diri sendiri melalui belajar memahami dan menyerap informasi akan menjadi lebih terasa bermanfaat dan berarti apabila kita menghargainya.

e. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan usaha sadar dan aktif dari guru terhadap siswa, agar siswa berkeinginan untuk belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa. Driscoll dalam Robert E. Slavin 2008: 179 menjelaskan bahwa “Pembelajaran adalah sebagai perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman”. Hasibuan dan Moedjiono 2000: 3 mendefinisikan “Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar”. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yaitu tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar-mengajar yang tersedia. Sardiman, AM 2001:47 mengatakan “Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik”. Oleh karena itu, tujuan dari pendidikan tersebut adalah seorang guru menyampaikan pengetahuan adalah agar anak didik mengerti tentang pengetahuan yang disampaikan guru yang bersangkutan. Arifin mendefinisikan mengajar yang dikutip oleh Muhibbin Syah 2008: 181-182, yaitu bahwa mengajar sebagai “...suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu”. T. Raka Joni dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana 2001: 21 menyatakan bahwa “Mengajar sebagai pencipta dan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari xxi komponen-komponen yang saling mempengaruhi yaitu tujuan instruksional yang ingin dicapai, guru dan peserta didik yang memainkan peranan senada dalam hubungan sosial tertentu, materi yang diajarkan, bentuk kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia”. Biggs yang dikutip Muhibbin Syah 2008: 182-183 membagi konsep mengajar dalam tiga macam pengertian, sebagai berikut: 1 Pengertian kuantitatif yang menyangkut jumlah pengetahuan yang diajarkan, mengajar berarti the transmission of knowledge yakni penularan pengetahuan. Hal ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya. Diluar itu, kalau perilaku belajar siswa tidak memadai atau gagal mencapai hasil yang diharapkan, maka kesalahan ditimpakan kepada siswa. Jadi, kegagalan dianggap semata-mata karena siswa sendiri yang kurang kemampuan, kurang motivasi, atau kurang persiapan. 2 Pengertian institusional menyangkut kelembagaan atau sekolah, mengajar berarti ... the efficient orchestraction of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Maka, guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar untuk bermacam-macam siswa yang berbeda bakat, kemampuan, dan kebutuhannya. 3 Pengertian kualitatatif menyangkut mutu hasil yang ideal, mengajar berarti the facilittation of learning yakni upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini, guru berinteraksi sedemikian rupa dengan siswa sesuai konsep kualitatif, yakni agar siswa belajar dalam arti membentuk makna dan pemahamnnya sendiri. Jadi, guru tidak menjejalkan pengetahuan kepada murid, tetapi melibatkannya dalam aktivitas belajar yang efisien dan efektif. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya ruang kelas tetapi juga meliputi guru, alat perpustakaan, laboratorium, metode mengajar dan xxii sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa. Jadi, guru berperan sebagai pemimpin belajar dan fasilitator belajar, sedangkan yang berperan membelajarkan adalah siswa.

f. Komponen Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kesiapan dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA Negeri 5 Tegal Tahun Pelajaran 2009 2010

1 15 165

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw Untuk Eningkatan Perilaku Sosial Dan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas XI Ips 2 Sma Negeri Jumapolo Karanganyar Tahun Pelajaran 2006/2007

0 2 62

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 7 172

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 8 198

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Penerapan Strategi Pembelajaran Scramble Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas II

0 1 19

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU Penerapan Strategi Pembelajaran Scramble Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas III SD Negeri I Karan

0 1 11

ANALISIS PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 2 12

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XII IPS 2 SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 9

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI I TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 9

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI PROGRAM ILMU SOSIAL SEMESTER GASAL SMA NEGERI 1 KARANGANOM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009.

0 0 14