Pertimbangan Hukum Kesimpulan Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan Internet Dalam Perspektif Kriminologi

huruf “i” dan Pasal 222 ayat 1 KUHAP,maka terdakwa harus dibebani membayar biaya perkara yang besarnya sebagaimana ditentukan dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa mengenai barang bukti akan ditentukan statusnya dalam amar putusan ini;

B. Pertimbangan Hukum

Berdasarkan fakta-fakta yang ada, maka dengan demikian perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur pasal yang di dakwakan oleh jaksa yaitu: i. Adanya keterangan saksi. ii. Adanya keterangan terdakwa. iii. Menetapkan barang bukti berupa kendaraan bermotor merk Yamaha Vixion Nopol AD 6074 JP warna biru, dikembalikan kepada saksi Feri Eko Santoso. Hal-hal yang memberatkan: i. Perbuatan terdakwa sangat meresahkan masyarakat. ii. Terdakwa sudah pernah dihukum. Hal-hal yang meringankan: i. Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali perbuatanya. Putusan Hakim: Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa, tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa terdakwa telah Universitas Sumatera Utara terbukti bersalah dan menyakinkan telah melakukan kejahatan seperti yang didakwakan kepadanya oleh jaksa penuntut umum yang melanggar pasal 378 KUHPidana yaitu . 1. Melakukan penipuan dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang, diancam, karena penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun Oleh karena itu menghukum terdakwa dengan hukuman penjara 1 tahun dengan membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,- dua ribu lima ratus rupiah

C. Analisis Kasus

Setelah membaca isi putusan Pengadilan Negeri Wonogiri No: 76Pid.B2012PN. Wng, yang dikeluarkan melalui proses pengadilan pada hari Senin, tanggal 25 Juni 2012, maka penulis turut membenarkan bahwa terdakwa DODI RUDIA ATMA telah melakukan tindak pidana penipuan. Terdakwa melakukan tindak pidana penipuan yang diatur dalam pasal 378 KUHP sebagaimana pertimbangan hakim karena pelaku melakukan suatu perbuatan melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan dengan membuat akun palsu di jejaring sosial Facebook dengan: 1. Tipu muslihat 2. Rangkaian kebohongan Universitas Sumatera Utara 3. Nama palsu Maka demikian unsur dalam pasal 378: dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang” dinyatakan telah terpenuhi oleh perbuatan terdakwa. Yang dimaksud tipu muslihat merupakan perbuatan yang menyesatkan yang dapat menimbulkan dalih-dalih yang palsu dan gambaran-gambaran yang keliru dan memaksa orang untuk menerimanya. 31 Terdakwa Dodi Rudia Atma membuat akun palsu di jejaring sosial Facebook yang telah dipercayai oleh korban Feri Eko Santoso. Maka selanjutnya Terdakwa yang memakai akun palsu yang bernama “TASYA” sering berhubungan lewat Facebook dengan korban Feri Eko Santoso dan kemudian mereka saling tukar nomor HP dan mereka kemudian sering saling komunikasi lewat SMS, selanjutnya terdakwa yang mengaku beralamat di Pencil Wonogiri janjian untuk ketemuan dengan korban Feri Eko Santoso di depan mesjid Gudang Seng Wonogiri dan kemudian terdakwa yang mengaku sebagai kakaknya “TASYA” menanyakan kepada korban Feri Eko Santoso jadi atau tidak untuk bertemu dengan adiknya lalu korban mengatakan jadi, lalu korban datang dengan ditemani Agung Setyawan ditempat yang telah ditentukan tidak berapa lama kemudian Terdakwa datang dan mengaku sebagai kakak “TASYA” dan mereka pun mengobrol-ngobrol. Kemudian terdakwa meminjam sepeda motor Merk 31 R.Sonarto soerodibroto, KUHP Dan KUHAP Dilengkapi Yurisprudensi dan Hoge Raad , PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009, Halaman. 247. Universitas Sumatera Utara Yamaha Vixion AD 6074 milik korban dengan alasan menjemput pacarnya sedangkan korban menunggu ditempat tersebut, namun selanjutnya terdakwa tidak datang-datang. Terdakwa telah melakukan rangkaian kebohongan dimana kebohongan yang satu ditutupi dengan kebohongan yang lain mulai disadari oleh korban setelah sepeda motor yang dipinjam oleh terdakwa tak kunjung dikembalikan oleh terdakwa. Terdapat rangkaian kebohongan, dimana kebohongan memiliki hubungan dengan kebohongan yang lainnya yang dilakukan oleh terdakwa, sehingga menimbulkan suatu gambaran palsu seolah-olah merupakan suatu kebenaran. Kasus ini diklasifikasikan sebagai kasus kejahatan internet karena terdakwa menggunakan media internet yaitu jejaring sosial Facebook dalam melakukan aksinya. Tindak pidana penipuan bukan hal baru sebagai kejahatan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, modus penipuan yang dilakukan terdakwa adalah dengan menggunakan media interenet yaitu dengan mengunakan jejaring sosial Facebook dengan cara mengadakan hubungan dengan korbanya menggunakan akun palsu dimana korban tertipu dengan akun palsu yang di buat terdakwa. Penipuan secara online pada prinsipnya sama dengan penipuan konvensional, yang membedakan hanya pada sarana perbuatannya yakni menggunakan sistem elektronik komputer, internet, perangkat telekomunikasi. Sehingga secara hukum, penipuan secara online dapat diperlakukan sama Universitas Sumatera Utara sebagaimana delik konvensional yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP. 32 Dalam putusan kasus ini, putusannya tidak hanya bersifat fakultatif, namun juga limitatif, karena dalam putusan ini tidak hanya diberikan sanksi berupa hukuman penjara selama 1 satu tahun kepada terdakwa, tetapi juga pengembalian barang bukti berupa kendaraan bermotor Merk Yamaha Vixion Nomor Polisi AD 6074 JP warna biru kepada korban. 32 www.hukumonline.comklinikdetailcara-penyidik-melacak-pelaku-penipuan-dalam- jual-beli-online, Loc.Cit. Universitas Sumatera Utara 86

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengaturan hukum yang mengatur perlindungan terhadap korban kejahatan internet diatur dalam KUHP yakni pada pasal 362 KUHP, 378 KUHP, 335 KUHP, 311 KUHP, 303 KUHP, 282 KUHP, 406 KUHP dan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada pasal 5, pasal 27, pasal 28, pasal 29, pasal 30, pasal 31, pasal 32, pasal 33, pasal 34, pasal 35, pasal 36, pasal 38, pasal 39, pasal 40, pasal 41, pasal 42, pasal 43, pasal 44, pasal 45, pasal 52, pasal 53, pasal 54, serta dalam Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta pada pasal 72 ayat 3, Undang-Undang No 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi pada pasal 22, Undang-Undang No 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan, Undang-Undang No 25 Tahun 2003 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 15 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang pada pasal 2 ayat 1 huruf q, pasal 38 huruf b, Undang-Undang No 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Terorisme pada pasal 27 huruf b 2. Penyebab kejahatan internet di sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Faktor Akses Internet Yang Tidak Terbatas b. Faktor Kelalaian Pengguna Komputer c. Faktor Sistem Keamanan Jaringan Yang Lemah d. Faktor Lingkungan e. Faktor Individu Universitas Sumatera Utara 3. Upaya-upaya dalam penanggulangan korban kejahatan internet adalah: a. Upaya Pre-entif, salah satunya dengan cara melakukan pengamanan sistem yang kuat. b. Upaya Preventif, yakni dengan melaksanakan kebijakan sosial, perencanaan dan pengembangan kesehatan mental masyarakat, perbaikan kesehatan mental secara nasional, upaya menciptakan kesejahteraan sosial dan kesejahteraan anak-anak serta penerapan hukum administrasi dan hukum perdata. c. Upaya Represif dilakukan dengan 2 cara yakni: 1. Perlakuan treatment, dengan tidak menerapkan sanksi-sanksi pidana dan dengan menerapkan sanksi-sanksi pidana secara tidak langsung. 2. Penghukuman punishment dilakukan dengan memberi penghukuman yang sesuai dengan perundang-undangan dalam hukum pidana. d. Upaya Reformatif Dengan melakukan pembinaan dan melibatkan peran serta masyarakat untuk menerima kembali bekas narapidana tersebut dalam lingkunganya dan memberi kesempatan bagi mereka untuk menjadi manusia yang lebih berguna dalam menjalani kehidupanya.

B. Saran