dikenal dengan cybercrimecybersecurity adalah suatu bentuk kejahatan virtual dengan memanfaatkan media komputer yang terhubung ke internet, dan
mengeksploitasi komputer lain yang terhubung juga pada internet. Adanya lubang-lubang keamanan pada sistem operasi menyebabkan kelemahan dan
terbukanya lubang yang dapat digunakan para hacker, cracker, dan script kiddies untuk menyusup ke dalam komputer tersebut.
19
1. Segi teknis
D. Faktor Lingkungan
Faktor yang menimbulkan tindak pidana kejahatan internet disebabkan oleh dua hal, yaitu :
Keberhasilan teknologi tersebut menghilangkan batas wilayah negara menjadikan dunia ini menjadi begitu sempit, keterhubungan antara jaringan yang
satu dengan yang lain memudahkan bagi si pelaku untuk melakukan aksinya. Kemudian, tidak meratanya penyebaran teknologi menjadikan yang lebih kuat
daripada yang lain. Kelemahan tersebut dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan perbuatanya.
2. Segi sosial ekonomi
Kemudahan dalam melakukan komunikasi secara global di interenet mendorong banyak pengguna internet untuk menjalankan kegiatan ekonomi
melalui media internet. Faktor ingin memperoleh keuntungan dengan cara dan
19
http:www.slideshare.netdenysyahrirmakalah-keamanan-jaringan-internet-internet- permasalahan-dan-penanggulangan-keamanannya-dalam-dunia-maya di akses tanggal 6 oktober
2014.
Universitas Sumatera Utara
mudah mengurangi ketakutan para penggunananya untuk melakukan tindakan yang bersifat melawan hukum.
Tudingan penyebab maraknya aktivitas cyberfraud di Indonesia adalah longgarnya peraturan pengguanaan fasilitas warung internet warnet, sehingga
para carder dapat dengan leluasa melakukan transaksi kartu kredit ilegal secara online di warnet menetapkan peraturan yang tegas bagi pelangganya misalnya
menitipkan kartu tanda penggenal. Demikian juga hanya sedikit warnet yang menyimpan data atau log aktivitas para pelanggan warnet mereka ketika surfing di
internet. Tidak seperti kejahatan pada umumnya terhadap orang atau barang
seperti pembakaran rumah, perampokan, dan pembunuhan, kejahatan dunia maya merupakan kejahatan yang mengandalkan skill atau keterampilan. Pada negara-
negara industri, orang-orang yang memiliki kemampuan teknologi informasi lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang bergengsi. Sejumlah besar serangan cyber
berasal dari Eropa Timur dan Rusia karena pelajar pada negara ini mempunyai kemampuan matematika, fisika dan komputer yang baik tetapi kesulitan mencari
pekerjaan. Faktor ekonomi dari negara-negara pecahan Uni Soviet hanya sedikit menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang memiliki kemampuan
komputer.
20
20
http:ilmuta.weebly.comcomputer-crimeanalisis-terjadinya-cybercrime diakses pada 6 Oktober 2014.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat faktor-faktor pendorong pertumbuhan kejahatan internet yaitu: a.
Kesadaran hukum masyarakat Sampai saat ini, kesadaran hukum masyarakat Indonesia dalam merespon
aktifitas cybercrime masih dirasakan kurang. Hal ini disebabkan antara lain oleh kurangnya pemahaman dan pengetahuan lock of information masyarakat
terhadap jenis kejahatan internet cybercrime. Jika masyarakat memiliki pemahaman yang benar akan tindak pidana cybercrime maka baik secara langsung
maupun tidak langsung masyarakat akan membentuk pola penataan. Pola penataan ini dapat berdasarkan karena ketakutan akan ancaman pidana yang
dikenakan bila melakukan perbuatan cybercrime atau pola penataan ini tumbuh atas kesadaran mereka sendiri sebagai masyarakat hukum. Masyarakat dan
penegak hukum saat ini masih memberi perhatian yang sangat besar terhadap kejahatan konvensional. Pada kenyataanya para pelaku kejahatan komputer masih
terus melakukan aksi kejahatanya. Hal ini disebabkan karena rendahnya faktor pengetahuan tentang penggunaan intenet yang lebih dalam pada masyarakat.
b. Faktor keamanan
Rasa aman tentu akan dirasakan oleh pelaku kejahatan ini pada saat melaksanakan aksinya. Hal ini tidak lain karena internet lazim dipergunakan di
tempat-tempat yang relatif tertutup, seperti di rumah, kamar, tempat kerja, perpustakaan bahkan di warung internet warnet. Aktivitas yang dilakuan oleh
pelaku di tempat-temapt tersebut sulit untuk di ketahui pihak luar. Akibatnya, pada saat sedang melakukan tindak pidanakejahatan sangat
jarang orang luar mengetahuinya. Orang lain akan beranggapan pelaku sedang
Universitas Sumatera Utara
menggunakan komputer untuk keperluan biasa, padahal sebenarnya ia melakukan kejahatan. Kondisi ini akan membuat pelaku menjadi sesemakin berani. Selain itu,
apabila pelaku telah melakukan tindak pidana, maka dapat dengan mudah pula pelaku dapat menghapus semua jejak kejahatan yang telah dilakukan mengingat
internet menyediakan fasilitas untuk menghapus datafile yang ada.
21
Dorongan kepada seseorang untuk melakukan tindak kejahatan di internet sangat banyak, antara pelaku dan korban tidak perlu berada pada ruang
dan waktu yang sama, seringkali korban dan pelaku dan pelaku tidak saling mengenal, semakin mudahnya penggunaan internet melalui tampilan program
yang user friendly dan pelaku kejahatan ini tidak merasa berbuat kesalahan besar, karena mereka bermain di dunia maya, pelaku kejahatan tersebut seringkali usil
dan merasa tidak berdosa, juga rasa ingin menampilkan kelucuan, misalnya dalam kasus blogger yang sering dijumpai di internet, kasus ini belum tentu dapat
dianggap sebagai kejahatan.
E. Faktor Individu