Pembuatan Metil Nitrat Sintesis Metil Eugenol Menggunakan Metil Nitrat

0.82 aseton, 0.72 etanol, 0.27 n-heksan dan 0.57 kloroform dengan menunjukkan hanya ada satu noda. Hasil analisis spektrofotometri inframerah FT-IR dari eugenol hasil isolasi memberikan puncak serapan pada daerah bilangan gelombang ʋ 3512,84 cm -1 yang merupakan vibrasi O-H, kemudian didukung oleh ʋ=3078,93 cm -1 yang menunjukan vibrasi stretching C-H sp 2 =CH- , ʋ= 2976,89 cm -1 menunjukkan vibrasi ulur C-H pada CH 2 , ʋ=1233,31 cm -1 menunjukkan vibrasi ulur asimetrik C-O-C, ʋ=1035,39 cm -1 menunjukkan vibrasi ulur simetrik C-O- C untuk alkil eter, ʋ=1641,82 cm -1 menunjukkan gugus C=C aromatik, ʋ=1434,50 cm -1 menunjukkan gugus CH 2 dan gugus vinil ditunjukkan pada ʋ=950,79 cm -1 Gambar 4.1.

4.2.2 Pembuatan Metil Nitrat

Metil nitrat yang dihasilkan merupakan hasil reaksi antara metanol dengan asam nitrat dengan adanya asam sulfat untuk mempercepat reaksi dan mempertahankan suasana asam dalam pembentukannya. H 2 SO 4p + HNO 3 HSO 4 - + NO 2 + + H 2 O CH 3 OH + NO 2 + CH 3 ONO 2 Metil Nitrat Fessenden, 1986. Terbentuknya metil nitrat secara kulitatif didasarkan pada uji kelarutannya terhadap alkohol, eter dan air suling. Metil nitrat tersebut tidak larut dalam air suling tetapi larut dalam alkohol dan eter. Uji kualitatif lainnya yaitu dengan penambahan FeSO 4 . Metil nitrat ditambahkan dengan asam sulfat pekat, kemudian ditambahkan FeSO 4 secara perlahan-lahan dalam suasana dingin sehingga terbentuk dua lapisan dan diamkan hingga terbentuk cincin cokelat diantara kedua lapisan yang menunjukkan adanya ion nitrat, dengan reaksi sebagai berikut : Fe 2 SO 4 3 .4NO Cincin Cokelat 2NO 3 - + 4H 2 SO 4 + 6Fe 2+ 6Fe 3+ + 2NO + 4SO 4 2- + 4H 2 O Vogel,1985. Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Sintesis Metil Eugenol Menggunakan Metil Nitrat

Dari penelitian yang telah dilakukan metil eugenol diperoleh dari reaksi antara metil nitrat dengan kalium eugenolat yang dihasilkan dari reaksi antara kalium karbonat dengan eugenol hasil isolasi dari minyak cengkeh dalam pelarut aseton pada kondisi refluks. Reaksi yang terjadi pada pembuatan metil eugenol Gambar 4.7 adalah sebagai berikut : OH OCH 3 CH 2 -CH=CH 2 + K 2 CO 3 OK OCH 3 CH 2 -CH=CH 2 + KHCO 3 Eugenol kalium eugenolat OK OCH 3 CH 2 -CH=CH 2 + + KNO 3 CH 3 NO 3 Kalium Eugenolat Metil Eugenol Kalium Nitrat OCH 3 OCH 3 CH 2 -CH=CH 2 aseton refluks Gambar 4.7 Reaksi Pembentukan Metil Eugenol Hasil Sintesis Eugenol mempunyai hidrogen yang terikat pada atom oksigen yang mudah diserang oleh suatu basa, dalam hal ini digunakan kalium karbonat K 2 CO 3 untuk membentuk ion eugenolat, garam tersebut akan mudah larut dalam air dan mudah diserang dengan gugus pengalkilasi yaitu metil nitrat. Tahap berikutnya yaitu mereaksikan garam kalium eugenolat dengan agen pengalkilasi metil nitrat, dimana garam kalium eugenolat dapat berperan sebagai nukleofil dan metil nitrat sebagai elektrofil menghasilkan senyawa metil eugenol. Untuk mengetahui sejauh mana berlangsungnya reaksi, dilakukan pemantauan setiap selang setengah jam melalui analisis KLT menggunakan plat aluminium dengan adsorben silika gel GF 254 , penampak noda lampu UV dan kloroform sebagai developer. Produk reaksi yang diperoleh setelah reaksi berlangsung selama 2 jam melalui analisis KLT masih tercampur dengan eugenol, dimana masih terdapat dua noda dengan harga Rf= 0.69 untuk produk reaksi dan Rf=0.57 untuk eugenol Gambar 4.8. Universitas Sumatera Utara Keterangan a. Eugenol hasil isolasi b. Produk reaksi setelah 30 menit c. Produk reaksi setelah 2 jam Gambar 4.8 Kromatogram Analisis KLT Produk Reaksi Produk reaksi yang telah diperoleh dipisahkan dari eugenol dengan penambahan berturut- turut dengan NaOH 10, air suling, asam sulfat encer dan air suling kembali. Produk hasil pemurnian tersebut dianalisis kembali melalui kromatografi lapis tipis dengan menggunakan berbagai pelarut sebagai pengembang yang memberikan harga Rf berturut-turut yakni 0.85 aseton, 0.80 etanol, 0.20 n-heksana dan 0.69 kloroform hanya menunjukkan satu noda. Dari 7.7 ml eugenol 8.2 gram yang digunakan, menghasilkan metil eugenol sebanyak 6.4 ml 6.65 gram atau sekitar 74.78 . Hasil analisis spektrofotometri inframerah FT-IR dari metil eugenol hasil sintesis menunjukkan hilangnya vibrasi gugus –OH pada bilangan gelombang 3512,84 cm -1 , kemudian didukung oleh puncak serapan pada daerah bilangan gelombang ʋ 3077,94 cm -1 yang merupakan vibrasi ulur C-H aromatik, ʋ=3000-2850 cm -1 menunjukkan vibrasi ulur C- H alkil, ʋ=1641,83 cm -1 vibrasi ulur C=C olefin, ʋ=1261,32 cm -1 merupakan vibrasi ulur asimetrik C-O- C eter, ʋ=1030,32 cm -1 menunjukkan vibrasi ulur simetrik dari C-O-C untuk aril alkil eter dan ʋ=955,78 cm -1 adalah vibrasi stretching C-H dari olefin Gambar 4.2. Indikasi keberhasilan lainnya yaitu ditandai dengan adanya lalat-lalat buah yang berdatangan di sekitar hasil reaksi karena metil eugenol memiliki aroma khas sebagai atraktan dalam menarik lalat buah.

4.2.4 Analisis Hasil Sintesis Dengan GC-MS