Saran Implikasi Teoritis Persentase Diri Pemakai Batu Akik (Studi Fenomenologi dan Persentase Diri Pemakai Batu Akik di Kota Medan)

menghadirkan diri sendiri dalam cara-cara yang sudah diperhitungkan untuk memperoleh penerimaan atau persetujuan orang lain. Beberapa informan dengan sengaja mengubah tampilan diri mereka ketika berada dalam acara atau lingkungan lain. Bahkan dalam kegiatan bekerja menggunakan batu akik merupakan sesuatu hal yang wajib bagi para informan. 4. Batu akik merupakan suatu benda yang memiliki simbol keindahan, drajat sosial, drajat ekonomi dan juga gengsi. Jika dahulu batu akik hanya dipakai oleh kalangan bangsawan sebagai lambang dari keindahan dan juga kedudukan maka pada saat ini masyarakat biasa bisa bebas memakai batu akik dari berbagai jenis sesuai dengan seberapa mampu dia membelinya. Para informan sepakat bahwa batu akik merupakan simbol dari suatu dedikasi mereka terhadap hobi tersebut.Semakin indah suatu batu maka tercermin pula usaha dari si pemilik dalam mengelola batu miliknya. Batu akik juga merupakan simbol pertarungan antara para pecinta batu akik, bahkan batu Bacan merupakan batu yang dianggap sebagai batu wajib yang harus dimiliki semua orang pecinta batu akik. Makna dari simbol batu akik ini semakin dalam ketika ada prestos harga didalamnya, dimana semakin mahal suatu batu maka drajat pemakainya akan bertambah pula.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran: 1. Batu akik sebagai suatu objek dalam kegiatan interaksi sosial harus lebih dikembangkan. Usaha dari para informan menularkan hobinya memakai batu akik kepada orang lain, merupakan suatu usaha transfer pengetahuan yang baik dalam berkomunikasi. Mulai meredupnya trend batu akik saat ini juga harus dicari solusinya, karena jika dibiarkan maka batu akik hanya menjadi trend yang musim-musiman saja. Peneliti menyarankan agar pemerintah menyelenggarakan kompetisi Universitas Sumatera Utara batu akik antar daerah agar dapat mengembangkan dan menjaga trend batu akik di masyarakat. 2. Dalam proses pembelian sudah semestinya dibuat suatu standart yang mengatur proses jual beli batu akik. Hal ini diperlukan agar para pemula yang membeli batu akik tidak tertipu dengan apa yang disajikan di pasaran. Karena, terkadang penjual nakal kerap kali menjual barang kualitas rendah kepada pembeli yang masih baru memulai hobinya memakai batu akik. Hal seperti ini tentu akan berdampak negative kepada keberlangsungan batu akik. 3. Batu akik dapat menjadi suatu komoditi di suatu daerah. Melihat peluang itu pemerintah kiranya harus membuat peraturan yang dapat menguasai aktifitas penambangan batu akik, agar tidak merusak ekosistem alam. 4. Proses komunikasi yang semakin luas dan cepat saat ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh masing-masing pecinta batu akik untuk saling bertukar informasi.

5.3. Implikasi Teoritis

Melalui penelitian yang dilakukan, diharapkan agar dapat menambah khazanah ilmu komunikasi dan pengetahuan serta wawasan penulis maupun mahasiswa lainnya mengenai persentasi diri pemakai batu akik di Kota Medan. Presentasi diri atau pengelolaan kesan para pemakai batu akik dibatasi dalam pengertian menghadirkan diri sendiri dalam cara-cara yang sudah diperhitungkan untuk memperoleh penerimaan atau persetujuan orang lain. Pujian yang diberikan orang lain ketika seseorang memakai batu akik merupakan suatu capaian yang semakin menguatkan persentase dirinya di dalam masyarakat. Bahkan pujian dari orang terdekat dapat merubah persentasi diri seseoarang.

5.4. Implikasi Praktis