dianggap aktif mengkonstruksi realitas, bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner. Kriyantono, 2006:163
Untuk studi kasus, jumlah informan dan individu yang menjadi informan dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Orang-orang yang dapat
dijadikan informan adalah orang-orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian, orang-orang dengan peran tertentu dan tentu saja yang mudah di akses.
Melalui metode kualitatif kita dapat mengenal orang subjek secara pribadi dan melihat mereka mengembangkan definisi mereka sendiri tentang
dunia dan komunikasi yang mereka lakukan. Kita dapat merasakan apa yang mereka alami dalam pergaulan masyarakat mereka sehari-hari. Melalui metode ini
memungkinkan kita menyelidiki konsep yang dalam pendekatan lainnya akan hilang.
Subjek penelitian ini adalah orang ataupun informan yang dipilih secara sengaja oleh peneliti sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Merujuk
pada hal tersebut, penelitian ini menggunakan teknik purposive untuk menentukan seorang informan. Purposive adalah sebuah teknik menyeleksi atas dasar kriteria-
kriteria tertentu yang dibuat berdasarkan tujuan riset Kriyantono, 2006:158. Maka subjek penelitian ini
3.4. Kerangka Analisis
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dari informan di lapangan akan dilakukan dalam proses pengumpulan data secara terus menerus hingga data
jenuh. Teknik analisis data selama di lapangan berdasarkan model Miles dan Huberman, sebagai berikut:
Peneliti akan melakukan reduksi data. Data yang diperoleh dari lapangan sangat banyak, sehingga perlu dilakukan analisis dan melakukan reduksi data.
Mereduksi berarti merangkum dan memilih hal-hal apa saja yang sangat pokok dan berfokus pada hal-hal yang penting saja. Data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Sugyono,
2005:92
Universitas Sumatera Utara
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dan informasi melalui informan dilakukan dengan cara penelitian lapangan:
a. Wawancara Mendalam depth interview
Tipe wawancara ini adalah tidak terstruktur, yaitu tidak memiliki setting wawancara yang baku penyampaian dan peruntutan pertanyaan
akan berbeda dari wawancara ke wawancara. Tetapi peneliti tetap membuat interview guide yang akan menjadi panduan dalam
wawancara dilakukan secara langsung tatap muka dengan jumlah pertemuan tidak ditetapkan sesuai kebutuhan informasi.
Dalam kegiatan wawancara mendalam seseorang bukan lah disebut sebagai responden yang sifatnya merespon jawaban dari si peneliti.
Pada wawancara mendalam seseorang yang diwawancarai disebut sebagai informan karena dial ah yang memberikan informasi kepada
peneliti.
b. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun dan penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan. Suatu kegiatan pengamatan baru dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian apabila memiliki kriteria sebagai
berikut :
1. Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah
direncanakan secara serius 2.
Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
3. Pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan
proporsi umum dan bukan dipaparkan sebagai sesuatu yang hanya menarik perhatian.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol mengenai
keabsahannya.Bungin, 2008: 115 Sebagai pembanding, peneliti akan melakukan observasi atau
pengamatan langsung ke lapangan Misalnya dengan melakukan kunjungan ke beberapa
Gemstoneās yang ada di kota Medan.
3.6. Keabsahan Data