11
2.3 Fraksinasi
Ekstraksi cair-cair merupakan suatu teknik yang mana suatu larutan dibuat bersentuhan biasanya dalam air dengan suatu pelarut kedua biasanya pelarut
organik, yang tidak tercampurkan, pada proses ini terjadi pemindahan satu atau lebih zat terlarut solute kedalam pelarut yang kedua Basset, dkk., 1994.
Pemisahan yang dapat dilakukan bersifat sederhana, bersih, cepat dan mudah, yang dapat dilakukan dengan cara mengocok-ngocok dalam sebuah
corong pisah selama beberapa menit Basset, dkk., 1994. Analit-analit yang mudah terekstraksi dalam pelarut organik adalah molekul-molekul netral yang
berikatan secara kovalen dengan substituen yang bersifat nonpolar atau agak polar. Senyawa-senyawa yang mudah mengalami ionisasi dan senyawa polar
lainnya akan tertahan dalam fase air Rohman, 2007. Pelarut yang dipilih untuk ekstraksi pelarut ialah pelarut yang mempunyai
kelarutan yang rendah dalam air, dapat menguap sehingga memudahkan penghilangan pelarut organik setelah dilakukan ekstraksi dan mempunyai
kemurnian yang tinggi untuk meminimalkan adanya kontaminasi sampel Rohman, 2007.
2.4 Sterilisasi
Sterilisasi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun, tujuannya untuk mendapatkan keadaan yang
steril. Sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: a Sterilisasi pemanasan basah dengan menggunakan uap atau air panas, b Sterilisasi kering dalam tanur,
dan c Pembakaran total incineration Irianto, 2006. Berdasarkan dari tiga cara tersebut, sterilisasi dapat dibagi menjadi :
12 I.
Sterilisasi kering a.
Pemijaran Pemijaran digunakan untuk sterilisasi pada ose, ujung-ujung pinset dan
sudip spatula logam. b.
Jilatan api Flaming Jilatan api digunakan untuk sterilisasi pada skalpel, jarum, mulut tabung
biakan, kaca objek, dan kaca penutup. Benda-benda tersebut dijilatkan pada api bunsen tanpa membiarkannya memijar.
c. Tanur uap panas Hot-Air Oven
Sebagian besar sterilisasi kering dilakukan dengan alat ini. Biasanya digunakan suhu 160-165ºC selama 1 jam. Cara ini baik dilakukan terhadap
alat-alat kering yang terbuat dari kaca, seperti tabung reaksi, cawan petri, labu, pipet, pinset, skalpel, gunting, kapas hapus tenggorok dan alat suntik
dari kaca. Sterilisasi ini juga dapat dilakukan pada suhu 170ºC selama 2 jam.
II. Sterilisasi basah
a. Perebusan dalam air
Cara ini hanya cukup untuk mematikan mikroorganisme yang tidak berspora.
b. Uap dalam tekanan
Pensterilan dengan uap dalam tekanan dilakukan dalam autoklaf. Sterilisasi dilakukan pada suhu 121ºC selama 15-20 menit. Dalam suhu dan waktu
tersebut semua mikroorganisme, baik vegetatif maupun spora dapat dimusnahkan Irianto, 2006.
13
2.5 Bakteri