yang mengelilinginya. Minyak dari campuran ini bila dibiarkan akan segera terpisah diatas lapisan air yang mengendap.
b. Campuran Homogen Antara Butir dan Minyak
Campuran ini terbagi sangat halus. Dalam keadaan demikian kedua unsur merupakan emulsi yang stabil Iyung Pahan, 2006.
2.4.3 Pemanasan Minyak Sawit
Minyak yang berada dalam monteyues dipanaskan dengan uap air supaya tidak membeku. Dari monteyues dipanaskan dalam bak tunggu dengan bantuan tekanan
uap sebesar 2 kgcm², dan dari bak tunggu minyak dialirkan kedalam tangki pengendapan.
Di dalam tangki pengendapan, minyak dipanaskan dengan uap air selama kurang lebih 4 jam, kemudian didinginkan selama 3 jam. Perebusan bertujuan
untuk memecahkan struktur emulsi. Memasak minyak dan memisahkan kotoran dan air dari minyak. Pendingin selama 3 jam akan memisahkan minyak dari air
dan kotoran dengan minyak. Minyak akan terapung diatas permukaan air dan kotoran, karena bobot jenisnya lebih kecil dari pada bobot jenis air atau kotoran
tersebut. Setelah terpisah kedua cairan dikeluarkan dari tangki melalui saluran yang
berbeda. Minyak sawit dialirkan ke dalam bak tunggu sedangkan air dan kotoran dialirkan ke dalam parit. Di dalam parit, air kotoran dipanaskan lagi dengan uap
air dan kemudian didinginkan. Minyak sawit yang terapung dipisahkan dan dimasukkan kembali kedalam tangki pengendapan. Tujuan pekerjaan ini adalah
untuk memasak minyak dan memisahkan kotoran dan air.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Pengeringan Minyak Sawit
Minyak yang dikutip dari tangki pengendapan masih mengandung sekitar 0,5 air dan sejumlah kotoran. Ini dipisahkan dengan sentrifugasi berputaran tinggi,
biasanya kadar air akan turun menjadi 0,25 dan kadar kotoran menjadi sekitar 0,01.
Kadar air dalam minyak setelah pemurnian masih terlalu tinggi untuk mencegah peningkatan kadar ALB karena hidrolisis. Untuk mendapat kadar air
yang diinginkan 0,08 minyak harus dikeringkan. Untuk ini sebaiknya dipakai pengering vacum pada suhu relatif rendah, agar minyak tidak teroksidasi pada
waktu pengeringan pada suhu tinggi. Pengeringan minyak yang tidak sempurna dapat diketahui dari kandungan air dalam minyak, pengeringan dikatakan baik
jika kadar air di bawah 0,1. Selesai pengeringan minyak harus didinginkan sampai dibawah 50
⁰ C untuk mencegah oksidasi pada waktu pemasukan ke tangki timbun.
Setelah melalui pemurnian atau klarifikasi yang bertahap, akan menghasilkan minyak sawit mentah CPO. Peroses penjernihan dan pemisahan
dengan air dan kotoran ini dilakukan dengan sistem pengendapan, sentrifugal dan penguapan untuk menurunkan kandungan air dan kotoran dalam minyak. Minyak
sawit yang telah dijernihkan ditampung dalam tangki timbun CPO stroge. Minyak sawit pada tangki penampungan sudah siap dipasarkan atau mengalami
pengolahan lebih lanjut sampai dihasilkan minyak sawut murni Procssed Palm Oil, PPO dan hasil olahan lainnya. Sedangkan sisa olahan yang berupa lumpur
dapat dimanfaatkan dengan proses daur ulang untuk diambil minyak sawitnya.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Penimbunan Minyak Sawit