karena masalah sepatu, ia tidak lantas memarahi kakak Ikal, melainkan hanya memberi nasihat dan memberi pengertian juga kepada Ikal.
10. Lukman Sardi
sebagai Ikal dewasa: Tokoh “aku” dalam film Laskar Pelangi.
Tokoh inilah yang menceritakan kisah masa kecilnya dalam gambaran cerita dengan alur flash back.
11. Aryo Bayu
sebagai Lintang dewasa: Tokoh gambaran dewasa dari Lintang,
seorang anak jenius dari pesisir. Ia terpaksa meninggalkan bangku sekolah demi mencari nafkah untuk kelangsungan hidup keluarganya. Dalam film ini, ia
menurunkan bakat dan kemampuannya yang luar biasa pada anaknya yang sudah duduk di sekolah dasar.
12. Robby Tumewu
sebagai pemilik toko kelontong: seorang pria Tionghoa,
pemilik toko serba ada yang bernama Sinar Harapan. 13.
Alex Komang sebagai ayah Lintang: Seorang pria yang bekerja sebagai seorang
nelayan untuk menafkahi seluruh anggota keluarganya, ia harus menanggung beban anak-anaknya yang masih kecil-kecil dan tanpa seorang istri. Dialah yang
mendorong Lintang agar agar terus bersekolah demi mengejar cita-cita yang tinggi.
14. Jajang C Noer
sebagai Bu Harfan: Seorang wanita paruh baya yang
mendampingi pak Harfan sebagai istrinya, ia merupakan seorang wanita yang sangat perhatian kepada Pak Harfan, selalu mengingatkan Pak Harfan agar selalu
pergi ke puskesmas bila Pak Harfan sakit. Namun Pak Harfan tetap saja tidak mau hingga akhirnya sampai meninggal dunia.
4.1.3 Sinopsis Film
Cerita ini merupakan kisah masa kecil “Ikal” seorang anak asli asal Belitong yang terjadi di kecamatan Gantong, pada tahun 70-an. Saat itu SD
Muhammadiyah yang merupakan SD Islam tertua yang terdapat di tanah Belitong dengan dasar budi pekerti, demi tegaknya akhlakul karimah akhlak yang baik,
terancam dibubarkan oleh pemerintah setempat jikalau siswa baru tidak mencapai sepuluh orang pada tahun ini.
Ketika itu baru ada sembilan anak yang menghadiri acara pembukaan sekolah. Akan tetapi, tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah berpidato
Universitas Sumatera Utara
hendak menutup sekolah dan Bu Muslimah hendak pergi mencari satu anak lagi yang mau masuk sekolah, tiba-tiba harun yang memiliki keterbelakangan mental
beserta ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah Islam satu-satunya yang ada di tanah Belitong itu.
Dimulai pada tahun kelima pasca mereka bersekolah di SD Muhammadiyah, dari sanalah cerita berawal, saat-saat ketika Kucai dinasehati bu
Mus karena tidak dapat membantu kawan-kawannya masuk kelas hingga ia berniat mengundurkan diri dari jabatan sebagai ketua kelas. Lalu kejadian bodoh
yang dilakukan oleh Borek pada Ikal demi mendapatkan badan yang kekar dan macho. Pengalaman cinta pertama Ikal pada A Ling, kejadian ditemukannya bakat
yang luar biasa Mahar, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang dan pergi setiap harinya ketika akan menuju ke sekolah.
Laskar Pelangi merupakan sebuah nama yang diberikan oleh Bu Muslimah karena kekaguman kesepuluh anak tersebut terhadap pelangi. Ia memberikan
nama tersebut ketika anak muridnya sedang melihat pelangi dan mereka sangat mengaguminya, dengan sepontan pula Bu Mus memanggil mereka dengan
sebutan “Laskar Pelangi”. Dengan berbekal semangat perjuangan meraih pendidikan meskipun
dengan segala keterbatasan, laskar pelangi berhasil mengharumkan nama sekolah SD Muhammadiyah dengan segala cara. Misalnya dari sisi kreatifnya Mahar yang
menciptakan paduan seni gerak, suara dan musik hingga membuahkan kemenangan pada karnaval 17 Agustus-an, dan kecerdasan Lintang dalam
menjawab soal matematika dan memenangkan lomba cerdas cermat se kecamatan Gantong bersama Mahar dan Ikal.
Laskar Pelangi mengarungi hari-hari dengan menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah kesepuluh persahabatan ini berakhir dengan kematian
ayah Lintang yang tidak kunjung pulang ketika pergi melaut, sehingga memaksa Lintang harus putus sekolah dengan sangat mengharukan, karena harus
membiayayi semua anggota keluarganya yang sudah tidak memiliki ibu. Namun meskipun begitu, Lintang tetaplah menjadi inspirasi bagi anggota
laskar pelangi lainnya karena kecerdasan dan kejeniusannya itu. Sebab
Universitas Sumatera Utara
kegigihannya dalam perjuangan menuntut ilmu patut dijadikan contoh luar biasa dalam meraih bangku pendidikan meskipun memiliki segala macam keterbatasan.
4.2 Konstruksi Kesenjangan Sosial Masyarakat Belitung dalam Film Laskar pelangi