tetapi kurang proporsional, artinya ada beberapa kelompok strata yang ukurannya kecil sekali.
d. Cluster sampling sampling daerah yaitu teknik ini digunakan untuk
menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas. Pengambilan sampel didasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
2. Non probability sampling, meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball
sampling
2.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
2.6.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur sesuai dengan apa yang ingin diukur. Hubungan antara suatu pengukuran dengan suatu
kriteria biasanya digambarkan dengan nilai korelasi, yang biasa disebut koefisien validitas. Menurut American Psycological Assiciation 1985, ada 3 tiga tipe
validitas, yaitu:
1. Content Validity, yaitu uji validitas yang menggunakan pembuktian secara
logika yang mengukur sejauh mana isi alat ukur telah mewakili semua aspek kerangka konseptual yang diinginkan.
2. Criterion-Related Validity, yaitu uji validitas yang berkaitan dengan hasil
suatu alat uji dengan kriteria yang telah ditentukan. Validitas ini memiliki dua tipe yaitu:
a. Concurrent Validity, yang menunjukkan hubungan antara alat uji
dengan keadaan sekarang. b.
Predictive Validity, yang menunjukkan hubungan antara hasil pengukuran dengan keadaan yang akan datang.
Hubungan suatu uji atau pengukuran dengan kriteria biasanya digambarkan dengan nilai korelasi, yang disebut koefisien validitas.
Dalam kenyataannya jarang dijumpai koefisien validitas yang lebih besar dari 0,6 dan koefisien validitas yang bekisar antara 0,3-0,4 dapat dianggap
cukup valid.
3. Construct Validity, adalah suatu konsep yang dapat dijabarkan berdasarkan
suatu konsep teoritis, tetapi tidak dapat diukur secara langsung dan sangat sulit untuk menghindari dari kesalahan pengukuran measurement error. Construct
validity adalah suatu metode pengujian validitas yang digunakan untuk melihat hubungan antar hasil pengukuran dengan konsep teoritis yang melatar
belakanginnya. Menurut Kaplan dan Saccuzo 1993, validitas konstrik ditetapkan melalui sederetan aktifitas tentang suatu yang akan diukur, yang
didefinisikan oleh peneliti. Untuk menghitung validitas ini dapat digunakan sebagai rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
2.1 Keterangan :
r
xy
= koefisien korelasi X
= skor pertanyaan Y
= skor total n
= jumlah sampel
2.6.2 Reliabilitas